14 - Terjawab

8K 642 16
                                    

Shilla kembali datang kerumah mewah Rose. Di sana Ia akan membuat Anna tersakiti perlahan, inilah keinginannya selama ini. Menghancurkan rumah tangga Dave dan wanita cacat itu.

"Mami, Shilla kangen sama mami" ucap Shilla memeluk Rose.

"Mami apalagi sayang, kangen sekali sama kamu" ucap Rose.

"Mana menantu mami?" tanya Shilla setelah mengedarkan pandangan matanya ke setiap sudut ruangan.

"Dia di kamar. Untuk apa kamu cari dia?" tanya Rose.

"Mau ngerjain dia Mi. Kita siksa dia aja" ucap Shilla menyeringai, Ia yakin jika Rose sepemikiran dengannya.

"Boleh sayang. Mami senang melihat Anna menderita. Dia itu hanya benalu dalam keluarga mami. Dia memalukan" ucap Rose penug penekanan di setiap kata-kata pedasnya.

Shilla melangkahkan kakinya ke kamar Anna, rasa bahagia ada dalam hatinya, dirinya sudah tidak sabar menyiksa Anna dengan sesuka hatinya.

"Hai cacat!" ucap Shilla.

Anna menoleh, hatinya terasa tertohok dengan kata-kata Shilla barusan.

"Loh, kok lo diam aja sih? lo disini gak pantes jadi nyonya di rumah ini. Hanya gue yang pantas!" Shilla dengan sombongnya berkata seperti itu, tangannya bersedekap di depan dadanya.

Anna hanya diam, wanita itu menunduk mendengarkan setiap kata yang Shilla keluarkan dari mulutnya.

"Lalu untuk apa kamu datang kesini?" tanya Anna mendongakkan kepalanya.

"Oh, udah berani lawan aku ya?" ucap Shilla tajam.

Shilla mendekat lalu menarik jilbab yang dikenakan oleh Anna dengan sekali sentak. Tangannya kini berhasil menjambak Anna dengan beringas.

"Lepas. Ini sakit" ucap Anna memohon, Ia sekuat tenaga menahan air matanya.

"Sakit? ini gak seberapa dengan sakit hati gue karena Dave menolak gue" ucap Shilla emosi.

'Plak'

Shilla dengan beringas menampar pipi Anna kanan dan kiri hingha ujung bibir Anna berdarah. Pipi mulus itu meninggalkan jejak tangan Shilla.

"Ampun. Apa salah ku sama kamu?" ucap Anna terisak.

"Karena lo istri Dave!" ucap Shilla menjambak rambut Anna lagi. Sakit sekali kepala Anna hingga tertarik keras seperti ini.

"Lepas saya mohon" ucap Anna lagi.

Daveena memasuki kamarnya, saat hendak membuka pintu Ia mendengar isakan Anna yang memilukan hatinya. Daveena melihat pintu kamar Anna yang terbuka lebar. Matanya membelak melihat Anna yang disiksa oleh seorang wanita berpakaian seksi.

Daveena langsung masuk ke kamar itu lalu menarik keras Shilla dan menamparnya keras. Hati kecilnya tak tega melihat Anna seperti ini.

'Plak'
Tamparan keras itu mendarat di pipi Shilla, Shilla menatap penuh emosi pada gadis yang menamparnya.

"Maksud lo apa nyiksa Anna?" tanya Daveena.

"Bukan urusan lo. Lo siapa?" jawab Shilla.

"Gue adiknya Dave. Dan lo udah nyakitin kakak ipar gue. Maksud lo apa ha?" ucap Daveena.

"Salah dia adalah jadi istri Dave. Lo lihat, pria sesempurna Dave harus nikah sama wanita cacat seperti ini. Mami bilang jika dia malu punya menantu seperti dia" jawab Shilla.

"Sekarang lo keluar dari dari sini!" ucap Daveena berteriak.

Shilla keluar dari kamar Anna. Daveena mengambil jilbab Anna yang tergeletak di lantai lalu memberikannya pada Anna.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang