10 - Ancaman Rose dan Daveena

9K 571 18
                                    

Pagi-pagi sekali Anna sudah terbangun dari tidur lelapnya. Ia tersenyum simpul melihat lengan suaminya yang memeluknya posesif. Anna mengelus pelan wajah tampan sang suami lalu membangunkannya untuk mengajaknya solat subuh berjamaah.

"Mas. Bangun yuk, udah subuh" ucap Anna lembut.

Dave menggeliat pelan lalu mengerjapkan matanya pelan.

"Bangun yuk mas. Kita solat" ucap Anna lagi. Dave mengangguk pelan. Dave mencium singkat kening Anna dengan sayang dan berlalu dari ranjang.

Sementara Dave mandi, Anna menggelar dua sajadah dan menyiapkan sarung, baju koko dan muken untuknya. Setelah Dave mandi, Ia bergantian masuk ke kamar mandi.

Mereka menjalankan solat subuh dengan khusyuk, Anna mengamini semua doa dari suaminya.

"Aku mau masak. Mas mau sarapan apa?" tanya Anna setelah melipat mukena beserta sajadah.

"Nasi goreng, simple. Aku pengen ngerasain gimana enaknya masakan istriku ini" jawab Dave menatap lekat istrinya. Anna hanya tersenyum menahan malu.

"Ya udah, aku turun dulu" ucap Anna kemudian. Dave membuka laptopnya, Ia sudah tak merasa ngantuk setelah mandi dan berwudhu tadi. Kini, Ia lebih memilih mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Di dapur, Anna melihat wanita paruh baya yang tengah mencuci piring. Anna meyakini jika itu adalah asisten rumah ini.

"Selamat pagi" sapa Anna dengan senyuman.

"Selamat pagi. Ini pasti istrinya den Dave kan?" tanya wanita paruh baya itu memastikan.

Anna mengangguk pelan. "Saya Anna, istrinya mas Dave" jawab Anna sopan.

"Perkenalkan, saya bi Darsi non" ucap bi Darsi.

Anna mulai mengupas bawang merah, bawang putih dan mengiris daun bawang beserta cabai. Bi Darsi menatap heran apa yang di lakukan oleh Anna. Nyonya di rumah ini hanya akan sarapan dengan roti, tidak dengan masakan seperti ini.

"Non, saya mau mengingatkan. Saat sarapan, nyonya dan non Daveena hanya akan makan roti" ucap bi Darsi.

Anna menoleh lalu tersenyum singkat. "Saya memasak untuk mas Dave bi, jika nanti mami dab Daveena suka gak papakan" jawab Anna, bi Darsi mengangguk. Mengerti akan ucapan Anna.

"Kalau gitu, saya bantu non" ujar bi Darsi kemudian.

***
Semua sudah berkumpul di meja makan. Rose mengernyitkan keningnya, nasi goreng? bukankah bi Darsi tau jika Ia akan sarapan dengan roti dan selai coklat. Lalu apa-apaan ini?

"Bi, kenapa ada nasi goreng di meja?" tanya Rose datar.

"Maaf nyonya. Ini masakan non Anna" jawab bi Darsi takut.

"Silahkan di coba mi, semoga mami suka" ucap Anna.

"Saya tidak biasa sarapan dengan yang berat-berat" ucap Rose dingin.

"Sayang, aku mau nasi gorengnya" ucap Dave kemudian.

Daveena hanya menatap malas wajah Anna yang sok polos. Ia benci itu. Daveena mengikuti sang mami yang sarapan dengan roti beserta segelas susu. Mereka makan dalam diam, rasanya Rose dan Daveena malas kala ada Anna di sini.

Setelah selesai sarapan. Dave berpamitan untuk berangkat kerja. Dave memang tak mengambil cuti untuk sekarang ini, Ia akan mengambil cuti di akhir bulan mendatang.

"Sayang, aku berangkat kerja dulu" ucap Dave meraih tas kerja hitam miliknya yang tak jauh dari jangkauannya.

"Hati-hati mas" ucap Anna setelah menyalami tangan suaminya. Dave tak lupa mencium singkat kening Anna.

Annalia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang