Pagi ini Dara dkk sudah berada di LSBF, tepatnya berada di kelas. Sedangkan Revan dkk mungkin mereka bolos.
Dan hari ini adalah dimana Dara melanjutkan sekolahnya lagi saat dua minggu kemarin ia tak masuk sekolah karna misinya yang dadakan.
"2 minggu lo ngga sekolah,untung lo pinter."cibir Melly.
"Hubungannya?"tanya Dara tak mengerti.
"Ya kalau lo bego, lo bakalan ribet ngejar pelajaran yang ketinggalan lah."kesal Melly karna Dara tak mengerti perkataannya.
Dara tak mengubris perkataan Melly, ia lebih memilih menempelkan earphone di telinganya seperti biasa dengan volume sedang.
"Yang gue harapkan si, semoga Jelita ngga gangguin Dara lagi."sahut Nayya.
"Musuh Dara kan banyak, siapa tau Jelita berhenti ganggu Dara, musuh yang lain meronta."timpal Sherly yang ada benarnya juga.
"Gaperlu ditakutin."kata Dara yang mendengar pembicaraan mereka.
"Hemmm gue tau lo kuat."kata Melly sambil memutar bola matanya.
"Ya tapi Ra, lo tetep aja harus waspada. Kan ada aja orang yang sirik sama lo."kata Nayya.
"Ikuti jalannya aja gimana, kalau emang hidup gue harus berakhir, gue pribadi juga kan ngga bisa nentang."jawab Dara.
"Heh! Lo kalau ngomong!"kata Melly tidak suka dengan perkataan Dara barusan.
"Emang bener kan?"
"Yaiya, tapi kan omongan do'a tau!
Bel masuk pun berbunyi berbarengannya dengan Bu Riris memasuki kelas untuk memulai kegiatan belajar mengajar. Dan ternyata benar hari ini Revan dkk bolos, buktinya mereka belum menampakkan diri di kelas ini.
Setelah dua mata pelajaran selesai dilaksanakan, murid-murid pun keluar dari kelas karna Jam sudah menunjukkan waktu istirahat.
Dara dkk juga keluar kelas menyusuri kantin.
"Mau pesen apaan ni?"tanya Sherly.
"Samain aja lah biar ngga ribet."kata Melly.
"Apa?"
"Bebas."kata Dara.
"Bakso aja deh."usul Nayya.
"Oke."kata Sherly lalu pergi untuk memesan bersama Melly.
"Gue kangen banget sama Raka,lo ngga kangen apa sama Revan?"tanya Nayya.
Dara hanya diam, ia bingung ingin lakukan apa, yang jelas seperti ada sesuatu yang mengganjal dia benaknya. Tapi Dara sendiri tidak tahu.
"Yeuh bocah ditanya nya!"
"Gatau."jawab Dara seadanya.
"Eh Ra, itu Revan sama temen temennya."pandangan Nayya tak sengaja melihat Revan dkk yang sedang berjalan ke arah meja kantin.
Revan pun tak sengaja melihat Dara yang sedang duduk si sebelah ujung kantin. Akhirnya Revan pun menghampiri Dara.
"Hai!"sapa Revan lalu tersenyum manis kearahnya.
Dara pun membalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis.
"Kamu kenapa? Kok kayak ngga semangat gitu?"tanya Revan khawatir melihat wajah Dara yang lesu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Dara
Teen FictionDara's Destiny Sebuah kisah dimana seorang perempuan menemukan jati dirinya sendiri. Seorang mafia fake nerd yang cukup misterius dengan sejuta kemenarikannya. Baginya,memusnahkan manusia-manusia yang tidak berguna adalah suatu hal yang cukup menari...