46|Tantangan

116 5 0
                                    

Bima cukup kaget mendengar penuturan Kenzie. Memang ia tahu jika, Kenzie suka sama Niken sudah cukup lama. Ia pikir Kenzie adalah cowok baik-baik tapi kenyataannya tidak, ia malah menantang dirinya. Dan menjadikan Niken barang taruhan.


"Gue tantang lo balap mobil, kalo gue menang niken jadi milik gue" ucap kenzie

"Tapi niken bukan barang yang bisa dijadiin taruhan" jawab bima datar kemudian berjalan pergi meninggalkan kenzie diikuti oleh alfin dan roy

"PENGECUT" teriak kenzie membuat bima, alfin dan roy menghentikan langkahnya "Gue bukan pengecut brengsek!!" Seketika bima emosi dan akhirnya memukul kenzie dan kenziepun membalas pukulannya

Bugh

Bugh

"Tenang bim! Jangan sampai lo emosi" ucap roy memisahkan bima dan kenzie

"Oke! Gue terima, kalo gue yang menang jauhi niken!!" jawab bima sedikit teriak membuat kenzie tersenyum jahat kemudian pergi meninggalkan bima

"Bim lo terima tantangannya kenzie" ucap alfin tak percaya "Tenang fin gue pastiin dia kalah" jawab bima dengan muka memar akibat pertengkaran tadi

"Kalo niken tau dia bakal marah sama lo" kata roy "Jangan kasih tau niken! Gue mohon." Bima melangkah pergi meninggalkan Alfin dan Roy yang saling tatap muka.

Bima dan kenzie sudah siap untuk balapan. Balapanpun dimulai, Bima langsung menancapkan gasnya dan memimpin didepan. Sesekali Bima melihat sepion kaca mobilnya karena ia heran mengapa Kenzie tidak membalapnya. Karena terlalu fokusnya Bima terhadap sepion dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi ia salah belok yang dimana jika didepannya ada jurang. Bima langsung mengerem mobilnya tapi sudah terlambat

Tak jauh dari sana ada seseorang tersenyum jahat atas kemenangannya. Ternyata Kenzie membalikkan jalur pertandingan yang akhirnya menuju jurang membuat Bima salah belok dan menuju ke jurang.

***

Pertandinganpun dimenangkan oleh kenzie, ia langsung menghampiri alfin dan roy yang sedang menunggu bima

"Gue menang!! So, sodara lo jadi milik gue" ucap kenzie pada alfin yang menahan emosinya dan hendak memukul kenzie tapi roy sudah terlebih dahulu menahannya.

Kenzie pun langsung pergi meninggalkan alfin dan roy sendirian yang masih setia menunggu bima yang tak kunjung muncul batang hidungnya.

"Kenapa bima belum muncul-muncul apa jangan jangan-.." ucap alfin terpotong menatap roy panik. Akhirnya alfin dan roypun menaiki mobil untuk segera mencari bima. Mereka sudah mencari bima dengan mengikuti jalur pertandingannya itu dan hampir 30 menit tapi tak kunjung ketemu. Itu membuat Alfin dan Roy panik akan keadaan Bima. Mereka takut terjadi apa-apa pada Bima. Jikapun iya, apa yang akan mereka katakan pada Niken nantinya.

Didalam mobil

"Kita cari kemana lagi roy, padahal kita udah ikuti jalur pertandingan" ucap alfin frustasi sembari menyetir mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Kita belum cek yang belokkan satunya" ucap roy mempunyai filling "Tapikan disana jurang mana mungkin bi-" jawab Alfin terpotong. Satu detik kemudian ia langsung membelokkan mobilnya menuju ke jurang. Ia menyetir mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.

Alfin dan roy pun langsung keluar mobil. Tanpa sengaja alfin melihat plat nomor mobil bima "Roy ini...." ucap alfin sedikit panik menahan rasa takut.

"Pasti bima disekitar sini" ucap roy akhirnya alfin dan roy kembali mencari bima dengan berpencar dan tak lama kemudian roy berteriak membuat alfin segera menghampirinya.

"Fin mobil bima" tunjuk roy kedalam jurang.

"BIMA" teriak alfin

***

Prang

Sebuah bingkai foto niken dan bima jatuh membuat niken terkejut sekaligus tak tenang jantungnya berdetak sangat cepat.

Saat niken membersihkan pecahan kaca tak sengaja tangannya terkena serpihan kaca tersebut dan itu membuat niken semakin tak tenang dan gelisah 'Pertanda apa ini' batin Niken tak tenang.

***

Rumah sakit

Setelah alfin dan roy menemukan bima. Mereka langsung membawa bima ke rumah sakit terdekat. Saat ini mereka sedang menunggu didepan ruang icu dikarenakan bima mengeluarkan banyak darah

"Kita bilang apa sama Niken?" tanya roy menatap Alfin yang mondar-mandir dengan perasaan panik "Gue juga bingung." Dengan tangan yang gemeteran sambil menekan tombol dihandphonenya "Gue mau kasih kabar siska" dan langsung diangguki oleh Roy.

"Halo"

"..."

"Kamu sekarang ke rumah sakit melati ruang icu"

"..."

"Nanti kamu bakal tau sendiri"

"..."

"Jangan ajak niken"

"..."

"Ngikut aja"

Tut tut tut

***

Tak lama kemudian siska datang dan alfinpun langsung memeluk siska dengan erat "Alfin kamu kenapa?" tanya siska bingung karena alfin tiba-tiba memeluknya

"Bima" ucap alfin lirih

"Bima kenapa?" tanya siska tapi tak satupun ada yang menjawabnya dan akhirnya roy membuka suaranya "Bima kecelakaan." Kabar itu berhasil membuat siska terkejut.

"Apa?? Kenapa bisa!?" tanya siska "Panjang ceritanya" jawab roy sedangkan alfin masih setia memeluk siska

"Terus niken?" tanya siska "Itu dia." Roy langsung menjawabnya. Alfinpun melepaskan pelukannya dan sesegera siska mengambil handphonenya untuk menelpon niken, awalnya alfin menahan siska tapi siska tetep kekeuh untuk menelpon niken karena menurutnya niken berhak tau akan hal ini.

Tut tut

"Halo ken"

"..."

"Lo ke rumah sakit melati sekarang ruang icu cepet"

"..."

"Bima kecelakaan"





Nih kelanjutannya

Tinggal berapa part lagi tamat loh

Ayo dong vomentt

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang