Udah aku revisi
Happy Reading
Jangan lupa voment, wajib komen biar ngehargain gue!!
"Aww panas" ucap niken sembari mengkibas-kibaskan tangannya yang terkena makanan yang Bima buang.
"Niken, lo gak papa?" ujar Siska dan Alfin bersamaan,
Niken tak menjawab pertanyaan dari Alfin dan Siska, ia masih mengkibas-kibaskan tangannya. "Sss, aduh panas banget."
"Sorry," ucap Bima datar tanpa ekspresi, ia masih mengalihkan pandangannya tak menatap Niken.
"Eh enak banget ya lo ngomong panas tau, kalau lo gak suka ya udah tinggal bilang aja gak suka kenapa harus buang makanannya gak lihat-lihat lagi kalau ada yang lewat" perotes Niken. Enak banget ngomongnya. Natap kek kalau lagi ngomong.
"Udah ngocehnya" kata Bima datar.
"Brengsek ya lo bukannya minta maaf kek!!" bentak Niken. Percayalah sedari tadi kejadian mereka disaksikan oleh semua orang yang berada di kantin.
Bima yang tak terimapun bangun dari duduknya dan menunjuk Niken. "Eh Niken gue kan udah minta maaf lo tuli ya."
"Minta maaf lo gak ikhlas!!" jawab Niken.
"Udah-udah kalian itu ya berantem terus dari dulu gak bisa apa kalian itu baikan." Ucap Alfin menenangkan mereka.
"Ka antar Niken ke UKS" lanjut Alfin.
Siska menganggukan kepalanya. "Iya Fin, ayo Ken"
Setelah itu Niken dan Siska pun pergi ke UKS untuk mengobati lukanya Niken. Alfin memandang punggung Niken dan Siska yang semakin menjauh, ia mengalihkan pandangannya ke Bima. "Bim, lo gak bisa apa baikan sama Niken?" tanya Alfin.
"Gak bisa dan gak akan pernah bisa dia itu cewek ternyebelin yang gue kenal" ujar Bima meninggalkan Alfin. Moodnya sudah hancur.
'Tapi kasihan juga sih tuh cewek pasti panas banget, biarin aja deh siapa suruh ngajak gue ribut terus' lanjut Bima dalam batin
Alfin memandang punggung Bima yang kian menjauh, ia menggaruk tengguknya yang tak gatal. 'Susah kalo sama-sama keras kepalanya' tanya Alfin pada diri sendiri.
***
Di UKS, Niken sedang duduk diranjang lukanya masih diobati oleh anak PMR yang ada di sana. Sedangakan Siska menunggunya di sofa. Saat sudah selesai, anak PMR itu langsung pergi dan Siska bangkit dari tempatnya menghampiri Niken. "Ken lo gak bisa apa baikan sama Bima? Berantem mulu dari dulu," tanyanya melihat Niken dan Bima tak pernah akur. Entahlah Siska bingung dengan Niken, disaat semua cewek pingin deket dengan Bima. Lah dia? Malah kebalikannya. Kan aneh!!
"Gak bisa!!"
"Kenapa?"
"Dia tuh cari masalah mulu sama gue, lo ingat waktu dulu SD dia dorong gue dari sepeda sampai jatuh nih lihat bekasnya masih ada sampai sekarang" jawab Niken sambil menunjukkan bekas lukanya.
"Dulu pas SMP gue bersyukur gak ketemu lagi. Eh! Pas SMA malah ketemu lagi, bosen gue!" lanjut Niken.
"Nih ya Ken gue ingetin sama lo jangan sering berantem sama dia nanti ujung-ujungnya bisa berkeluarga loh apalagi lo sama dia musuhan udah dari lama." Ujar Siska. Niken yang mendengarnya bergidik ngeri.
"Amit-amit!! Gak bakal gue berkeluarga sama dia." jawab Niken menggelengkan kepalanya.
Siska yang melihat tingkah laku Niken menatapnya datar melipatkan tangannya di depan dadanya, "Ken lo gak boleh ngomong gitu kemakan sama omonganmu sendiri tau rasa lo."
Niken berdiri dari duduknya, "Nih catat ya!! Gue Niken Indriani Clarista Wijaya gak akan pernah jatuh cinta sama cowok resek dan songong yang namanya Bima Ardian Surya Pradana." Siska hanya diam mendengarkannya. Ia malah berharap berkebalikan dengan ucapan Niken.
Gimana gaje gak
Ikutin terus ya
Jangan lupa beri suara ya
KAMU SEDANG MEMBACA
BimaNiken✔
Teen FictionCerita Masih Lengkap {TAHAP REVISI} [FOLLOW SEBELUM BACA] ~BUDAYAKAN VOMENT~ Jangan irit-irit . . . [...] HAPPY READING Sekalinya musuh tetap aja musuh!! Tapi tak ada yang menyangka kebencian mereka malah membuat mereka semakin dekat dan akhirnya se...