Suasana pagi di hari sabtu kali ini bisa di bilang cerah. Matahari memancarkan sinar nya untuk seluruh makhluk hidup seolah olah memberi tanda bahwa kehadirannya nyata.
Mario is calling..
"Hallo" Kata pertama yang Ify keluarkan saat mengangkat telfon.
"Keluar Fy"
"Hah? Keluar apanya?" tanya Ify kebingungan dengan perkataan Rio.
"Lo keluar sekarang, gausah mandi. Ganti baju aja, buruan 5menit" usai berkata demikian dengan seenaknya Rio memutuskan sambungan telfon nya, meninggalkan Ify yang kebingungan.
"Sehat apa ya tu orang" ujar Ify ngedumel, namun ia tetap beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju lemari baju.
Ify memilih baju yang simple dengan warna putih yang membuat penampilan nya lebih cerah. Ify mengambil tas selempang berukuran kecil nya lalu keluar dari kamar.
"Mah, Ify keluar dulu ya" ujar nya berpamitan kepada Dina sang Mamah.
"Mau kemana Fy?" tanya Dina
"Gatau, di suruh keluar sama Rio. Bye mah" Jawab Ify lalu mencium pipi ibu nya.
"Hati-hati sayang"
Ify berjalan keluar rumah dan benar saja mobil hitam audi milik Rio telah berparkir dengan manis di depan rumah nya. Ify berjalan mendekat dan setiba nya di hadapan mobil itu ia membuka pintu nya dan masuk lalu duduk di samping Rio.
"Mau kemana sih Yo ? Ini masih jam 9 pagi" Tanya Ify seraya mencepol rambutnya
"Udah ikut aja, nanti juga lo tau" jawab Rio kembali mengendalikan setir mobilnya dan melaju meninggalkan rumah Ify.
*****
Rio fokus pada jalan yang ada di hadapannya, dan Ify melihat kiri kanan dengan bisu. Merasa bingung karena Rio membawa nya ke tempat yang sepi. Tidak tidak, bukan sepi tapi seperti puncak.
Matahari mulai lelah menampak kan wujudnya, cahaya nya mulai habis, dan senja pun datang untuk menggantikan tugas nya.
"Yo, daritadi kok belum nyampe. Mau kemana sih?" tanya Ify penasaran. Ia melihat kiri kanan nya adalah kebun teh.
"Puncak, tapi sebelum nya di depan ada air terjun. Kita kesana dulu ya" jawab Rio
"Lo bercanda kan ? Njir gua pakaian gini lo ajakin ke puncak. Kenapa lo gabilang dulu sih pas awal, dingin yo" protes Ify
"Gua udah rencanain ini, itu artinya gua udah siapin semuanya Melfy" ujar Rio mengatakan pembelaan.
Benar saja, meskipun sepertinya bukan air terjun yang besar, namun Ify bisa mendengar suara deru air.
"Nah kita sampe, ayo turun" Ajak Rio
"Terus ngapain kalau udah turun ?" tanya Ify dengan wajah polos
"Mandi. Ya nikmatin aja lah Fy, kapan lagi kita bisa romantis berduaan kan" ujar Rio
Ify menyipitkan matanya menatap ke arah Rio. "Oh jadi lo lagi modus ? Mau berduaan sama gue ?"
"Siapa juga yang modus, ini tuh to the point nama nya. Udah buruan turun" akhirnya mereka pun turun dari mobil dan berjalan ke dalam.
"Huwaaaaaa bagus juga ya ternyata air terjun" ujar Ify dengan histeris
"Bagus kaan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Baby
FanfictionGanteng ? ✅ Keren ? ✅ Segala bisa ? ✅ Tapi jika harus mengurus seorang bayi ? ❌ Awalnya ia bisa mengurus bayi itu karena bantuan dari sahabatnya, Ify. Sahabatnya itu membantu mengurus bayi mungil nya itu. Karena setiap hari mengurus bayi bersama...