38|Baikan

124 7 0
                                    

Belum sempat Bima menjawab Alfin sudah terlebih dahulu memotongnya, "Lo mau jelasin soal tadi digudang." Alhasil membuat Bima heran, "Kok lo tahu?"

"Gerak-gerik bella" jawab Alfin santai. "Maksudnya" Bima menyempitkan mata tanda tak tahu membuat Alfin menghembuskan nafas kasar.

"Gue tau bella yang ngasih surat itu ke lo. Jadi, gue ikutin dia. 5 menit gue tunggu, lo dateng. Gue udah denger semuanya. Tapi saat gue mau beranjak pergi gue liat Niken disana. Niken liat adegan dimana lo meluk bella saat bella cuma pura-pura jatuh. Alhasil Niken kecewa lah. Gue pura-pura gak tau dan gue pura-pura terkejut saat Niken ngajak pulang bareng sama gue tadi" jelas Alfin panjang lebar

"Kalau lo tau kejadian sebenarnya kenapa lo gak coba jelasin ke niken!" ketus Bima "Eh lo tau sendiri kan Niken itu orangnya gimana, gue gak jelasin karena gue mau niken tau kejadian yang sebenarnya itu dari mulut lo sendiri. Geblek!!. Harusnya lo berterimakasih sama gue saat tadi dikoridor. Untung niken mau dengerin lo. Itu semua berkat bujukan gue tau gak" jawab alfin sedikit emosi pada Bima. Sesekali ia mengumpat pada bima sudah ditolong eh bilang terima kasih nggak, disalahin iya.

"Makasih" satu kata keluar dari mulut Bima. Eh gila bilang makasih tapi gak ikhlas banget tuh bocah. Natap gue kek, kalau nggak senyum dikit napa. Untung cuma satu yang kek Bima, batin Alfin "Cih gak ikhlas" ujar Alfin pelan "Lo mesum juga ya" lanjutnya sengaja menyindir Bima.

"Maksud lo?" Bima mengangkat alisnya. "Lo pikir gue gak tau apa yang lo lakuin tadi dikamar sama Niken" jelas Alfin alhasil membuat Bima kaku ditempat. Seketika "Wtf!! Lo ngintip!!!" umpat Bima emosi. "Penasaran" jawab Alfin enteng.

"Mata mana yang liat badan niken? Hah?" tanya Bima dengan tatapan tajam ke alfin seketika Alfin menelan ludah kaku ditempat. Salah ngomong gue, batin Alfin "Ehmm itu..."

Belum sempat Alfin menjawab Bima sudah terlebih dahulu bertanya "Kanan/kiri atau dua-duanya" dengan tatapan sinis ke Alfin "Gak ada! Gue langsung tutup mata. Ternodai gue gila sama lo. Inget lo belum halal sama dia. Sabar napa nyosor aja lu" alih topik Alfin agar tak membuat Bima tambah emosi. Karena gue tahu milik Bima nggak ada yang boleh melirik atau meyakitinya walaupun itu gue, batin Alfin

"Diam" dingin Bima "Gue pulang dulu baik-baik sama niken" pamit Alfin sembari berdiri "Lha trus ngapain lo kesini?" tanya Bima yang masih tak tahu apa sebenarnya tujuan Alfin ke sini.

"Gue kesini tadi disuruh niken. Tapi lo udah dateng. Mending gue pulang ngapain juga gue disini yang ada ntar gue jadi obat nyamuk. Gak enak. Gue pulang ya. Bye" canda Alfin melangkah pergi meninggalkan Bima tangan kanannya melambaikan tangan sedangkan tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku celana.

"Awas lo cerita! Gue cokel mata lo!!" ancam Bima berhasil membuat bulu kuduk Alfin berdiri. Ia pun berjalan lebih cepat dari sebelumnya.

***

Saat ini mereka berdua sedang duduk disofa dalam kamar Niken. Sudah hampir 15 menit setelah Bima masuk tapi tak ada yang membuka suara terlebih dahulu. Hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka. Alih-alih Bima yang membuka suara memecahkan keheningan karena niatnya ingin menjelaskan kesalahpahaman Niken pada dirinya dan Bella "Niken" panggil Bima tapi tak ada sautan dari Niken, ia malah sibuk membaca novel menghiraukan Bima. Bima maklumi jika niken marah, karena ia sudah berbohong pada Niken.

Bima menarik nafas dalam-dalam, "Niken aku minta maaf karena aku udah bohong sama kamu, kamu salah paham ken, tadi itu" belum selesai Bima menjelaskan Niken sudah terlebih dahulu memotongnya "Aku udah tau semuanya" yang masih setia membaca novel tanpa menatap Bima.

"Alfin" ucap Bima tapi langsung mendapat gelengan dari Niken "Siska." Membuat Bima heran "Siska?"

Flashback on

Saat ini Niken dan Siska sedang telefonan. Baru saja Niken sampai di rumah, ia mendapat telefon dari Siska. Siska menanyakan apa ada dengan dirinya saat tadi didalam kelas dan Siska langsung to the point.

"Ken mungkin lo salah paham sama bima"

"Gak mungkin ka, gue liat dengan mata kepala gue sendiri bima meluk bella"

"Iya tapi saat itu Bella cuma pura-pura jatuh, biar Bima meluk dia. Dan Bella sengaja ngelakuin itu buat ngejebak lo"

"Lo tau darimana"

"Karena tadi gue denger sendiri bella ngomong dikelas sendirian saat kita semua udah pulang. Kalau lo masih gak percaya gue kirim buktinya dimana bella ngomong sendiri" ucap Bella diseberang sana kemudian mematikan telefonnya

Tut tut

Tak lama setelah Siska mematikan telefonnya, ia mengirimkan sebuah audio yang isinya suara Bella "Itu tadi baru permulaan Ken, gue akan bikin lo salah paham lagi sama bima, biar lo benci sama Bima dan Bima akan jadi milik gue."

Ternyata emang bener apa yang diomongin sama Siska. Gue udah salah paham sama Bima, tapi gak harus juga Bima bohong sama gue, seharusnya Bima jujur aja sama gue. Gue yakin Bima pasti kesini buat jelasin semuanya. Udahlah gue mau mandi dulu lengket semua nih badan, batin Niken kemudian mengirimkan pesan kepada Alfin.

To : Alfin

Ke rumah gue sekarang, gue mau cerita. Tunggu diluar kamar gue, Gue mau mandi dulu soalnya. Awas lo berani masuk kamar gue! Gue cekik lo!

***

Alfin sedang bermain game di Handphonenya. Tiba-tiba ada notif masuk membuat gamenya berakhir dan Alfinpun kalah, ia mengumpat pada orang yang mengirim pesan itu, "Anjing!! Gue bakal cekik orang yang ngirim pesan ini"

Setelah ia melihat siapa pengirim pesan tersebut, ia mengurungkan niatnya apa yang barusan ia katakan, 'Gajadi deh kalo Niken, bisa-bisa gue yang dicekik. Diakan orangnya galak bener. Ngapain juga Nken nyuruh gue ke rumahnya. Udahlah mending gue ke sana dulu' batin Alfin kemudian bangkit dari tempatnya dan akan ke rumah Niken.

Flashback off

Setelah Niken menceritakannya Bima langsung berlutut didepan Niken dambilm menundukkan kepala menggenggam tangan Niken membuat Niken heran, "Bima"

"Maafin aku ken maaf banget aku bohongin kamu" ucap Bima dengan tulus "Sekarang terserah kamu mau jambak aku, mau tampar aku, atau mau nonjok aku juga gapapa aku terima" lanjutnya sembari menatap Nikan mengambil tangan Niken dan ditaruh dipipinya.

"Gak bim aku yang salah aku gak biarin kamu jelasin dulu aku udah negative thinking sama kamu dulu. Tapi aku juga kecewa sama kamu, harusnya kamu gak peru bohong sama aku Bim. Kamu jujur aja" jelas Niken sambil memegang wajah Bima. Tak disangka seorang Bima bisa sepeti ini, pikir Niken. "Iya aku salah. Maaf. Jadi baikan" ujar Bima dengan senyuman. Niken menganggukkan kepala tanda iya, Bimapun langsung berdiri duduk disebelah Niken kembali dan kemudian memeluknya.

Bima melepaskan pelukannya, "Olimpiade tinggal 3 hari lagi. Kita belum belajar, mau belajar sekarang?" tawarnya pada Niken. Alhasil Niken sedikit terkejut, "Whatt? Yaudah aku ambil makanan dulu didapur. Kita belajar dikamar aku aja, kamu tunggu sini." Nikenpun bangkit dari tempatnya dan berjalan keluar kamar. Dan akhirnyapun mereka belajar untuk persiapan olimpiade yang tinggal 3 hari lagi.





Tekan bintangnya ya okeyy

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang