40|Berduaan

124 8 0
                                    

Setelah perdebatan sengit dengan Pak Sanjaya mereka memutuskan berkumpul dahulu dirumah Niken, dengan Bella dan Kenzie tentunya. Pak Sanjaya juga memberikan cuti kepada Bella dan Kenzie dengan alasan mereka mendengar Pak Sanjaya memberika cuti Cuma-Cuma pada Alfin dkk. Sejujurnya Alfin dkk tidak setuju Bella dan Kenzie juga diberikan cuti tapi Pak Sanjaya bilang jika Bella dan Kenzie tidak dapat cuti maka Alfin dkk juga tidak mendapatkan cuti.

Menyebalkan memang, kalau saja Bella dan Kenzie tak datang, mungkin Bella dan Kenzie tidak mendapatkan cuti. Alfin dkk pasrah dengan keputusan Pak Sanjaya kalau tidak sia-sia bujukan mereka.

"Gue ada rencana" ujar Alfin membuat semuanya menatap Alfin

"Apaan?" tanya Nessa yang sedang memakan camilannya.

"Kan kita cuti selama 3 hari kita buat hunting-hunting aja gimana" usul Alfin

"Kemana?" gantian Clora yang bertanya tapi hanya dibalas cengiran kuda oleh Alfin.

"Gimana kalau kita mendaki aja" gantian Kenzie yang angkat suara.

"Di?"

"Gunung Papandayan" antusias Siska. Clora menjawab dengan cepat "Jawa Barat?" dan diangguki oleh Siska.

"Gimana setuju gak?" tanya Siska pada semuanya

"Gue sih oke-oke aja" jawab Roy dan diangguki oleh semuanya menandakan mereka setuju. Sekarang beralih ke Bima dan Niken yang sedari tadi hanya bermesraan. Bella? Dia hanya diam menatap Bima dan Niken sedikit masam.

"Bim ken lo berdua gimana dari tadi mesraan mulu" cibir Alfin dan langsung dijawab oleh Niken "Ngikut aja"

"Mending lo semua balik buat prepare" usir Bima secara halus karena niatnya ingin bermesraan dengan Niken tanpa ada pengganggu.

"Cih ngusir bilang aja lo mau berduaan sama Niken" sindir Alfin. Niken hanya tersenyum

"Udah besok kita kumpul disini aja" ucap Niken dan diangguki oleh semuanya. Alfin dkk beranjak dari tempatnya, Ken kita pamit pulang dulu ya" pamit Clora dan diangguki oleh Niken.

Melihat Nessa, adiknya juga ikut keluar membuat Niken bertanya, "Eh mau kemana lo?"

"Mau jalan-jalan sama Roy daripada disini liatin lo berdua pacaran" ujar Nessa kemudian berjalan keluar menggandeng lengan Roy. Niken menggelengkan kepalanya, ia mengumpat pada kembarannya, "Sialan lo yaudah sono pergi" dan dijuliri lidah oleh Nessa.

***

Setelah Alfin dkk pulang, Bima langsung membawa Niken menaiki mobilnya dengan mata Niken yang sudah ia tup dengan kain. Tujuannya memberikan surprise pada Niken.

"Kita mau kemana Bim?" tanya Niken tak tahu apa yang akan Bima buat padanya. Bima masih fokus menyetir "Udah kamu diam aja"

"Jangan aneh-aneh Bim." Ia akhirnya pasrah kepada Bima dengan menuruti kemauannya. Entah apa yang akan Bima lakukan padanya. "Gak kok"

Cukup lama mereka menempuh perjaanan, akhhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Bima membawa Niken ke danau yang dulu pernah ia kunjungi dengan Niken. Bima turun dari mobilnya berjalan memutar membuka pintu untuk Niken dan menuntun Niken ke suatu tempat yang sudah Bima siapkan. Merekapun berjalan tak terlalu jauh dan sampai di tempat yang sudah Bima siapkan.

"Udah sampai belum bim?" tanay Niken yang sedari dari hanya diam mengikuti Bima.

"Udah." Mendapat jwaban itu Niken hendak membuka kain penutup matanya tapi terhenti karena Bima sudah terlebih daulu melarangnya, "Jangan buka dulu"

Bima berdiri dibelakang Niken untuk membuka kain penutup matanya. Setelah dibuka Niken mengerjakan matanya ke sekelilingnya. Sungguh cantik tempat ini, senyumnya tertarik ke atas melihat semua ini. Dengan pemandangan danau yang cantik juga hiasan lampu kerlap-kerlip juga ada meja untuk dinner walaupun sekarang masih sore hari. Tapi begituh indah dimata Niken.

"Kamu yang siapin semua ini?" tanya Niken dengan senyumannya dan diangguki oleh Bima

"Suka?" tanya Bima dan dijawab antusias oleh Niken "Banget"

Niken masih melihat disekelilingnya. Sungguh indah apalagi ini Bima yang menyiapkannya. Tiba-tiba Bima berjongkok didepan Niken seraya memgang tangan Niken membuat Niken heran mengangkat sebelah alisnya, "Kamu mau ngapain Bim"

Bima menarik nafasnya lekat-lekat, "Niken kamu wanita pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta. Tapi kamu wanita kedua yang aku saying dan aku cinta." Kalimat pertama membuat Niken tersenyum tapi dikalimat kedua raut wajah Niken berubah dan memanyunkan bibirnya.

"Terus siapa yang pertama? Bella?" ujar Niken sedikit cemberut

"Suudzon banget sih Ken." Bima tertawa pelan melihat raut wajah Niken yang berubah.

"Mama aku. Kalau bukan karena Mama dan Papa aku, mungkin kita gak akan seperti sekarang ini" lanjutnya seketika raut wajah Niken kembali berubah menjadi cerah.

"Kamu akan menjadi wanita terakhir setelah mama aku, kita akan selalu bersama sampai menjadi kakek nenek. Aku sayang sam kamu Ken" ucapan Bima kali ini membuat Niken neneteskan air matanya karena terharu. Bima mengambil kedua tangan Niken dan diciumnya. Niken mengusap air matanya kemudian menyuruh Bima bangun, "Bangun Bim. Aku juga sayang sama kamu" ujarnya. Bimapun langsung memeluk Niken

Bima melepaskan pelukannya dan diambil sebuah kotak kecil perhiasaan dari dalam sakunya yang ternyata isinya kelung. Bima beralih ke beakang Niken memasangkan kalung dileher Niken. Sungguh cantik.

Bima membalikan tubuh Niken yang akhirnya menghadap dirinya dipeluknya dengan erat. Dan langsung saja Bima mendekatkan wajahnya ke wajah Niken. Dicium bibir Niken oleh Bima.

Kejadian tersebut disaksikan oleh Bella. Ia mengikuti Bima dan Niken dan sampai akhirnya kejadian sekarang disaksikan langsung oleh Bella membuat dirinya kesal terhadap Niken, "Awas lo Ken" umpatnya kemudian pergi meninggalkan Bima dan Niken yang masih berciuman mesra.







Author bakal sering up nih

Jangan lupa vote dan juga comment.

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang