s i x

476 74 4
                                    

Di vomments kuy:(
Triple update bakal gue lakuin kalau part ini mencapai 12 vote.

Kai's side

Siang ini gue berencana ngajak Kalistha makan siang. Awalnya sempet bingung gimana caranya gue bisa ketemu Kalistha lagi. Karna jujur aja gue ga sehandal itu ngedeketin cewek. Bukan berarti ga ada cewek yang mau sama gue. Dari dulu udah banyak, tapi gue terlalu cuek nanggepinnya. Lagi, gue itu bukan cowok jago gombal. Gue ya gue, Kai yang selalu apa adanya. Ga pernah gue lebihin atau gue kurangin.

Perlu diketahuin juga kalau ide makan siang, gue dapet dari Baekhyun. Jadi tadi gue udah nanya dulu sama Baekhyun.

Tanpa basa-basi gue langsung keluar kantor menuju rs tempat Kalistha bekerja.

Sekitar 10 menit, gue sampe didepan rs dan gue secepatnya menghubungi Kalistha. Berharap kalau Kalistha belum makan siang atau ga menolak ajakan gue.

"Halo?"

Halo? Maaf ini siapa ya?

"Saya Kai, Kal"

Ohh Kai, aduh sorry banget ya saya ga punya nomer kamu soalnya
Kenapa Kai?

"Saya udah di depan rs nih, mau ngajak kamu makan siang bareng"

Are you serious?

"Liat aja keluar"

Okay wait

Tut.

Sembari menunggu Kalistha yang untungnya menerima ajakan gue, gue pun memutuskan untuk benerin rambut gue dulu di kaca. Biar pas ketemu, Kalistha kagum sama kegantengan gue.

Tapi tiba-tiba, pintu mobil gue kebuka dan masuklah seorang perempuan yang gue akuin, dia cantik hari ini. Entah kenapa pertama kali gue ketemu sama dia, vibes nya bener-bener beda sama yang sekarang.

"Kai? Are you okay? Kenapa kamu liatin saya kayak gitu?"

"Cantik."

Astaga! Ngomong apaan lo barusan? Mampus lo Kai mampus.

Mendengar perkataan laknat gue barusan, Kalistha langsung tertawa.

"S-Sorry--"

"Gapapa, Thank you ya,"

Kali ini gue cuman ngangguk dan senyum tipis. Gara-gara mulut gue yang ga di filter, image gue jadi makin hancur aja didepan Kalistha.

Definisi bego yang sesungguhnya ya gini.

"Langsung jalan ya," kata gue. "Udah siap kan?"

"Udah."

Dan gue pun melajukan mobil menuju tempat makan biasa gue makan siang.

+×+×+×

Author's Side

Sesampainya ditempat makan dari beberapa menit yang lalu, dari keduanya sama sekali belum ada yang berani membuka suara. Baik dari pihak perempuan itu sendiri, maupun laki-laki.

Keduanya masih sibuk melahap makanannya masing-masing.

Sampai pada akhirnya, lelaki berpakaian kemeja hitam polos itupun memberanikan diri memulai percakapan.

"Kal, can I ask you something?"

Perempuan berambut coklat itupun menatap Kai. "Sure, tanya aja."

"Keyra itu--- anak kamu?" Suara Kai memelan di ujung karna takut pertanyaan itu menyinggung Kalistha secara tak langsung.

Awalnya Kalistha menampilkan ekspresi bingung namun sepersekian detik kemudian, munculah senyumnya. Senyum yang selalu difavoritkan setiap orang tiap kali melihatnya.

"Iya," jawab Kalistha. "Kenapa? Kaget ya? Udah banyak kok yang ga percaya,"

Mendengar hal itu, Kai mengangguk. Pura-pura baru mengetahui, meski ia sudah mengetahuinya duluan dari Baekhyun.

"Suami kamu?"

Aduh kai lu tolol banget sih make nanya kayak gitu. Batin Kai yang tak sengaja malah menanyakan pertanyaan sensitif itu.

Seketika, dapat dilihat, raut wajah Kalistha yang berubah dalam hitungan detik. Seperti ada petir yang menyambar di siang hari.

Melihat hal itu, Kai merasa tidak enak dan buru-buru meminta maaf. "Sorry, saya--"

"It's okay," Jawab Kalistha masih berusaha mencoba tersenyum. "Biar kamu ga salah paham aja. Saya emang nikah di usia muda. Lulus SMA itu saya udah dijodohin sama orang tua saya. Setelah itu saya nikah sambil kuliah, saya punya anak, dan disaat usia anak saya baru berusia satu tahun, suami saya meninggal karna kecelakaan--"

Merasa tak sanggup melanjutkan karna rasanya sangat perih ketika harus membuka luka lama yang nyatanya sampai sekarang pun belum pulih, Kalistha menangis.

Awalnya hanya sekedar setetes dua tetes tetapi lama kelamaan semakin deras, ketika semuanya menjadi jelas diingatannya.

Merasa iba dan merasa bersalah, Kai mengambil tissue dan perlahan ia menarik tangan Kalistha yang menutupi wajahnya.

"Sorry Kal, I didn't mean it."

Mata Kalistha yang terlihat merah dan sembab membuat Kai tambah ikut merasakan seperih apa perasaan Kalistha saat itu. Karna nyatanya ia pun tahu sesakit apa ditinggal orang yang paling berharga baginya.

Dengan tulus, Kai mengelap air mata Kalistha menggunakan tissue dan membenarkan rambut Kalistha, menyelipkannya ke belakang telinga.

Lalu dengan segala keberanian yang tersisa, Kai berkata sesuatu yang diyakini akan merubah semuanya setelah itu.

"Kal, just listen to me, if you feel worry, if you feel lonely, if you feel desperate, if you feel like you don't have anybody else, if you feel empty, if you need somebody, just tell me. I will be there for you, everytime you want."

Tbc

Yhaa baper kaga? Kayaknya si ga ya

Yaudin sans ae, baru warm up gais

La Differénce - Kim Jongin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang