09 - Akad

8.5K 566 8
                                    

Pagi ini adalah hari yang mendebarkan bagi Anna maupun Dave. Hari ini adalah hari pernikahan mereka, hari dimana mereka akan bersatu lewat ikatan pernikahan yang sah. Beberapa hari lalu, Dave bertanya pada calon istrinya perihal mahar. Dave tertegun dengan permintaan Anna, di saat semua wanita yang akan menikah akan meminta mahar yang mewag, berbalik dengan Anna. Gadis itu hanya menginginkan Dave membaca surat Ar-Rahman dan seperangkat alat solat sebagai maharnya.

Anna nampak cantik dengan kebaya berwarna putih yang membalut sempurna tubuh rampingnya. Anna sangat gelisah, Ia mendudukan dirinya di pinggir ranjang. Sebentar lagi statusnya akan berubah.

"Anak bunda" ucap Sarah begitu memasuki kamar putrinya.

"Bunda" cicit Anna dengan nada serak.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri, patuhi suamimu. Surgamu ada padanya nak" ucap Sarah menatap lekat putrinya, Ia tak menyangka jika putri kecilnya ini menikah juga.

"Iya bunda. Anna minta maaf kalau selama ini udah buat kecewa bunda, maafin Anna juga yang kalau bunda nangis karena Anna" ucap Anna serak, Ia menitikkan air matanya.

"Iya sayang. Bunda maafin kamu, kamu gak pernah bikin bunda dan ayah kecewa. Kamu dan kakakmu adalah kebanggan bunda dan ayah. Jangan nangis lagi ya, nanti luntur make up kamu" ucap Sarah diakhiri dengan kekehan.

Anna beranjak dari duduknya dan berjongkok ke bawah. Di sana, Ia mencium kedua kaki Sarah dengan sayang.

"Bangun nak." ucap Sarah lalu memeluk erat putrinya.

***
Pria itu nampak gagah dengan setelan jas hitam yang melekat sempurna di tubuh atletisnya. Ia semakin tampan dengan peci hitam di kepalanya. Ada rasa gugup di hatinya. Dave mulai membaca surah Ar-Rahman dengan merdu, meskipun dirinya bukan berasal dari keluarga yang kuat Agama, namun sewaktu kecil saat ikut dengan neneknya Ia selalu pergi mengaji bersama teman-temannya. Di kamar, Anna mendengarnya hingga meneteskan air matanya. Inilah keinginannya sedari dulu.

Setelah membaca surah Ar-Rahman, kini tangan Dave telah berjabat tangan dengan Tyo. Hanya dengan satu tarikan nafas, Dave lancar mengucapkan ijab qobulnya.

"Alhamdulillah" batin Dave.

Kini Anna dan Sarah keluar dari kamarnya dan menuju tempat di mana Dave mengucap akad. Semua mata tertuju pada Anna, banyak yang memujinya dan banyak juga yang menggunjingnya karena keadaan Anna.

Dave dan Anna saling memandang lalu kemudian Anna mencium punggung tangan suaminya untuk yang pertama kalinya. Dave juga mencium lama kening Anna.

Rose dan Daveena menatap tidak suka pada pengantin baru itu. Rose berjanji akan membuat hidup Anna seperti neraka. Daveena membenci Anna karena masalalu, sebenarnya hanya salah paham belaka.

Setelah menandatangi buku nikah, Anna dan Dave duduk di pelaminan dengan malu-malu. Tak lama dari itu, Kiara datang mengampiri pengantin baru itu.

"Happy wedding day sahabatku. Semoga keluargamu menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah." ucap Kiara senang.

"Aamiin" ucap Anna dan Dave bersamaan.

"Happy wedding pak dosen" ucap Kia melirik dosennya itu.

"Terima kasih Kia" ujar Dave.

Akad sekakigus resepsi, Anna dan Dave hanya mengundang beberapa keluarga terdekat dan sahabat, ada juga beberapa klien dari Tyo dan juga Dave.

"Selamat ya untuk kalian, doain biar cepet nyusul" ujar Dika yang datang bersama Melda.

"Aamiin. Mangkanya cepet halalin" ucap Dave melirik sekilas ke arah Melda.

"Kita tahun depan aja ya yang" ucap Dika pada Melda.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang