15 - Pelajaran untuk Shilla

8.4K 639 20
                                    

Adakah yang menunggu part ini?

Daveena menelfon kakaknya, Ia menginginkan Dave pulang untuk melihat keadaan Anna. Tadi, dirinya mengajak Anna untuk ke dokter namun Anna menolak dan bilang bahwa dirinya baik-baik saja. Daveena tak percaya itu, wajah Anna nampak pucat di tambah lebam di kedua pipinya tadi.

"Halo kak. Kakak harus pulang!" ucap Daveena dengan nada memaksa.

"Ada apa Veena? kakak masih banyak pekerjaan disini"  ucap Dave di seberang sana.

"Apa pekerjaan kakak lebih penting dari Anna?" tanya Daveena.

"Anna? ada apa dengan dia?" tanya Dave dengan khawatir.

"Tadi ada wanita gila yang beringas nampar Anna dan jambak in rambut Anna. Ujung bibir Anna berdarah kak. Cepet deh pulang, dia tuh udah pucat banget wajahnya" jawab Daveena panjang.

"Oke, kakak pulang sekarang" jawab Dave. Pria itu khawatir dengan keadaan istrinya.

Setelah panggilan itu berakhir, Daveena kembali ke kamar Anna. Di sana, Ia melihat Anna yang membaringkan tubuhnya. Kepala Anna nampak pening sekali.

"An, kamu sakit?" tanya Daveena cemas.

Anna menggeleng pelan. "Nggak kok Avee, cuma sedikit pusing" jawab Anna mencoba tersebut.

"Kak Dave bakal pulang. Aku nyuruh dia pulang cepat, karena aku tahu kamu pasti membutuhkannya" ucap Daveena. Anna diam sesaat, bagaimana jika suaminya tahu keadaannya saat ini.

"An, kamu makan ya. Tadi bi Darsi bikin bubur buat kamu. Aku suapin deh" ucap Daveena lagi.

"Nggak usah Avee, aku nggak lapar." tolak Anna dengan halus.

Daveena menatap Anna dengan sedih. Semua ini karena wanita gila itu.

"Kenapa kamu diam An, kala si wanita gila tadi ngehajar kamu?" tanya Daveena.

"Tenaga dia lebih besar dari aku Avee. Udah beberapa kali kudorong, tapi dia lebih sigap" jawab Anna.

"Udah dasarnya wanita bar-bar" dengus Daveena.

"Sekarang kamu istirahat aja, aku keluar dulu" ucap Daveena.

Daveena keluar dari kamar Anna, Ia menuruni tangga dan melihat maminya, Daveena duduk di samping maminya yang tengah membaca majalah di depan tv.

"Mi"

"Hm"

"Mi, kita berhenti sakiti Anna" cicit Daveena.

Rose tercekat mengdengar penuturan putrinya. "Maksud kamu apa Veena? Mami gak setuju, dia udah buat malu di keluarga kita" ucap Rose menatap Daveena tajam.

"Mi, Anna itu wanita baik" ucap Daveena.

"Mami gak perduli, bukannya kamu benci sama Anna?" tanya Rose menyelidik. Ia tak suka jika Daveena bersikap baik pada Anna.

"Sekarang udah tidak. Aku sudah salah paham sama dia Mi. Dia gak sejahat yang kita kira!" balas Daveena.

"Terserah kamu Veena. Kalau kamu baik sama dia silakan, tapi Mami akan selalu membencinya. Camkan itu!" ucap Rose menunjuk wajah Daveena dan berlalu dari sana.

Daveena menghembuskan napasnya dengan kasar. Maminya begitu keras kepala.

***
Dave kini sudah berada di rumah, Pria itu langsung masuk menuju kamarnya. Rasa khawatir melanda hatinya saat ini. Ia tahu jika ini pasti perbuatan Shilla, wanita sialan itu.

"Sayang" ucap Dave pelan, di sana Ia melihat Anna yang tengah berbaring di atas ranjang. Mata Dave membulat sempurna dan tertuju pada wajah lebam istrinya.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang