Sesampai nya di rumah, Fika telah terlelap. Ify menggendong Fika ke dalam kamar dan secara perlahan menidurkan nya agar bayi mungil itu tak terbangun. Ify hendak berjalan keluar namun suara rengekan Fika menghentikan langkah nya.
Ify duduk dan menepuk nepuk pantat Fika, hingga ia pun akhirnya merasa ngantuk. Ify menidurkan dirinya di sebelah Fika seraya memeluk bayi mungil itu. Dan tangan Fika bergerak memegang jemari Ify.
Merasa Ify tak kunjung datang, akhirnya Rio pun memutuskan untuk menemui Ify di kamar. Saat ia memasuki kamar, ia di suguhi pemandangan indah. Sungguh indah.
Siapa yang tidak suka melihat pemandangan seperti itu ? Seorang wanita tertodur pulan dengan seorang bayi yang ada di pelukannya. Sungguh lucu. Rio tersenyum puas, ia tak menyangka hidup nya akan seperti ini.
"Kok lucu sih" desis nya pelan.
Rio menghampiri keduanya, dan memperhatikan nya secara lekat. Tak lupa, ia mengambil handphone dan memotret moment indah itu.
Lalu Rio menghampiri fika dan mengelus pipi gembul nya. "Tidur nyenyak princess" ujar nya.
Lalu Rio menatap ke arah Ify, dan tangannya beralih mengusap kepala Ify. "Ternyata sekarang lo ada pemeran utama dalam hidup gue Fy, tidur nyenyak my angel"
Rio pun keluar dan menutup pintu secara perlahan.
******
"Rio, kok lo gak bangunin gue sih" Suara tersebut sangat lantang di tangga atas. Rio menengok dan tersenyum ia terkeukeuh geli.
"Ya habis, lo tidur nyenyak banget. 11 12 sama Fika" Ify mendengus sebal.
"Daripada tuh bibir manyun, mending tuh bibir lu isi sama makanan. Buru sini" Rio menyuruhnya segera turun untuk makan malam.
Ify pun turun dan duduk di hadapan Rio. Ia sengan cuek mengambil nasi goreng dan memakannya. Memang tak di ragukan, masakan Rio selalu enak.
Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara. Selesai nya makan Rio bangkit dari duduk nya.
"Mau kemana ?" Tanya Ify
"Ke kamar, liat Fika. Gamau banget gue jauh sih Fy"
"Najis" umpat Ify karena candaan Rio. Rio pun tertawa dan berjalan menaiki tangga.
Rio tersenyum saat melihat Fika yang tengah membuka matanya, tangan dan kaki nya bererak. Rio pun duduk di ranjang dan hendak menggendong Fika.
"Kamu pipis ya Fik ? Kok basah?" Rio mengecek bagian bawah Fika dan benar basah. Akhirnya Rio menurunkan kembali Fika dan mengambil celana di dalam lemari kecil Fika.
"Ganti dulu ya, biar kamu gak lecet"
Rio dengan telaten mengganti celana Fika, Fika pun tersenyum senang. Dan pada saat itu juga Ify masuk ke dalam kamar.
"Pipis yo ?" tanya Ify
"Engga, gue gak pipis. Yang pipis Fika" jawab Rio asal. Ify membulatkan mata nya sempurna.
"Ya anak TK juga tau bolooot!!!"
"Maksud gue tuh Fika, ngapain juga nanyain elo" lanjut Ify
Rio mengerutkan kening nya dan menoleh ke arah Ify. "Kok sewot sih?"
"Siapa juga yang sewot"
Rio menggendong Fika dan membawa nya keluar dari kamar, Ify pun mengikuti nya dari belakang.
"WIDIH MAMAH PAPAH BARU KELUAR DARI KAMAR" Teriakan kencang itu berasal dari Gabriel.
"Apasih lo" umpat Ify
"Alah pantesan lo masih disini kaga balik ke rumah tau nya lagi ikeh ikeh eh keluar keluar bawa bayi"
"Itu mulut emang ya kaga pernah di filter" Ify melemparkan sendal nya ke arah Gabriel namun iel berhasil lolos.
"Ngapain lo kesini?" tanya Rio ketus
"Elaah, gua kesini mau main sama Fika calon jodoh masa depan gue"
Rio bergidik ngeri. "Calon jodoh palalu lu bengkok! Lo mau pacarin anak gua hah?!"
"Ciieee anak. Udah di anggap anak nih sekarang Fika. Emang Fika mau punya bapa kaya lo Yo ?"
Rio dengan tangan kiri nya yang bebas melempar bantal sofa dan tepat sasara dengan wajah iel.
"Tai"
"Lo yang tai" bales Rio.
"Udah sini, gua mau gendong Fika" Rio pun memberikan Fika pada gendongan gabriel.
"Huwaaaaa Fika cantik banget sih. Tambah demen deh Om jadinya" ujar Iel
"Yel plis gua ngeri denger lo bilang gitu" ujar Rio
"Punya kakak kok pedofil. Kayanya lo harus masuk rehabilitas deh"
"Sembarangan tuh mulut" protes Iel
"Ya lagian, udah ah gue mau balik. Mau mandi, bau gini" ujar Ify seraya mencium badan nya sendiri.
"Kenapa gak mandi disini aja sih Fy?" celetuk Rio
"Uhuuyy si Rio, parah parah. Gak cukup lo yang tadi di kamar?"
"Sekali lagi tuh mulut kaga di filter, gue gunting juga nih"
"Maksud gue ya kan mumpung iel juga ada disini ya lo juga mandi disini aja" lanjut Rio
"Gak ah, disini gak ada baju gue. Udah ah gue balik, bye"
"Dadah fikaaaa" Ify menciun gemas pipi Fika. Ify pun berjalan keluar rumah Rio.
"Kenapa kaga lo tembak aja sih Yo? Lelet banget jadi cowo!" ujar Iyel namun matanya menatap Fika dan mencoba mengajak ngobrol Fika.
"Lah gua tembak ya mati dong ade lo"
"Gausah pura pura bego! Bego beneran tau rasa"
"Sialan"
Gue lagi cari waktu yang pas yel. Tenang aja suatu saa nanti pasti dia kok yang jadi ibu nya Fika.
******
Ayeeee vote komen teman temaaan 😚 hargai usaha author ya wkwkwk maafin kalau ada typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Baby
FanficGanteng ? ✅ Keren ? ✅ Segala bisa ? ✅ Tapi jika harus mengurus seorang bayi ? ❌ Awalnya ia bisa mengurus bayi itu karena bantuan dari sahabatnya, Ify. Sahabatnya itu membantu mengurus bayi mungil nya itu. Karena setiap hari mengurus bayi bersama...