Happy reading readers, jangan lupa ninggalin vomment yahh biar Gar semangat ngetiknya dan gak selingkuh sama cerita lain..
***
Aku mengulurkan tanganku, Sasha menggapainya. Ia berusaha berdiri dengan bantianku, namun ditengah usahanya dia mengaduh.
"Aaaww...sakit Jas" keluhnya, "yang mana?" tanyaku khawatir.
"Gue gak bisa jalan, kayaknya kaki gue kesleo" jawab Sasha.
Aku menatap Sasha sekilas, lalu aku berbalik memunggunginya. "Naik ke punggung gue, gue gendong" perintahku.
"Tapi..." ucapnya agak keberatan, "udah gak perlu nolak" jawabku. Sasha mengalungkan tangannya dileherku, aku langsung menggendong Sasha.
---
"Jas, gue berat ya?" tanya Sasha saat aku tengah menggendongnya.
"Enggak, kata siapa lo berat?" tanyaku balik.
"Kan gue banyak makan lagi pula banyak kok yang bilang kalau gue mirip karung beras" jawab Sasha disertai tawa khasnya.
Aku mendudukkan Sasha di salah satu bangku taman, lalu kutatap mata Sasha lekat - lekat.
"Jangan dengarin mereka ya, ini tentang diri lo sendiri. Orang lain boleh berkomentar tentang kita, tapi jaannya hidup kita itu gak ditentukan oleh komentar mereka" ucapku.
"Lo emang benar Jas, gue gak pernah jadi orang lain hanya untuk dapat pujian dari orang lain. Gue selalu jadi diri gue sendiri" jawab Sasha, "good" ucapku sambil mengacak rambutnya.
Aku suka cewek berpendirian seperti Sasha, aku suka cewek yang apa adanya seperti dia.
"Lo tunggu disini ya, tuh ada stand ice cream. Katanya mau beli ice cream?" pintaku, "lo mau rasa apa?" tambahku.
"Stroberi" jawabnya, "oke" jawabku.
Aku hendak berbalik, namun Sasha memanggilku. "Jason" panggilnya, "apa?" rersponku. "Lo mau beli ice cream tanpa uang?" ledeknya.
Hati kecilku mengumpat,
Hanya satu hal itu yang tidak bisa aku berikan ke Sasha, aku akui kalau aku memang tidak punya uang sepeserpun.
Aku keluar dari club hanya dengan membawa badanku saja, lagi pula aku sudah tidak mau makan uang sialan itu.
Aku tersenyum kikuk, Sasha menyodorkan selembar uang 50.000 kepadaku.
Aku menerimanya malu - malu, "kere banget ya gue" gumamku. "Gak usah dipikirin Jas, udah hidup lo aman - aman aja selagi ada gue" jawab Sasha enteng.
Aku melenggang pergi ke stand ice cream, "satu cone ice cream rasa stroberi, dan satu cone rasa cokelat" pintaku.
"Iya mas" jawab cewek penjaga stand ice cream itu, ia menatapku seolah aku ini alien yang turun dari planet Neptunus.
Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling taman, aku tidak bisa bergantung terus ke Sasha. Aku ini cowok, aku harus cari kerja.
Hmn... mungkin sambil menunggu Sasha pulang sekolah, aku bisa mencoba mencari pekerjaan yang mungkin cocok denganku.
Yang jelas bukan kantoran, karena aku tidak punya pengetahuan apapun mengenai perkantoran. Jalankan S1, bangku SMA pun aku belum pernah merasakannya.
Perlu aku akui kalau pendidikanku terputus di SMP begitu saja, itu pun aku dulunya masih jarang masuk sekolah.
"Ini mas" ucap cewek itu sambil memberikan ice creamnya. "Thanks" ucapku, "sama - sama" jawabnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/188661471-288-k905483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasha ✔
Teen Fiction⚠ GA USAH PLAGIAT, BUAT CERITA ITU GA SEMUDAH BUANG KENTUT Jason, cowok yang memiliki paras tampan layaknya cowok western yang bisa membuat setiap cewek yang melihatnya menjadi leleh. Namun paras tampan itu bukanlah suatu keberuntungan, namun sebuah...