10|Balapan

284 20 0
                                    

Udah aku revisi

Happy Reading

Jangan lupa voment, wajib komen biar ngehargain gue!!





"Pagi ini Niken bangun lebih awal dari biasanya, mungkin karena terlalu senangnya ia akan berangkat sekolah sendiri tanpa harus bersama Alfin lagi. Seperti biasa ia akan berangkat memakai mobil Mercedes-Benz CLS yang harganya cuma mencapai 2 M saja. Bukan Lamborghini Veneno kesayangannya yang harganya 70 M, bisa-bisa identitasnya sebagai putri Keluarga Wijaya terbongkar jika ia memakai mobil sport yang mewah itu, lagipula mobilnya hanya ia gunakan jika balapan atau sesukanya saja.

Niken langsung mandi dan bersiap-siap untuk sekolah. Setelah siap, ia turun kebawah untuk makan dan langsung berangkat. "Ma, Pa Niken berangkat dulu ya bye," ucap Niken sembari mencium tangan kedua orang tuanya dan langsung pergi begitu saja.

"Yes akhirnya gue udah boleh bawa mobil lagi entar malam bisa deh gue balapa,n" gumam Niken. Kemudian ia melajukan mobilnya menuju kesekolahan.

***

Bima yang sudah siap langsung turun kebawah untuk berangkat ke sekolah.

"Ma, Pa Bima berangkat dulu ya," ucap Bima sembari mencium tangan kedua orang tuanya.

Bima menuju ke garasi milinya sendiri. Garasi yang khusus dibuat oleh Harry untuk menaruh mobil-mobi milik Bima. Ia berjalan ke mobil kesayangannya yang kedua yaitu MCLaren 720S warna orange yang terparkir rapi bersebelahan dengan mobil yang paling ia sayangi Lamborghini Veneno, mobil sportnya yang warna hitam. Ia langsung melajukan mobilnya menuju kesekolahan.

***

Sesampainya Niken di sekolahan, ia langsung berjalan menuju kelasnya untuk memberikan good news nya kepada Siska, sahabat baiknya. "Ka gue ada good news nih," ucap Niken yang sedang bahagia.

"Apaan??" tanya Siska penasaran.

"Gue udah boleh bawa mobil lagi dan entar lo anter gue balapan ya," jawab Niken.

"Oke," jawab Siska singkat.

***

Alfin heran yang melihat Bima yang dihadapannya hanya diam. Saat ini Bima dan Alfin sedang di cafe setelah pulang sekolah. Bima masih memikirkan perkataan Papanya kemarin yang berniat untuk menjodohkannya. Bima menjambak rambutnya sendiri. "Argh!!"

"Bim lo kenapa?" tanya Alfin mendengar teriakan Bima. Untungnya tidak terlalu keras, jadi hanya sebelah kanan kiri mereka yang memandang Bima dan Alfin.

"Gue mau dijodohin."

"Terus?"

"Cara lain, gue dikasih waktu 1 minggu buat nyari pacar."

Alfin hanya manggut-manggut mendengarkannya. "Yaudah lo pacaran aja sama Clora, kan dia ngejar-ngejar lo terus."

Dengan cepat Bima menjawab. "Ogah!!"

"Siska?" Bima menatap Alfin ketus.

Alfin menghembuskan nafasnya kasar. "Yaudah Niken aja!"

Seketika Bima langsung melotot. "Mending gue dijodohin!!"

Alfin mengedikkan bahunya. "Serah lo!!"

"Anter gue balapan ntar malam, kata si Dimas lawan gue cewek," ucap Bima datar.

"Oke," jawab Alfin seraya mengacungkan jempolnya.

***

Setelah pulang sekolah. Niken langsung pulang ke rumah untuk bersiap-siap dan tak lupa ia memakai mobil sport kesayangannya. Saat malam sudah tiba, Niken menjemput Siska terlebih dahulu. Setelahnya mereka langsung menuju ke area balapan liar.

Sesampainya mereka di sana, Niken disambut oleh teman mereka. "Hei Ken, queen of the road kemana aja lo 2 bulan gak nongol," ucap Toni. Niken menjabat sebagai "Queen of the Road yang artinya Ratu Jalanan." Tidak ada yang meragukan cara balapan Niken yang memang begitu hebat. Julukan itu sudah diraihnya satu tahun yang lalu.

"Gue dihukum 2 bulan gak boleh bawa mobil," jawab Niken.

"Gara-gara waktu itu?" tanya Toni. Niken menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Sorry ya Ken, gara-gara gue lo dihukum," ucap Toni merasa tak enak.

Karena waktu itu ada yang menantang Toni untuk balapan dengan hadiah 1 M, tapi karena Toni melihat lawannya cukup hebat, Toni tak yakin jika dirinya akan menang, padahal ia butuh uang itu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bisa dibilang keluarga Toni tak cukup mampu, ia hidup dengan ibunya yang sakit-sakitan dan 3 orang adik nya.

Niken yang mendengar Toni ditantang, ia mengajukan dirinya agar menggantikan Toni. Sebenarnya Toni melarang Niken, tapi Niken keras kepala. Niken tahu Toni sangat membutuhkan uang. Bagi Niken tak ada kata mundur di kamusnya. Akhirnya Niken balapan sampai pukul 01.00 dini hari dan ia memenangkan balapannya.

"Iya. Lawan gue siapa?" tanya Niken.

"Lawan lo gue," ucap seseorang yang berdiri tepat di belakang Niken dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana dan tatapannya yang datar. Niken yang mendengar langsung membalikkan badannya, dan ia terkejut siapa yang menjadi lawannya kali ini. Niken menatap Siska yang berada di sebelahnya yang sama-sama terkejutnya dengan Niken.


Penasaran siapa lawan niken cus ikuti terus

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang