20 - Terbongkar

11K 672 25
                                    

Ada yang kangen Anna - Dave?

Happy reading

Daveena mamatut dirinya di depan cermin, gadis itu terlihat cantik dengan dress berwarna grey. Malam ini, Rendra akan mengajaknya dinner. Daveena tidak sabar menunggu kedatangan kekasihnya itu.

"Kamu mau kemana?" tanya Rose yang melihat putrinya berpenampilan cantik.

"Dinner" jawab Daveena singkat.

"Sama siapa?" tanya Rose penasaran.

"Rendra" jawab Daveena.

Rose tak lagi bertanya, akhir-akhir ini hubungannya dengan Daveena kurang baik. Ingin rasanya bertanya siapa itu Rendra.

"Veena berangkat mi" ucap Daveena.

Daveena masuk ke dalam mobil Rendra. Pria itu mengernyit heran, mengapa Daveena melarangnya untuk bertemu ibunya.

"Sudah siap?" tanya Rendra.

"Iya" balas Daveena.

Daveena mengulum senyumnya, sungguh dirinya benar-benar bersyukur mendapatkan cinta dari Rendra.

"Ayah dan bunda menunggumu" ucap Rendra. Tangan kanan Daveena kini di genggam erat oleh Rendra.

"Aku juga gak sabar bertemu mereka" balas Daveena

***
"Kamu gak pengen makan apa gitu?" tanya Dave.

Anna menggeleng pelan, dirinya memang tak menginginkan apapun.

"Aku sayang kamu An" ucap Dave lembut.

Anna tersipu, suaminya ini selalu membuatnya senang.

"Mas"

"Iya ada apa?" tanya Dave.

"Apa alasan kamu menikahiku? kamu tahu kan jika aku ini cacat" ucap Anna menunduk, entah mengapa Ia bertanya seperti ini.

"Karena aku mencintaimu tanpa alasan." jawab Dave menatap istrinya dalam.

Anna tersenyum hangat, sungguh beruntungnya Ia memiki suami yang menerima apa adanya.

"Terima kasih mas" Anna memeluk erat sang suami.

"Aku sudah tak sabar menunggu kelahiran anak kita." gumam Dave dengan mengelus perut rata istrinya.

"Aku pun sama mas" balas Anna.

***
Pagi ini, Rose datang ke apartemen Dave. Wanita paruh baya itu merindukan putranya. Rose dengan angkuh mengetuk pintu itu, hingga muncullah wanita berhijab itu dan tersenyum pada Rose. Mertua dari Anna hanya bisa menatap datar menantunya.

"Mami" ucap Anna tersenyum. Tangannya mencoba mencium punggung tangan Rose, namun naas Rose menepisnya dengan kasar hingga membuat Anna oleng.

Rose melewati Anna begitu saja dan duduk di ruang tamu. "Dimana Dave?" tanya Rose sinis.

"Anna panggilkan sebentar ya mi" ucap Anna lembut.

Rose menatap jengah Anna yang berjalan dengan lambat, bagaimana bisa anaknya bertahan dengan wanita cacat itu.

"Mas, ada mami di depan. Temuin gih" ucap Anna, Dave melepaskan kacamatanya dan meletakkan note booknya.

"Oh ya?" tanya Dave senang.

"Iya buruan, aku siapkan minuman untuk mami" ucap Anna dan berlalu dari kamar.

Dave melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, Ia tersenyum tipis melihat maminya datang. Sebagai seorang anak, Ia merindukannya meskipun dirinya dan Rose sering berselisih paham.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang