17 - Rendra

7.6K 573 16
                                    

Ada yang nunggu?
Tandai typo💞

Pagi ini Anna tengah memasak untuk menyiapkan sarapan untuknya dan sang suami. Hanya masakan sederhana yang bisa dia sajikan, Dave tak selalu menuntut Anna perihal makanan, hal itu yang membuat Anna semakin kagum dengan suaminya.

Setelah berkutat dengan peralatan dapur selama satu jam, akhirnya masakannya sudah tersaji di meja makan. Anna melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mengajaknya sarapan.

"Mas" ucap Anna, Ia melihat sang suami tengah mengenakan dasi berwarna gelap tersebut.

"Mau aku bantu" ucap Anna lagi, Dave tersenyum mengangguk.

"Itu yang ku mau" ucap Dave.

Anna mendekat dan mulai memasang dasi, Dave menatap Anna yang lebih pendek darinya.

'Cup'
Satu kecupan mendarat di kenin Anna, Anna tersipu mendapat kecupan dari sang suami.

"Sudah mas" ucap Anna.

"Makasih sayang" Dave menatap intens istrinya.

"Kita sarapan, aku sudah menyiapkannya" ucap Anna lagi.

"Ayo kita sarapan" balas Dave.

Mereka menuju meja makan, dengan telaten Anna menyiapkan sarapan untuk suaminya. "Terima kasih" ucap Dave.

Anna mengangguk, ini adalah kewajibannya sebagai seorang istri. Dirinya hanya berusaha melayani suaminya dengan baik.

"Aku hari ini kuliah mas" ucap Anna.

"Tapi maaf ya, aku gak bisa mengantarkan kamu sayang. Aku ada meeting pagi ini" ucap Dave penuh sesal.

"Tak apa mas, aku bisa berangkat sendiri." ucap Anna.

"Kami yakin sayang, aku gak mau terjadi sesuatu sama kamu" ucap Dave, pria itu hanya ingin memastikan jika istrinya itu baik-baik saja.

Anna tersenyum menatap suaminya, suaminy ini protective sekali padanya. "Aku akan baik-baik saja mas. Percaya sama aku" ucap Anna.

***
"Hai An. Kangen banget sama kamu" ucap Kiara memeluk Anna erat.

"Aku juga Kia, aku kangen suara cempreng mu" balas Anna terkekeh.

"Aish, kamu kangen kok sama suara cemprengku. Harusnya kamu kangen sama wajah imutku" dengus Kia dengan bercanda.

"Iya iya Kia" ucap Anna akhirnya.

Kia menatap sahabatnya itu, Anna sedikit pucat menurutnya. "Kamu sakit An?" tanya Kiara memicing.

"Enggak kok Kia, aku cuma sedikit pusing saja" jawab Anna. Dirinya sedari tadi didera rasa pusing sejak berangkat ke kampus.

"Beneran nih gak papa?" tanya Kia lagi, Kiara khawatir dengan keadaan sahabatnya.

"Iya sayangku" jawab Anna menatap Kiara.

Dosen sudah memasuki kelas, kini saatnya semua penghuni kelas memulai pelajaran.

***
Rose menatap Daveena yang tengah duduk dengan memainkan ponselnya. Anakny itu lebih sering diam tak seperti biasanya. Ini pasti gara-gara Anna, hidupnya menjadi sial. Pikir Rose kala itu.

"Veena kenapa kamu jadi pendiam?" tanya Rose menatap Daveena.

"Nggak kok mi, Veena cuma malas saja untuk bicara" jawab Daveena cuek.

"Atau ini karena wanita cacat itu!" ucap Rose meninggi.

Daveena berdecak, Ia meletakkan ponselnya dan beralih menatap maminya. Mengapa maminya membenci hanya karena fisik.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang