Ada yang nunggu?
Ada yang kangen Anna&Dave?
Cuslah langsung baca dan tandai Typo yang bertebaran guyss..
Anna bergeming, menatap kaki kanannya. Rasa kecewa itu timbul lagi dalam hatinya. Mengapa suaminya itu tak jujur dari awal pernikahan, andai saja Dave kala itu jujur mungkin dirinya tidak akan sekecewa ini. Mengapa hatinya sekarang remuk mengetahui fakta atas kecelakaan yang menimpanya waktu itu.
"Dek, mama sedih sayang" gumamnya dengan mengelus rata perutnya, air matanya tak berhenti lolos dari mata indahnya.
"Ya Allah, sakit sekali rasanya" ucapnya lirih namun terdengar memilukan.
"Sayang, buka pintunya. Aku mohon maafin aku, aku tidak mempunyai niat apapun terhadap kamu. Aku tulus kepadamu An" teriak Dave dengan menggedor pintu yang di kunci dari dalam oleh Anna.
Anna diam dan menatap pintu berwarna coklat itu, salahkah dirinya bersikap seperti itu pada suaminya sendiri? tapi egonya kali ini yang menguasai dirinya.
"Pergi dari sana mas!" teriak Anna.
"Buka pintunya sayang. Dengarkan aku kali ini" ucap Dave lirih namun masih bisa di dengar oleh Anna. Dave moerosot di depan pintu dan bersandar di sana, Ia menenggelamkan kepalanya diantara dua lututnya. Dunianya seakan runtuh kala kebenaran itu terungkap, inilah yang di takutinya selama ini. Ia tak mau jika istrinya membencinya.
Tak lama kemudian, Anna memutar kunci pintu tersebut dan mempersilakan suaminya untuk masuk ke kamar. Dave tersenyum lebar melihat Anna membukakan pintu untuknya.
"An, dengarkan aku" ucap Dave seraya meraih kedua tangan istrinya, namun dengan cepat Anna menangkis tangan Dave.
Anna memilih untuk tidur, bahkan dengan posisi membelakangi suaminya sendiri. Bahunya bergetar menahan tangisnya. Pria yang Ia cintai telah membuatnya kecewa sedalam ini.
"Jangan menangis lagi An, aku mohon sama kamu" ucap Dave sendu. Hatinya sakit melihat Anna meloloskan air mata karena perbuatannya.
"Ya Allah, berikanlah jalan untuk masalah ini." batin Dave dengan menatap bahu istrinya yang bergetar.
"Ya Allah, ampuni aku karena telah bersikap seperti ini pada suamiku sendiri. Aku kecewa ya Allah" batin Anna menangis.
***
Pagi menjelang, Anna bangun terlebih dahulu dan menjalankan solat subuh sendirian. Biasanya Dave yang menjadi imamnya solat, tapi tidak untuk kali ini. Setelah solat, Anna melesat ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Dave, bagaimanapun juga Ia tak boleh melalaikan tugasnya sebagai seorang istri."Pagi sayangnya mama, sehat terus disini ya nak" gumamnya dengan mengelus perutnya, setelah itu Ia meminum susu hangat yang di buatnya barusan.
Setelah berkutat selama kurang lebih satu jam, Anna masuk ke kamar. Ia mendengar suara percikan air dari kamar mandi, dengan segera Anna menyiapkan baju kerja suaminya dan di taruhnya di pinggir ranjang.
Disinilah mereka berdua, duduk dan menikmati sarapan dalam diam. Hening, itulah yang terjadi. Anna lebih banyak diam dari biasanya, cerewetnya hilang karena kecewanya pada Dave. Dave menyadari yang terjadi sekarang, bagaimanapun juga Ia harus bisa mendapatkan maaf dari Anna.
"Sayang" ucap Dave.
Anna hanya menunduk menatap makanan di depannya dalam-dalam.
"Aku minta maaf sama kamu An. Janganlah membenciku, karena aku tidak akan sanggup menerima kebencian dari mu" ucap Dave sendu, bahkan matanya sekarang ini berkaca-kaca.
"Aku mencintaimu tulus dari hatiku yang paling dalam, aku menikahimu bukan karena rasa ibaku padamu, tapi aku menikahimu karena aku benar-benar mencintaimu tulus. Bukan karena fisikmu, tapi karena hatimu" ucap Dave, kini air matanya lolos membasahi pipinya. Kini suara pria itu serak.
Anna bergeming, mengapa mendengar suaminya berbicara seperti itu sangat menyentil hatinya. "Biarkan aku pulang untuk pulang kerumah orang tuaku. Jika aku sudah tenang, aku akan pulang kesini" ucap Anna datar.
"Aku yang akan mengatarmu" jawab Dave. Jika dengan cara seperti ini Anna bisa tenang, Dave tidak keberatan. Ia juga tak ingin istrinya itu stress dalam keadaan hamil seperti ini.
Tak ada jawaban, Anna hanya mengangguk kecil saja. Ia malas untuk sekarang ini.
Di dalam mobil, hanya keheningan yang melanda. Hanya terdengar suara klakson kendaraan yang saling bersahutan. Anna lebih mengalihkan pandangan matanya ke arah jendela dan menempatkan tangannya di perut ratanya. Masalah pernikahannya kali ini membuatnya sedih.
"Assalamualaikum" ucap Anna dengan mengetuk pintu yang menjulang tinggi di hadapannya.
"Waalaikum salam" jawab Sarah dari dalam.
"Eh, kalian. Ayo masuk dulu" ucap Sarah, wanita paruh baya itu mengernyit kala melihat putrinya membawa tas yang berukuran lumayan besar.
"Bun, Dave pamit sekarang. Dave titip Anna ya bun" ucap Dave pada ibu mertuanya. Tak lupa juga Anna mencium punggung tangan suaminya seperti biasanya namun dengan perasaan dongkolnya.
Anna memeluk Sarah dan menangis di dalam dekapan Sarah. "Hei, kamu kenapa sayang? ada apa kamu menangis seperti ini?" tanya Sarah lembut.
"Bun, Anna kecelakaan karena mas Dave. Dia yang sudah menabrak Anna hingga cacat" ucap Anna lirih.
Sarah tertegun kaget. Jadi selama ini Dave lah yang menabrak putrinya. "Astaghfirullah. Kamu gak bercanda kan An?" tanya Sarah memaatikan.
"Hiks. Anna beneran bun, Anna kecewa dengan semua ini" gumam Anna menangis.
"An, dengarkan bunda sayang. Ini adalah takdir dari Allah. Kamu harus bisa menerimanya nak" ucap Sarah, nenek dadi Nisya itu menangis.
"Kenapa Allah menguji Anna dengan masalah seberat ini bun?" tanyanya putus asa.
"Karena kamu mampu melewati masalah ini. Ingat sayang, Allah tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuan umatnya." jawab Sarah. Jawaban Sarah selalu menenangkan hati Anna.
"Izinkan Anna untuk menginap disini untuk beberapa hari saja bun, Anna ingin ketenangan untuk saat ini" ucap Anna meminta pada sang bunda.
Sarah mengangguk pelan. "Ya sayang," jawab Sarah.
Sarah membisu, Ia masih tak percaya dengan kenyataan ini. Kenyataan bahwa Anna menikah dengan orang yang menabrak putrinya itu.
***
Dave tidaklah ke kantor, Ia lebih memilih mendatangi rumah Maminya. Entah mengapa Ia ingin bertemu dengan maminya saat ini."Mami mana?" tanya Dave datar pada Daveena.
"Di kamar" jawab Daveena. Daveena mengernyitkan keninngnya, mengapa kakaknya itu sangatlah dingin pagi ini.
Daveena mengekor mengikuti Dave dari belakang menuju kamar Rose.
"Mami, Dave mau bicara sama mami" Dave mengetuk pintu di depannya.
Tak lama kemudian, pintu itu terbuka dan menampakkan Rose yang tengah memasang anting berlian miliknya.
"Putraku. Mami tahu kamu datang ke sini, pasti kamu sudah meninggalkan istri cacatmu itu kan?" tanya Rose dengan sumeringah.
Dave menggeleng, "Salah besar. Dave kesini karena Dave masih tidak menyangka jika Mami membenci Anna. Mami sekarang tahu kan, kenapa Anna bisa seperti itu? itu karena anakmu ini yang menabraknya" ucap Dave hambar dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Sudahlah Dave, tidak perlu drama. Tinggalkan wanita itu dan menikah dengan Shilla. Kebahagiaanmu sudah di depan mata" ucap Rose.
"Persetan dengan itu. Sampai kapanpun, Dave tidak akan meninggalkan Anna. Titik!" ucap Dave tegas.
Assalamualaikum semua...
Selamat malam...Maaf ya baru bisa up part ini.
Ada yang greget sama Rose gak sih?😂😂😂
Jangan lupa vomentnya...
Kediri,
01 Agustus 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annalia (Tamat)
RomancePernikahan yang terjadi karena rasa tanggung jawab dan Iba. Akankah Dave benar-benar mencintai Anna. Ataukah perhatiannya selama ini karena rasa bersalahnya? Annalia Aisyah Wirawan.(21) Gadis cantik berhijab itu kehilangan kebahagiaan sejak dinyatak...