Playboy Vs Baby (30)

1.7K 120 7
                                    

Setelah mengobati Rio, kini mereka berdua hanya saling diam di taman belakang. Suasana canggung masih terasa, baik Ify maupun Rio keduanya sama-sama diam tak bersuara.

"Tau darimana rumah ini?" Tanya Ify membuka suara

"Dari Kelvin" Rio menjawab jujur

"Aish anak itu, udah aku bilang jangan kasih tau" gerutu Ify kesal

"Kenapa fy? Kenapa kamu sembunyiin ini semua dari aku?"

"Sembunyiin apa?" Tanya Ify pura-pura tidak mengerti dan tak berani menatap mata Rio.

"Melfy tatap mata aku dan jawab pertanyaan aku. Kenapa kamu sembunyiin ini semua dari aku? Kecelakaan kamu, keadaan kamu, bahkan keberadaan kamu" Ify menunduk tak menjawab, Rio menghela nafasnya, sabar.

"Fy, kamu tau aku cari kamu kemana-mana, aku selalu bolak balik rumah kamu tapi gapernah ada orang. Orangtua kamu pun gapernah balik lagi ke sana, aku bingung selama ini harus nyari kamu kemana lagi"

"Maafin aku Yo"

"Aku ga butuh maaf kamu, aku butuh penjelasan kamu. Dan apa maksud kamu bilang Kelvin calon suami kamu?"

Ify memberanikan dirinya untuk menatap Rio. Ia melihat sorot mata kerinduan dan kecemasan yang terpancar dari sana.

"Aku ga bisa ngasih tau kamu keberadaan aku dimana dengan kondisi aku yang sekarang Yo, kamu harus ngerti itu!"

"Kondisi seperti apa yang kamu maksud sampai kamu menghilang bertahun-tahun?"

"Aku cacat Yo!! Aku ga punya kaki, aku malu, aku gamau reportin kamu, aku.. aku gapantes buat kamu!!" Ujar Ify sepenuhnya mengeluarkan semua uneg-uneg dalam hatinya.

"Aku gamau buat kamu sama Fika malu, aku gamau kalian dipermalukan orang diluar sana dengan kondisi aku yang cacat!!" Airmata nya mulai keluar tak bisa ia bendung lagi, Rio yang tak sanggup melihatnya pun langsung menarik Ify dalam pelukan nya.

"Sssttt udah udah, jangan nangis Fy"

"Aku cacat Mario. Aku ga pantes buat kamu, kamu sempurna, kamu masih bisa cari wanita lain yang sama sempurnanya diluar sana! Kenapa kamu buang waktu kamu buat cari aku yang gak ada gunanya ini? Kenapa?!!"

"Sssttt udah yah jangan nangis, kamu gaboleh ngomong kaya gitu" Rio mengelus Ify, menenangkannya.

"Lebih baik kamu pergi sekarang, aku gamau kamu nyesel ke depannya karena bertahan dengan wanita seperti aku."

Rio melepaskan pelukannya dan kini beralih menatap Ify. Menatapnya dengan teduh, dan tatapan penuh sayang.

"Engga, aku gak akan pergi"

"Pergi mario, sebelum kamu menyesal"

Rio menghapus air mata yang telah mengalir di pipi lembut Ify, ia menangkap wajah Ify dan menatapnya dengan dalam.

"Dengerin aku baik-baik fy, aku gak akan pernah pergi, dan aku gak akan biarin kamu pergi lagi dari aku. Aku sayang sama kamu tulus, gapernah mandang fisik. Mau gimanapun kamu, kamu tetep melfy, melfy nya aku yang paling aku sayang. Kamu tetep melfy yang sempurna buat aku" Rio mengelus wajah Ify pelan dan masih dengan tatapan dalamnya.

"Jangan pernah kamu bilang kaya gitu. Siapa yang berani jelekin kamu ? Siapa yang berani komentari hubungan kita ? Siapa ? Bilang sama aku dan orang itu akan lenyap dari dunia ini" lagi Rio berbicara dan Ify masih betah menatap mata teduh Rio yang menenangkan hatinya

"Aku, Fika gapernah malu punya kamu. Aku justru bangga, aku mau pamer sama dunia kalau aku, aku punya bidadari yang tak kalah sempurna nya dengan bidadari di surga. Aku mau buat dunia iri"

Playboy Vs Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang