s e v e n

462 55 5
                                    

Triple update done!
Play mulmed if u want to catch a feeling!

Kalistha's side

Tin! Tin!

"Bundaa! uncle Kai udah dateng!"

Teriak Keyra dari luar. Sementara aku masih memakai lipmatte didalam kamar. Buru-buru aku masukkan segala keperluan didalam tas lalu mengambil jas putih yang wajib aku pakai setiap hari itu.

"Iya sayang, tadi bunda lagi siap-siap dulu." Ujarku pada Keyra. "Key, bunda kerja dulu ya? Mau bunda beliin apa nanti hm?"

"Hmm, chocolate! I want chocolate!"

"Okay! Nanti bunda beliin yaa, Keyra dirumah yang pinter sama mba ya?" Aku berusaha membujuk Keyra agar tetap merasa senang ketika aku meninggalkan dia.

"Okay bun!"

"Pinter anak bunda, sun dulu dong,"

Chuu!

Keyra mencium pipiku dengan sangat gemas kemudian aku balas mencium pipinya dan juga keningnya.

"Bye Keyra, I luv you!"

"Be careful bun! I luv you too!"

Lalu akupun sedikit berlari kebawah menuruni tangga dan keluar rumah kemudian masuk ke dalam mobil milik Kai.

Iya, semenjak kejadian memalukan. Lebih tepatnya saat aku menangis tersedu didepan seorang stranger yang baru mengenalku tidak begitu lama tetapi dengan mudah aku menaruh segenap kepercayaanku dan aku, seorang Kalistha yang terhitung close minded terhadap orang asing, sekarang bisa menjadi open minded, hanya karna Kai.

Entah keajaiban apa yang Allah kasih untukku, tapi aku benar-benar merasakannya.

And surprisely, dia menetapi janjinya pada ku. Sesuai dengan apa yang dia katakan waktu siang itu di cafe.

Makanya, sudah bukan hal yang harus dipertanyakan lagi, jika setiap pagi akan selalu ada klakson mobil berbunyi didepan rumah ku.

Kebiasaan baru yang sepertinya akan menjadi sangat menyenangkan bagiku.

"Sorry lama, tadi saya bujuk Keyra dulu." Ujarku ketika sudah berada didalam mobil Kai.

Kai menatapku sebentar lalu tersenyum tipis. "Gapapa, udah siap?"

Bukannya menjawab aku malah sibuk memakai jas putih ku sehingga aku tak menggubris omongan laki-laki disebelahku itu.

Saat benar-benar selesai, barulah aku menjawab. "Done! Yu."

Aku menatap Kai yang ternyata menatapku daritadi. Sedikit bingung mengapa dia masih menatapku, akupun berusaha menyadarkannya. "Kai--"

Perkataanku terputus saat Kai yang tiba-tiba membenarkan kerah jas ku yang masih belum rapih.

Tetapi tanpa mengurangi rasa sopannya terhadap aku.

"Maaf ya," setelah mengatakan itu ia baru menyingkirkan rambutku kebelakang dan membenarkan kerah jas ku.

Disitu posisi kami benar-benar dekat. Membuat aku agak gugup apa lagi saat merasakan hembusan nafasnya. Hampir saja aku berpikir macam-macam.

"Udah, ini baru rapih." Ujarnya.

Kupikir akan cukup sampai situ, tapi nyatanya wajahnya semakin mendekat kepadaku.

Dalam hati aku sudah merapalkan banyak doa dan juga menyebut, aku kira akan terjadi hal tidak mengenakkan tapi ternyata,

La Differénce - Kim Jongin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang