39. Kecelakaan Karan

91 13 0
                                    

"Saya memaafkan seorang tapi bukan berarti saya bisa mempercayainya Lagi"

«Dara Nantasya»


Revan sedang tengah berada di perjalanan menuju markas Dara.

Saat sudah sampai ia memberanikan diri untuk melangkah ke arah markas Dara.

Namun seseorang memberhentikan langkahnya.

"Siapa kau?! Berani sekali datang kesini"Tegas penjaga itu

"Maaf saya Revan saya kekasihnya mrs Dara Nantasya"Ucap Revan berbohong

"Apakah benar?"Kata Penjaga itu

Revan pun mengeluarkan ponselnya menunjukkan foto ia berdua dengan Dara sebagai bukti kalau ia benar adalah kekasih Dara.

"Baiklah saya percaya ada perlu apa kau kesini?"

"Saya ingin menemuinya? Apa dia ada disini"

"Maaf tetapi mrs sudah lama pergi dari sini tadi siang"

Revan tersontak

"Tadi siang? Kemana dia pergi?"Ucap Revan mulai khawatir

"Kalau itu saya kurang tahu"

"Baiklah terima kasih infonya"Kata Revan lalu beranjak pergi dari markas Dara

"Lo kemana si Dar? Jangan bikin gue khwatir dong"Gumam Revan

Ditempat lain seorang seorang gadis sedang duduk bersedih di bangku rumah sakit miliknya,menunggu kabar seseorang yang kini tengah berbaring lemah di ranjang dengan dilengkapi berbagai alat medis.

Ya! Jadi yang tertabrak truk bukanlah Dara melainkan Karan yang hendak ingin menolong Dara dari kecelakaan itu.

Seorang yang berbalut jas putih pun keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana dok kondisinya?"Kata Dara sangat khawatir

"Kondisinya sangat memprihatinkan,dan belum sadar dari masa kritisnya serta ia juga mengalami patah tulang dan benturan yang sangat keras di bagian kepalanya kemungkinan 50% ia akan sadar dan berhasil melewati masa kritisnya. Kalau begitu saya permisi"Jelas dokter Reyhan

Sungguh Dara ingin menangis sekencang-kencangnya

Mau bagaimana pun sebesar-besarnya kesalahan Karan ia sudah berhasil menolong Dara dari kecelakaan tersebut.

"Arghhh! kak lo kayak gini gara-gara gue coba tadi lo ngga nolongin gue mungkin yang ada di tempat itu bukan lo tapi gue!!"Ucap Dara terisak

"Ya tuhan cobaan apalagi ini?"

Dara pun berlari melewati koridor rumah sakit dan keluar mencari kehangatan ternyata di luar hujan deras dan ini waktu yang berharga bagi Dara untuk mencurahkan isi hatinya.

"Argghhh!"

"YA TUHAN APA SALAH DARA?! KENAPA ENGKAU MEMBERI COBAAN YANG BEGITU BERAT? KENAPA?"Teriak Dara di tengah kehujanan

Destiny DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang