Setiap anak perempuan selalu mengatakan bahwa ayahnya lah cinta pertamanya. Ayah yang selalu menjaga dan mencintai tanpa batas. Anak perempuan biasanya lebih dekat dengan ayahnya dibanding ibu. Entah itu sudah hukum alam atau bagaimana tapi memang seperti itu adanya.
Fika menyayangi ayahnya, Rio yang selalu menjaga Fika, merawat Fika, Rio yang telah banyak berkorban. Fika menyayangi ayahnya itu, banyak kasih sayang yang Fika rasakan dari sosok Rio. Kepekaan seorang anak kecil tidak pernah salah, ia tahu mana yang benar tulus padanya dan mana yang tidak.
Selain ayahnya, Fika juga menyayangi Ify. Meskipun ia tidak hidup bersama Ify selama ia hidup dengan Rio, namun Fika tetap menyayanginya. Anak kecil itu yakin bahwa Ify juga menyayanginya meskipun tidak merawat Fika, Fika tau alasannya dan terbukti setelah mereka di pertemukan kembali.
Ify lebih memanjakan Fika dibanding Rio, Ify menyayangi Fika sangat sangat menyayangi, Fika dapat merasakan kasih sayang seorang ibu sekarang. Dan Fika senang akan hal itu. Ia memiliki ayah dan juga ibu.
Tak hanya Fika yang menyayangi, sebaliknya mereka pun menyayangi Fika. Baik Ify maupun Rio, mereka sangat menyayangi Fika layaknya anak sendiri.
Sudah beberapa hari Ify berada di Jakarta, dan selama itu pun Ify selalu bersama Fika. Ify menepati janjinya untuk mengantar jemput Fika, dan Fika tentu senang. Fika mengenalkan Ify kepada teman temannya di sekolah, meskipun Ify menggunakan kursi roda mamun tetap dengan bangganya anak itu memperkenalkan Ify sebagai mamahnya.
Sama seperti hari ini, Ify kembali mengantar Fika sekolah. Rio dibalik kemudi, Ify disamping dan Fika yang berada di belakang.
"Fika sendiri ya sekarang, mamah Ify mau papah pinjem dulu" ujar Rio saat mereka sudah sampai tepat di depan sekolah Fika.
Rio menarik rem tangan memberhentikan mobilnya.
"Gamau, Fika mau mamah temenin Fika" memang semenjak adanya Ify, Fika sedikit lebih manja. Ia ingin Ify menungguinya selama sekolah, dan dengan bangganya ia menunjukkan bagaimana ia berani dan pintar di sekolahnya.
Alih-alih manja, Fika sebenarnya ingin menunjukkan seberapa hebatnya dan pintarnya dia. Fika ingin Ify tau itu, bukan hanyalah sekedar ingin ditemani, namun Fika ingin membuat Ify bangga padanya dan semakin menyayanginya.
"Tapi sayang, besok kan mamah Ify mau operasi kakinya jadi mamah harus ke rumahsakit dulu" ujar Rio kembali membujuk
Ya memang besok adalah jadwal Ify melakukan operasi pemasangan kaki palsu.
"Gamau papah, pokoknya Fika pengen sama mamah" Fika dengan keras kepalanya menolak permintaan Rio.
"Yaudah Yo gapapa, bisa nanti habis pulang sekolahnya Fika."
"Gapapa fy? Kamu janjian sama dokternya jam berapa?"
"Aku bisa telfon kok, kamu sekarang berangkat ke kantor aja ya"
"Yaudah, nanti aku jemput ya sekalian aku anterin ke rumahsakit" Ify mengangguk mengiyakan.
"Ayo mamah tuluun"
"Si cadel bawel banget ya, ayo sini fy aku bantuin kamu turun. Anak kamu yang cadel ini berisik nih" ledek Rio
"Ih papah. Mamaah, papah jahat"
"Rio gaboleh gitu ah, masa debat terus sama Fika"
"Iya iya fy engga" Fika memeletkan lidahnya ke arah Rio merasa menang karena Ify membelanya membuat Rio mendelik.
Rio pun membantu Ify turun dari mobil dan mengantarkannya ke dalam sekolah Fika. Sampai di depan kelas Fika, Fika masuk ke dalam dan Ify menunggunya diluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Baby
FanfictionGanteng ? ✅ Keren ? ✅ Segala bisa ? ✅ Tapi jika harus mengurus seorang bayi ? ❌ Awalnya ia bisa mengurus bayi itu karena bantuan dari sahabatnya, Ify. Sahabatnya itu membantu mengurus bayi mungil nya itu. Karena setiap hari mengurus bayi bersama...