21. Pergi

249 18 0
                                    

HAPPY READING JASHA GUYS, JANGAN PURA - PURA AMNESIA BUAT TINGGALIN JEJAK YASH! 😁

____

Jason POV

Aku sedang melangkahkan kakiku menuju dapur, hari ini hari minggu.

Jadi hari ini aku tidak bekerja, sebenarnya aku masih mengantuk. Tapi aku masih ingat dengan kewajibanku untuk membuat sarapan buat penghuni apartement, semuanya ini bukan karena Sasha maupun Samudra yang menyuruhku.

Aku sudah menganggap kalau ini bentuk balas budiku pada Sasha, kalaupun aku mau, bisa saja sekarang ini aku tidur dan bergelung di kasur yang empuk. Tapi aku tidak menginginkan hal itu, akhirnya aku sampai di dapur.

Kulihat Sasha yang sibuk mencuci sayuran hijau, tumben sekali Sasha bangun pagi di hari minggu? Biasanya jam segini Sasha masih tidur.

Aku melangkahkan kakiku pelan - pelan mendekati Sasha, sepertinya Sasha sama sekali tidak menyadari kehadiranku.

Saat aku sampai tepat dibelakang Sasha, aku langsung memeluk pinggang Sasha dari belakang. Sesekali aku bertingkah seperti ini tidak apa - apa kan?

"Aaakkk! Samudra lepasin!" ucap Sasha meronta sambil mendorong - dorong lenganku.

"Sstt.. Gue Jason Sha" jelasku.

Sasha menoleh ke belakang, ia menatapku sebal. "Iseng banget sih kalau jadi orang" ucap Sasha sebal, Sasha mencipratkan air ke mukaku.

"Hampir aja jantung gue copot tadi, ngeselin banget sih jadi orang. Ngapain juga peluk - peluk gue" omel Sasha.

Aku benar - benar merindukan omelan Sasha yang seperti ini.Entah kenapa omelannya membuatku semakin gencar untuk menggodanya, "buktinya lo suka - suka aja gitu pas gue peluk, gak ada penolakan" entah setan dari mana yang merasukiku. Jarang sekali aku mau menggoda Sasha sampai seperti ini.

"Dasar tukang modus" ucap Sasha sambil melepaskan pelukanku. Ia mulai mencuci ikan sampai bersih.

"Tapi modusin lo gak apa - apa kan" ucapku sambil nyengir tanpa dosa.

Sasha menatapku tajam, "udah Jas, jangan kambuh lagi deh. Mending cuci sayur sana buat bantu gue" suruh Sasha.

"Okay nyonya" terimaku. "Apa kata lo barusan?" tanya Sasha.

"Siap nyonya Jason" godaku ke Sasha.

Sasha menggosok pelipisnya. "Jas, kayaknya lo kebelet nikah banget deh sampai gak waras kayak gini" ucap Sasha sambil menatapku aneh.

"Iya, kebelet nikahin lo" jawabku setengah serius, ralat bahkan serius untukku.

Sasha melanjutkan aktifitasnya sambil tertawa, "tuh kan kebelet nikah, makanya jangan jomblo terus. Cari cewek sana" suruh Sasha.

'Buat apa gue cari cewek lain kalau ada lo yang bisa ngertiin gue Sha. gue akan tetap nunggu lo sampai peka Sha' batinku.

"Ga mau" jawabku cuek.

"Lagi pula umur lo juga udah pantes buat nikah" ucap Sasha.

"Walaupun gue tua atau muda gue juga gak bakal nikah karena gue nunggu lo" gerutuku pelan, bahkan hanya aku saja yang mendengarnya.

"Hah?" tanya Sasha.

"Bukan apa - apa" jawabku cuek.

"Lagian lo sih, cewek kayak Keisha aja lo tolak. Lo mau cewek kayak gimana sih?" tanya Sasha.

"Kayak lo" jawabku mulutku yang mencelos begitu saja.

Sepertinya memang akalku sudah menolak untuk aku ajak berkompromi lagi.

Jasha ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang