HAPPY READING JASHA GUYS, SORRY FOR TYPO 🙇
_____
"Sha, udah siang. Yuk makan" bujuk suatu suara sambil mengelus - elus kepalaku.
Perlahan aku membuka mataku, aku sempat mengerjapkan mataku berkali - kali. Hmm... Rasanya badanku segar sekali setelah tidur sebentar.
Kulihat Jason yang sedang memerhatikanku, ia masih mengenakan pakaian yang sama.
"Jam berapa Jas?" tanyaku.
"Jam 1 siang, yuk makan. Udah aku pesanin makanan" jawab Jason.
"Oke" jawabku sambil beranjak dari tempat tidur, Jason mengacak rambutku pelan.
Aku mengekori Jason sampai di sofa dark bluenya, disana tidak hanya ada kami saja. Marcell itu juga duduk disana, aku duduk disamping Jason.
Tak lama kemudian, seorang OB membawakan 3 kotak makanan disertai minumannya.
"Ini pak Julian" ucap OB itu dengan penuh hormat.
"Terimakasih" jawab Jason.
"Thanks" ucap Marcell sambil mengedipkan sebelah matanya, sepertinya Jason benar. Marcell benar - benar playboy sejati.
"Ada yang bisa saya bantu lagi pak? Kalau tidak ada saya hendak melanjutkan pekerjaan, permisi pak" ucap OB cewek itu sambil membungkuk hormat. Kemudian cewek itu pergi.
"Eh ada, minta id line lo dong" goda Marcell.
"Lanjutkan pekerjaanmu, jangan menghiraukan orang gila ini" cibir Jason.
Lalu cewek itu benar - benar menghilang dari pintu.
"Kebiasaan lo, kalau ada cewek masuk selalu aja lo godain" gumam Jason.
"Senang - senang lah bro, mumpung masih muda" jawab Marcell santai.
"Makanya cepat nikah sana biar gak ganggu cewek terus" suruh Jason.
"Eh, emangnya lo sendiri udah nikah apa?" ucap Marcell yang enggan mengalah.
Aku hanya menyimak obrolan mereka sambil memakan ayam krispiku.
Jason menyeringai angkuh, "bulan depan gue mau nikah sama Sasha, emang elo yang hobi gonta - ganti pacar sampai lo masih bujang sampai 27 tahun ini" cibir Jason balik.
Mendengar ucapan Jason, aku langsung tersedak.
Menikah? Hah? Apa harus secepat itu? Bukannya aku menolak untuk menikah dengan Jason, tapi itu terlalu cepat buatku. Umurku saja masih baru 20 tahun.
"Hati - hati sayang" ucap Jason sambil menyodorkan minuman kepadaku, aku menenggaknya sampai tandas.
Jason mengelus - elus punggungku, "udah baikan?" tanya Jason khawatir.
Aku mengangguk, aku melanjutkan acara makanku. Aku menyendok nasiku dan kuarahkan ke mulutku.
Saat hampir sampai di mulutku, Jason sudah mendahuluiku."Jason!" pekikku kesal, aku meliriknya dengan tatapan tajam.
Sedangkan Jason hanya nyengir tanpa dosa, "suapin dong yang" pintanya sambil memasang puppy eyes.
Bukannya kasihan aku melihatnya, rasanya aku geli sendiri. Sampai - sampai aku ingin menimpuk muka Jason dengan sepatu yang aku kenakan.
Aku lebih memilih untuk mengalah, aku menyuapi Jason sesuai dengan keinginannya. Sesekali Jason juga balas menyuapiku.
"Jadi obat nyamuk lagi nih gue" gerutu Marcell.
"Makanya cari cewek yang bener, terus pacarin. Gak ganti cewek mulu kayak ganti baju" jawab Jason.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasha ✔
Jugendliteratur⚠ GA USAH PLAGIAT, BUAT CERITA ITU GA SEMUDAH BUANG KENTUT Jason, cowok yang memiliki paras tampan layaknya cowok western yang bisa membuat setiap cewek yang melihatnya menjadi leleh. Namun paras tampan itu bukanlah suatu keberuntungan, namun sebuah...