52. Damar mulai beraksi

78 9 0
                                    

"Butuh pengorbanan yang besar agar menjadi yang lebih baik"

<Dara Nantasya>


Hari ini Revan kembali tak menjemput Dara untuk pergi bersamanya ke sekolah. Alasannya ia ada urusan sedikit. Tapi bagi Dara tak masalah,karna ia berfikir ia tidak mau merepotkan kekasihnya karna harus mengantar jemputnya setiap hari.

Dara pun sudah menancapkan gas mobilnya dan menuju ke sekolah.

Saat sudah sampai di sekolah,Dara melangkah ke arah kelasnya,tetapi ia melihat teman-temannya Revan sedang mengobrol di koridor namun anehnya Dara tidak melihat Revan,apakah urusannya lama?

Akhirnya pun Dara menghampiri mereka

"Eh neng Dara"Pekik Reza sambil tersenyum goda

"Kalian ngga sama Revan?"Tanya Dara

"Revan? Bukannya sama lo terus kalau berangkat?"Tanya balik Raka

Dara menggeleng

"Katanya dia lagi ada urusan sebentar,gue pikir udah selesai"Lanjut Dara

Mereka menyeringit,memangnya apa urusan Revan pagi-pagi ini? Ko mereka tidak tahu?

"Kita nggak tau Dar Revan dimana,mungkin hari ini dia bolos sekolah"Sahut Reza

"Atau bisa jadi dia nggak mau sekolah hari ini"Timpal Ryan

"Oooh gitu ya? Yaudah kalo gitu Gue ke kelas dulu ya. Kalau ada kabar tentang Revan kasih tau gue"Kata Dara lalu pergi meninggalkan mereka

"Gue rasa mereka lagi ada masalah,Revan kan gitu orangnya cemburuan banget"Bisik Reza

"Bisa jadi si"Kata Raka

"Lagi tuh anak tingkah sama pkirannya masih bocah si,terlalu terbawa perasaan"Decak Ryan karna kesal kepada temannya yang satu itu,ia selalu menyimpulkan sesuatu tanpa tau kebenarannya dulu.

"Maklum,mantan playboy"Sahut Raka

Mereke bertiga pun pergi ke tempat biasa untuk membolos sambil menunggu sang ketua.

~♥~

Bel istirahat sudah berbunyi,para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin. Namun berbeda dengan gadis Mafia yang satu ini,ia lebih memilih duduk santai di taman belakang sekolah sambil memejamkan mata.

"Sendirian aja, cowok lo mana?"Tanya seseorang yang tiba tiba datang dan duduk di samping Dara

Dara yang mendengar suara itu sontak langsung membuka matanya. Huh ada aja yang bikin ganggu.

Dara hanya tersenyum malas lalu melanjutkan memejamkan mata

"Ko senyum?"Tanya Devan

"Ah lo ganggu gue aja!"Decak Dara

"Kenapa? Lo ada masalah?"Tanya Devan lagi

"Gatau"Jawab Dara seadanya

Devan menyeringit

"Gua gatau masalahnya apa,tapi gue ngerasa seakan akan gue punya banyak masalah"Lanjut Dara sambil tersenyum kecut

"Lo mafia?"Tanya Devan tibatiba

Loh kok? Kenapa jadi nyambung ke mafia? Dan kenapa juga dia bisa tau?

Destiny DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang