43|Siapa Pelakunya?

120 8 2
                                    

Saat pintu terbuka sempurna, Bima terkejut bukan main karena yang ia lihat ternyata Niken. Ia tau betul postur tubuh Niken. Ia bisa membedakan antara Niken dan Nessa. Bima berjalan mendekatinya.

Tak salah lagi dia Niken, pikir Bima.

"Niken" panggil Bima. Nikenpun perlahan membuka matanya melihat Bima ada disampingnya.

"Bima. Nessa Bim." Niken menangis, Bima duduk disebelah Niken memeluknya berusaha menenangkannya. Sekarang Bima tau jika yang kecelakaan bukan Niken melainkan Nessa.

Niken menatap Bima dengan air mata yang terus berjatuhan, "Aku mau ketemu Nessa." Bima tak tega melihat kekasihnya seperti ini, ia terus mencoba menenangkan Niken.

"Tenang Ken, tenang!! Nessa masih ditangani sama dokter." Bima mempererat pelukannya mengelus rambut Niken dan membiarkan Niken menenggelamkan wajahnya didada Bima.

"Ngapain juga Nessa gantiin aku Bim. Harusnya aku yang ditabrak bukan Nessa" ujar Niken sedikit teriak. Bima memegang wajah Niken menatapnya lekat-lekat.

"Kamu gak boleh ngomong kaya gitu. Udah tenang. Sekarang kamu ceritain semuanya."

Niken masih terisak menundukkan kepalanya kemudian kembali menatap Bima. "Tadi itu saat aku mau nyabrang tiba-tiba ada mobil melaju cepet banget dan Nessa, dia dorong aku sampai akhirnya Nessa yang ketabrak mobil itu." Tangisan Niken semakin keras dan akhirnya Bima kembali memeluk Niken dengan erat.

"Kita doain aja semoga Nessa gapapa". Niken mengangguk pelan.

***

Bima mengelus rambut Niken menatapnya yang masih tertidur, setelah semalam cukup lama Niken menangis akhirnya ia bisa tenang dan tertidur. Bima mencium kening Niken, ia tak mau melihat Niken seperti ini lagi. Ia berjanji akan menemukan siapa pelakunya. Bima rela tidak tidur semalaman demi menenangkan dan menjaga Niken.

Clik!! Pintu kamar Niken terbuka membuat Bima menoleh mendapati Alfin dan yang lainnya. Memang Bima langsung mengabari Alfin jika ia berada di rumah sakit.

"Bima" panggil Alfin sedikit teriak seraya berlari menghampiri Bima. Bima menatap tajam ke Alfin membuat Alfin sedikit menciut, "Jangan teriak-teriak Niken lagi tidur."

"Mana Nessa?" tanya Roy panik terhadap keadaan kekasihnya. Ia terkejut saat mendengar kabar dari Bima jika Nessa kecelakaan.

"Diruang sebelah, untung lukanya nggak terlalu parah."

Bima mengedarkan pandangannya ke mereka. Sepeti ada yang kurang, ia mengangkat sebelah alisnya.

"Bella mana?"

"Kita gak tau bangun-bangun Bella udah gak ada."

"Gue curiga dia terlibat semua ini." Sambung Siska

Jawaban Clora dan Siska membuat Bima berfikir sejenak, ia ingat saat Bella pernah mengancamnya waktu digudang sekolah.

"Gimana ceritanya Bim?" tanya Kenzie yang juga panik dengan keadaan Niken. Sejujurnya ia masih suka dengan Niken.

"Ada mobil yang mau nabrak Niken tapi Nessa dorong dia alhasil Nessa yang ketabrak."

Dengan cepat Alfin bertanya, "Ada yang liat?"

Bima menggangguk pelan seraya mengambil kertas dari dalam sakunya, "Ada orang yang ngasih tau gue nomor plat mobil pelaku."

"Gue gak akan maafin dia." Roy mengepalkan tangannya menhan emosinya yang sudah menggebu-gebu. Dengan cepat Alfin langsung menenangkan Roy.

Alfin beralih menatap Bima "Lo udah kabarin bonyok Niken?." Dan Bima hanya mengganggukan kepalanya sebagai jawaban, ia berjalan menghampiri Niken kembali.

Sekarang orang tua Niken dan Bima berada diruangan Niken menunggu Niken sadar. Mereka tadi sempat ke ruangan Nessa terlebih dahulu bersama Alfin, Siska, Clora dan juga Roy. Sedangkan Kenzie sudah pulang sebelum orang tua Niken dan Bima sampai.

Bima sempat tidur sebentar disebelah ranjang Niken sambil menggenggam tangan Niken. Merasakan ada pergerakan membuat Bima membuka matanya melihat Niken yang perlahan membuka matanya.

"Ken kamu udah bangun." Suara Bima membuat semuanya menoleh menghamiri Bima dan Niken.

"Nessa udah sadar? Dia baik-baik aja kan Bim." Tanyanya menatap Bima menggangguk pelan, tapi jawaban itu belum meyakinkan Niken. ia beralih menatap kedua orang tuanya.

Dika, Papanya langsung menjawab saat putrinya menatap dirinya seolah meminta jawaban yang pasti, "Nessa baik-baik aja sayang untungnya luka Nessa gak terlalu parah."

"Kata dokter Nessa bakal siuman bentar lagi." Lanjut Eka, Mama Niken membuat Niken yang mendengar jawaban itu akhirnya dapat bernafas lega.

"Bima kata temen papa, mobil yang nabrak Nessa ada disekitar sini. Nanti papa minta lokasinya sama temen papa terus papa kirim sama kamu."

"Niken? Mama sama papa ke ruangan Nessa dulu" putus Eka. Niken hanya menganggukan kepalanya.

Sebelum pergi Eka mencium kening Niken terlebih dahulu, kemudian berjalan keluar diikuti Dika. Dan sekarang Ranti, Mama Bima juga melakukan hal yang sama pada Niken pandangannya beralih menatap tajam ke Bima.

"Jaga Niken."

Sekarang tinggal Bima, Niken. Alfin, Siska, Roy dan Clora sedari tadi hanya duduk manis disofa yang berada diruangan Niken. Roy yang sedari tadi emosi mengepalakan tangannya.

"Gue harus samperin orang itu." Roy hendak bangkit dari tempatnya tapi dengan cepat Alfin langsung menahannya

"Tahan dulu Roy"

"Tapi-"

Bima langsung memotong pembicaraan mereka, "Kita belum dapat lokasinya jangan buru-buru. Tunggu sebentar."

Selang beberapa menit ada notif masuk di handphone Bima dan itu pesan dari Papanya yang mengirimkan lokasi si pelaku.

"Bokap gue udah kirim lokasinya deket dari sini."

"Sekarang aja." Roy sudah tidak dapat menahannya lagi. Bima mengganggukan kepalanya. Alfin dan Roy langsung berjalan keluar dan Bima? Saat ia akan bangkit Niken menahannya membuat Bima menatapnya.

"Aku ikut."

Bimapun duduk kembali mengambil tangan Niken dan menggenggamnya, "Kamu masih lemas Ken biar aku, Roy sama Alfin aja." Ucapnya mengelus pucuk rambut Niken dengan terpaksa Niken mengganggukan kepalanya.

Bima mencium kening Niken sebentar kemudian mengalihkan pandangannya kepada Siska dan juga Clora dengan tatapan yang tajam, "Kalian jaga Niken." Refleks membuat yang ditatap langsung berdiri tegak hormat kepada Bima.

Niken yang melihat itu hanya terkekeh pelan, memang segitu menakutkanya Bima sampai-sampai Siska dan Clora harus hormat segala.

Bima langsung keluar dari ruangan Niken dan berjalan menghampiri Alfin dan Roy yang sudah stand by di dalam mobil.






Ayo dong tinggalkan voment kalian

Gue bakalan terusin cerita ini lagi kalo kalian voment!! Minta dilanjutin

Gue tunggu ya...

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang