18 - Pregnant

9.8K 602 9
                                    

Ada yang kangen Anna-Dave?

Anna duduk termenung di ruang tamu. Berada di apartemen membuatnya bosan, dirinya hanya bisa memainkan ponsel, menonton televisi dan membaca novel.

Mengingat mertuanya, Anna hanya bisa tersenyum miris. Mengapa sulit sekali melunakkan hati mertuanya itu. Ingatannya kembali berputar perihal kecelakaan yang menimpa dirinya, siapapun orang yang mencelakainya sungguh membuatnya kecewa.

Perut Anna bergejolak, kepalanya kembali pening. "Huek" Anna segera menuju wastafel untuk memuntahkan isi perutnya.

Anna berkumur dengan air dan menatap wajah pucatnya di cermin. Ada hal aneh yang dirasakan selama ini. Istri dari Dave itu mengingat, jika dirinya sudah satu bulan belum mengalami haid.

Anna tersenyum tipis, semoga dugaannya benar. "Semoga kamu benar-benar hadir sayang" gumam Anna mengelus perut ratanya.

"Aku akan memastikannya" gumamnya lagi.

Anna meraih tasnya dan akan memeriksakan kandungannya ke rumah sakit. Kini dirinya sudah sampai di rumah sakit permata hati. Setelah mendaftar, kini dirinya tengah menunggu di poli kandungan.

"Nona Annalia Aisyah" ucap seorang suster.

Anna tersenyum dan segera masuk ke ruangan dokter.

"Selamat datang, ada keluhan apa bu?" tanya seorang dokter cantik berhijab itu.

"Saya belum haid selama satu bulan, dan tadi pagi perut saya mual, kepala saya terasa berat dok" jawab Anna.

"Mari kita periksa bu" ucap dokter cantik itu.

Anna dibantu seorang suster untuk berbaring di brankar. "Maaf bu, bajunya harus disingkap sedikit" ucap dokter ber name tag Arinda.

Sang dokter mengolesi gel ke perut rata Anna dan menempelkan benda diatas sana.

"Lihat bu, ada bulatan kecil disana. Itu adalah janin ibu. Saya perkirakan berumur empat minggu" ucap dokter Arinda.

Anna tersenyum hangat, ditubuhnya ada nyawa yang diinginkannya. "Tolong cetak USG nya dok" pinta Anna.

"Baik bu" jawab dokter Arinda ramah.

***
"Mas, aku punya kejutan buat kamu" ucap Anna berbinar.

"Kejutan? apa itu sayang?" tanya Dave penasaran. Pria itu melihat ada pancaran kebahagiaan di wajah ayu istrinya.

Anna memberikan hasil pemeriksaannya tadi beserta foto USG-nya kepada Dave. Pria itu mengernyit dan perlahan membukanya.

"Rumah Sakit?" gumam Dave seraya membuka amplop putih tersebut.

"Kamu hamil sayang?" tanya Dave tak percaya. Rasa bahagia melingkupi dirinya saat ini.

Anna mengangguk. "Iya mas, usianya satu bulan" jawab Anna seraya mengerut perutnya.

Tangan Dave mengulur perut rata istrinya, sebentar lagi keluarga kecilnya akan lengkap dengan kehadiran buah hatinya.

"Alhamdulillah, aku gak nyangka jika kita dipercaya Allah" ucap Dave memeluk Anna.

"Aku juga mas, aku sangat bersyukur" balas Anna.

"Kita harus merayakan kehamilan kamu" ucap Dave.

"Dirayakan?" beo Anna menatap sang suami.

"Iya, kita akan makan malam diluar. Kita undang Mami, Daveena dan orang tua kamu" ucap Dave memperjelas.

Anna diam sesaat. Apakah mertuanya itu akan menerima anaknya kelak? atau akan membenci seperti membenci dirinya?.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang