Playboy Vs Baby (13)

2.3K 122 8
                                    

Di kamar, Ify membuka ponsel nya dan berbaring di atas kasur. Ify membuka galeri foto dab melihat-lihat nya. Ify tersenyum saat melihat foto dirinya yang sedang memangku Fika, dulu ketika Fika masih sangat kecil dan mungil. Sehari setelah di temukan di rumah Rio.

Dalam foto terlihat Ify yang memakai baju krem dengan rambut di cepol ke atas memperlihatkan leher nya yang jenjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam foto terlihat Ify yang memakai baju krem dengan rambut di cepol ke atas memperlihatkan leher nya yang jenjang. Ify tersenyum melihat foto nya bersama Fika.

"Gue jadi kangen Fika" ujar nya dan memperbesar foto, lalu ia menggeser galeri melihat foto nya yang lain.

"Kok bisa ya ada yang buang bayi selucu Fika, bego banget itu orang tua nya"

"Kalau gasiap punya anak ya aturan gausah bikin, bikin nya doang mau"

Ify terus berceloteh sehingga tidak sadar akan kehadiran Rio di samping nya.

"Ngoceh mulu itu mulut" ujar Rio yang telah berbaring di sebelah nya.

"Ih yo, ngapain ? Turun turun!" usir Ify tak pakai hati.

"Baru juga tiduran Fy udah di usir"

"Ya ngapain tidur disini ? Belum mukhrim gaboleh" bukannya menurut, Rio justru semakin mempersempit jarak antar kedua nya.

"Yooooo, nanti lu khilaf. Mending turun deh buruan"

"Fy, bikin ade buat Fika yuk" ceplos nya dengan mata genit ala Mario. Ify yang mendengar nya pun langsung melototkan mata nya dan memukul wajah Rio dengan bantal yang ada di pangkuan nya.

"Awwww, sadis banget sih sama calon suami sendiri" Rio berusaha mengelak dari pukulan Ify.

"Makanya kalau ngomong itu pake bismillah" ujar Ify kesal

"Bismillah, Fy buat adek buat Fika yuk" ujar Rio lagi

"Mariooooooooooo" teriak Ify kesal sekaligus salah tingkah. Rio sukses terawa terpingkal-pingkal melihat nya. Karena memang ini lah tujuan nya.

"Seneng banget sih ngusilin gue"

"Lagian lu lucu, menghibur tau gak hahaha"
"Di kira gue badut apa menghibur, jahat banget sih"

"Ulululu, engga sayang sini peluk sama abang Rio" Rio langsung memeluk Ify namun ia menempatkan kepala Ify di depan ketiak nya. Lagi lagi berbuat jail.

"Riooooo, ish bau aseeemm. Mario lepasin!!!" Ify meronta dari pelukan Rio

Rio pun yang puas akhirnya melepaskan pelukan nya dan kembali tertawa.

"Terus aja terus, benci ah gue sama lo" ujar Ify yang bete karena di usilin terus menerus.

"Hahahaha ampun Fy, engga lagi engga"

"Tau ah" Ify pun turun dari kasur dan beranjak menuju pintu.

"Lah beneran ngambeuk" dengan cekatan Rio bangkit dan menyusul Ify yang sedang ngambeuk.

Ify turun ke lantai bawah, begitupun Rio yang mengejar nya di belakang.

"Fy, gue bercanda. Maafin dooong" ujar Rio namun tidak ada sahutan dari Ify.

"Melfy pacar Mario, Calon Istri Mario, Calon Ibu nya Fika maafin dong" lagi tidak ada sahutan dari Ify. Ify masih enggan menatap Rio. Ia masih merasa kesal.

Ify terus berusaha membuat seolah olah dirinya sibuk, tidak menghiraukan Rio. Rio yang gemas pun akhirnya menarik lengan Ify sehingga si empu nya kini berhasil menatap ke arah nya.

Rio mengangkat dagu Ify dengan jari telunjuk nya, menatap kedua bola mata Ify yang hitam pekat.

Ify kembali menundukkan kepala nya, Rio kini memegang tangan Ify dan meremas nya pelan penuh sayang. Ify memejam kan mata nya.

"Melfy, maafin Mario ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Melfy, maafin Mario ya. Tadi cuman bercanda, seneng aja godain kamu" ujar Rio lembut.

Ify menatap Rio, Rio memasang wajah memelas nya berusaha semaksimal mungkin agar Ify kasihan kepada nya dan memaafkan nya. Namun bukannya merasa kasihan, Ify justru tertawa karena melihat wajah Rio.

"Hahaha, tau ah Ify kesel sama Rio. Betee, godain Ify terus"

"Hehehe, maaf. Ampun Fyy, mau kan maafin Rio ?" Rio memainkan kedua alisnya.

Ify pun mengangguk dan tertawa. "Gitu dong, tapi beneran ayo kita bikin ade buat Fika" sebelum Ify menjawab Rio lebih ulu mengangkat tubuh Ify dan mengecup bibir nya, melumat nya agar Ify tidak bersuara.

Rio membawa Ify menuju kamar atas yang ada di villa itu. Masih dengan lumatan di bibir Ify, Rio seakan akan tidak ada hambatan dalam menggedong dan membawa Ify kedalam kamar.

Rio berhenti saat berada di depan pintu, menghentikan lumatan nya. Membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar. Rio kembali malumat Ify dan kini mereka duduk di atas kasur dengan Ify yang masih ada dalam gendongan nya.

Ify memundurkan wajah nya, lalu menunduk malu. Menyembunyikan wajah nya yang mungkin telah memerah.

"Sesek nafas Yo, berhenti dulu" ujar nya pelan dan menunduk. Rio mengangkat alisnya dan menatap Ify geli.

Rio menunduk dan menempelkan hidungnya dengan hidung milik Ify. "Gimana? Jago kan ciuman aku?" tanya nya dengan sengaja. Ify pun kembali menundukkan wajah nya karena malu.

"Aku mau banget sih Fy bikin ade buat Fika, tapi biar lebih enak dan afdol aku tahan aja dulu deh sampe 4bulan ke depan."

Ify mengangkat wajah nya seolah bertanya. Rio dengan jahil langsung menjawab. "Kenapa ? Nyesel ya ? Mau bikin sekarang ? Ayo aja sih kalau emang kamu mau hahaha"
Ify melotot dan menggelengkan kepalanya dengan keras. "Engggaa"

"Hahaha, tapi kalau ini boleh ya" Rio kembali melumat bibir Ify dengan ganas. Menusuk setiap celah bibir Ify, menyapu seluruh ruang di dalam nya. Sesekali menggigit lidah dan bibir bawah Ify.

"Nggg" erang Ify saat Rio menggigit pelan bibir bawah nya. Ciuman Rio kini turun ke leher jenjang Ify, Ify pun meremas rambut Rio dan mengadahkan kepala nya karena perbuatan Rio. Rio seolah tak berhenti membuat siksaan untuk Ify.

Rio kembali ke atas, mengecup setiap muka Ify. Dan terakhir tepat di bibir mungil Ify. Lagi dan lagi tanpa ampun.

¶¶¶¶

Hohoho sepertinya sudah harus di hentikan part ini HAHAHA. Btw ini ngaret banget, mogok haha. Maaf, tapi ini di lanjut kok. Semoga baper ya dan jangan lupa Vote juga Komen💕

Playboy Vs Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang