Dara masih setia berada dirumah tua itu,berharap bahwa bundanya hanya sekedar becanda. Tapi yang Dara dapat matanya tak kunjung terbuka. Dara sesak, ia meremas baju Fatma sambil menangis kencang.
Kadang Dara tertawa sendiri,lalu kembali menangis lagi.
Dara pun bangkit sambil mengambil samurai yang telah membunuh sang bundanya.
Diraih samurai itu dengan mata memanas.
"Jelita. Semua ini karna lo. Lo harus mati di tangan gue juga! Gue ngga akan biarin lo pergi gitu aja! Lo harus dapat hukuman yang setimpal!"kata Dara dengan menekankan setiap kata yang dilontarkan. Lalu ia pun mundur selangkah dan berbalik badan.
UP!
"Mau kabur lo?"Tanya Revan yang sepertinya sedang menahan amarah. Diikuti dengan temannya di belakang. Nayya,Melly dan Sherly pun berada disana.
Dara tersontak,kenapa mereka bisa berada disini? Dan maksud perkataan Revan apa?
"Dua minggu lo menghilang? Ternyata ini rencana lo? Gue kecewa sama lo, Dara!""GUE TAU LO MAFIA! TAPI APA HARUS MAMAHNYA JELITA LO BUNUH? LO BENAR BENAR PSYCHOPATH DARA!"sentak Revan meninggi.
Dara terkejut mendengar ucapan Revan. Sungguh ini bukan seperti yang Revan lihat. Ia salah paham.
"Maksud lo apa si van? Justru Jelita yang membunuhnya! Bukan gue!"kata Dara dengan nada bergetar.
"Gausa ngebela diri Ra! Kalau benar Jelita yang bunuh lalu dimana dia? Terus kenapa lo yang pegang samurai itu?"kata Revan dengan emosi.
"Gue ngga nyangka sama lo, gue pikir dua minggu lo menghilang ngga ada kabar, lo beneran ada urusan sama perusahaan lo diluar, tapi ternyata lo lagi menyiapkan misi buat ngebunuh mamanya Jelita. Lo punya masalah apa sih sama Jelita? Kok lo tega banget Ra?"kata Revan dengan penjang lebarnya membuat Dara lagi lagi meneteskan air mata.
Dara jatuh duduk di hadapan Revan. Ia terus menangis sambil berkata.
"Bukannya gue pernah bilang?Jangan menyimpulkan sesuatu kalau belum tau kebenarannya"lirih Dara sambil air matanya itu ikut terjatuh dari kelopak matanya.
"Tapi kejelasan udah ada di depan mata Ra!"
"Iya karna lo belum liat kejadiannya dari awal! Lo hanya liat ketika akhir kejadiannya!"sentak Dara meninggi.
"Sekarang gue tanya! Buat apa Jelita bunuh mamahnya sendiri kalau bukan lo pelakunya?!"tanya Revan.
"Karna dia ingin ngerebut semua hak gue Van! Dia mau gue alihkan ketua mafia! Dia mau rengut semua yang gue punya Van!"sentak Dara.
"Lo ngerelain satu nyawa seorang ibu hilang demi ngelindungin apa yang lo punya?! Lo kejam Ra! LO JAHAT!"Teriak Revan lalu menghampiri Fatma dan membiarkan Dara yang menangis.
Teman-temannya juga mengikuti Revan menghampiri Fatma. Sedangkam Dara,tidak ada yang memeperdulikannya. Semua sudah berada di pihak Jelita.
"Lo semua bantu gue bawa Tante Fatma"perintah Revan. Mereka pun menurut dan membatu Revan membawa Fatma.
"Ra, gue ngga nyangka sama lo. Kenapa lo ngelakuin ini Ra? Kenapa lo sampe bunuh orang yang ngga bersalah?"kata Nayya.
"Gue tau lo benci sama Jelita, tapi apa harus ibu nya yang lo jadiin sasaran? Di motto kita Ra, kita ngga akan membunuh orang yang ngga bermasalah sama kita. Lo bener-bener tega Ra!"sahut Melly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Dara
Teen FictionDara's Destiny Sebuah kisah dimana seorang perempuan menemukan jati dirinya sendiri. Seorang mafia fake nerd yang cukup misterius dengan sejuta kemenarikannya. Baginya,memusnahkan manusia-manusia yang tidak berguna adalah suatu hal yang cukup menari...