Prolog

1.9K 62 11
                                    

Haloo ketemu Gar lagi dicerita ke tiga Gar. (Lagi dalam mode diam makanya malas bacod)

Semoga kalian suka yaa.. Happy reading, jangan lupa ninggalin vomment yahh biar Gar semangat ngetiknya..

***

Author POV

Seorang laki - laki yang mengenakan celana jeans hitam dan kaos hijau sedang berlari tergopoh - gopoh menghindari 2 pria dewasa yang sedang mengejar dirinya. Pikirannya hanya terfokus pada 1 hal, yaitu lolos dari kejaran orang - orang itu.

Saking kacaunya pikirannya, ia sampai menabrak pengguna trotoar lain.

"Aduh" gumam orang yang ditabraknya mengaduh.

"Maaf" sahut Jason, si pria yang menabraknya.

Jason terus berlari tanpa menolong wanita yang ditabraknya.

---

Kini Jason berhasil menembus kerumunan orang tadi, bangunan - bangunan tadi sudah tergantikan oleh rimbunnya pepohonan yang diselingi rumput di kanan kiri jalan.

Jason menoleh kebelakang, ternyata dua pria berbadan kekar itu masih mengejarnya.

Ditengah Jason berlari, ia tersandung batu kecil. "Sial" umpat Jason kesal, Jason terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

"Batu sialan" umpatnya dalam hati.

Sementara itu kedua pria berbadan kekar itu semakin dekat dengan Jason, Jason yang kakinya terkilir hanya bisa mengumpat tidak jelas dalam hati.

Ia terkilir, kakinya tidak bisa diajak kompromi untuk kabur dari dua pria itu.

"Ikut kami" paksa laki - laki kekar berkepala botak itu.

Jason menggeleng, "aku tidak ingin kembali ke tempat sialan itu" tolak Jason mentah - mentah.

"Madam memaksamu untuk ikut dengan kami" gumam pria bertubuh gempal itu.

"Tidak ya tetap tidak" tolak Jason lagi.

"Kau mau kami memukulimu terlebih dahulu baru membawamu pergi?" tantang si botak.

Jason berusaha bagun, namun kakinya masih terlalu sakit untuk dijadikan tumpuan.

Tiba - tiba pria bertubuh gempal itu menarik kerah baju Jason, "ikut atau kami pukul?" ulangnya. Jason yang terlanjur kesal mengginggit tangan pria itu, pria itu langsung kesakitan setelah mendapat gigitan dari Jason.

"Jadi kau ingin bermain kekerasan?" tantang pria bertubuh gempal itu.

Kedua pria itu menghajar Jason tanpa ampun, mereka masih belum mau berhenti walaupun Jason sudah babak belur.

"Bangun dan ikut kami" perintah si jaket hitam itu.

Namun Jason tidak menunjukkan respon apapun, kedua pria itu menjadi kesal.

Akhirnya salah satu dari mereka pun berjongkok untuk memastikan kondisi Jason, alangkah terkejutnya mereka saat mendapati Jason yang sedang dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Jangan - jangan dia mati lagi" tebak si jaket hitam.

"Jangan ngacau lo! Gue gak mau berurusan sama polisi cuma gara - gara bocah ini" solot si botak.

"Terus gimana?" tanya si jaket hitam.

"Ditinggal aja, sebelum ada orang lain yang lihat. Kalau kita ketahuan, bisa panjang urusannya" jawab si botak.

Lalu mereka berdua pergi meninggal Jason yang terkapar tak sadarkan diri sendirian disana.

*

*

*

Absurd bener kan??

Aku aja sampai mikir 5 kali buat update cerita ini..

Tapi semoga kalian suka ya..

So kalau banyak typo mohon dimaklumi yahh...

Jangan lupa baca cerita gw yang lain ya

Jangan lupa baca cerita gw yang lain ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

SINOPSIS:

'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis'
~ Gar ~

'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna'
~ Gerard ~

___________________________

   GARLEA, semula kehidupan Gar normal - normal saja. Memiliki keluarga yang hangat, bercanda dengan sahabat cowoknya disetiap harinya, bahkan sesekali mencoba bolos dengan kakak kandungnya.

   Namun semuanya berubah sejak kedatangan Gerard ke dalam hidupnya, perlahan kehidupan bebas Gar terganggu oleh kedatangan cowok yang rumornya di puja oleh cewek seisi sekolahnya.

   Berawal dari pertemuan mereka secara tak sengaja di mini market hingga Gar sering terlibat urusan dengan Gerard.

   Bagi Gar, Gerard adalah cowok bermulut pedas dengan tampang judesnya. Semua perkataan yang keluar dari mulut Gerard selalu menyakiti orang - orang yang disekitarnya.

   Namun bagi Gerard, Gar adalah warna baru dalam hidupnya. Cewek itu sukses membuat dirinya keluar dari zona nyamannya.

__________________________________________

Start: Oktober 2019

Update: daily update

⛔ DILARANG KERAS PLAGIAT, ini hasil pemikiran author dan tolong dihargai 😌

🍃🍃🍃

Jasha ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang