05|Buku

326 24 0
                                    

Udah aku revisi

Happy Reading

Jangan lupa voment, wajib komen biar ngehargain gue!!


Kring kring

Bel berbunyi tanda masuk kelas. Niken dan sisika kembali ke kelas seelah dar UKS dan mereka sempat ke kantin sebentar. Saat Niken diambang pintu tiba-tiba para cowok berdatangan memberikan macam makanan untuk Niken.

"Ken lo gapapa kan nih makan."

"Punyaku lebih enak nih."

"Punyaku aja nih."

Bima yang melihatnyapun protes, "Norak!!"

Niken pusing dibuatnya, ia pun protes. "Minggir-minggir berisik banget sih."

Niken berjalan menuju tempat duduknya, ia terus-menerus tajam ke Bima. Awas lo Bim!!' batinnya.

'Nih cewek ngapain natap gue terus' batin Bima.

Tak lama kemudian Pak Edward selaku guru matematikapun masuk kelas mereka. Suasana elaspun menjadi hening. Bisa dibilang Pak Erward guru killer.

Pak Erward berjalan ke meja guru, setelahnya ia menatap murid-muridnya, "Silahkan tugasnya dikumpulkan didepan dan Kenzie bagikan bukunya acak" jelas Pak Edward.

"Iya pak."

Stetlah buku dibagikan, Niken mendengus kesal melihat nama pemilik buku yang ia dapatkan. ''Sial! Dapat bukunya cowok resek lagi'' gumam Niken yang masih terdengar oleh Siska.

"Kenapa sih Ken?" tanya Siska.

Niken tak menjawab pertanyaan dari Siska, tapi ia malah balik bertanya, "Lo pegang punya siapa?"

"Alfin" jawab Siska singkat.

"Tukeran." pinta Niken. Siska melirik ke buku yang Niken dapatkan. Pantas saja Niken minta tukerang. Bukunya Bima ternyata.

"Ih, gak mau udah sih terima aja." Ucap Siska dengan cepat ia menyembunyikan buku Alfin dibalik punggungnya.

"Resek lo Ka." Niken mengkerutkan dahinya. Sedangkan Siska tertawa pelan.

Disisi lain....

Bimapun mendengus kesal melihat nama pemilik buku yang ia dapatkan. "Lah? Cewek songong lagi" gumam Bima.

"Kenapa sih Bim?" tanya alfin

"Lo pegang punya siapa?" Bima balik bertanya pada Alfin.

"Siska." Dengan cepat Bima menjawabnya, "Tukeran."

"Ogah!! "

"Bosen gue, tiap-tiap kali ngoreksi pasti bukunya dia. Terus dia pasti dapet punya gue" protes Bima. Memang benar ucapan Bima, jika Niken selalu mendapatkan bukunya dan dirinya juga selalu mendapatkan buku Niken. Gak bisa apa yang lainnya. Kan banyak siswanya bukan hanya Bima dan Niken.

"Jodoh mungkin." Jawaban Alfin alhasil membuat Bima membulatkan matanya dan menjitaknya pelan. Alfinpun merintih kesakitan dua kali ia mendapatkan jitakan dalam waktu sehari, tadi pagi Niken sekarang Bima. Memang jodoh mungkin Bima dan Niken itu.

"Udah dapat semua sekarang koreksi ya." Ucap Edward setelah selesai menuliskan jawabannya di papan. Setelah semuanya mendapatkan bukunya semuanya mengkoreksi.

"Sekarang kembalikan pada yang punya, saya tinggal dulu sebentar." Ucap Edward meninggalkan muridnya.

Setelah kepergian Pak Edward, Bima berteriak membuat seisi kelas menatapnya. "Ken, lo pasti pegang punya gue kan bawa sini terus nih ambil buku lo!"

Niken kesal terhadap Bima yang seenak jidatnya menyuruhnya. Ia pun berdiri seraya menggebrakkan mejanya pelan, "Eh Bim enak banget ya lo ngomongnya."

"Nih gue balikin buku lo!" lanjut Niken mengambil bukunya Bima dan dilemparlah oleh Niken.

"Fin ambilin buku gue bawa kesini" lanjut Niken lagi.

Bima yang tak terimapun melakukan hal yang sama seperti Niken, "Eh lo mau buku lo kan! Nih gue balikin juga." Ia melempar bukunya Niken.

"Eh enak banget ya lo lempar buku orang sembarangan" protes Niken.

"Yang mulai duluan siapa?" tanya Bima santai

Nikenpun kesal, ia berkacak pinggang menatap Bima. "Dasar emang ya cowok songong."

Bima yang tak terima dirinya diejek, ia pun kembali mengejek Niken. Dan terjadilah ejek-ejeken yang disaksikan oleh seisi kelas mereka.

"Cewek resek."

"Cowok songong."

"Cewek resek."

"Cowok songong."

"Cewek resek."

"Udah-udah kalian itu ya cuma masalah buku aja ribut bisa gak sih gak ribut satu hari aja." Ucap Alfin yang capek mendengar adu mulut mereka.

"Dia yang mulai duluan" Ucap Niken sambil menunjuk ke arah Bima. Dan lagi-lagi Bima yang tak terima menunjuk balik ke arah Niken.

"Elo."

"Lo."

"Lo."

"E-lo."

Alfin memijat pelipisnya mendengar adu mulut Bima dan Niken. "Udah diem!!" Tak lama saat Niken dan Bima berhenti adu mulut bel tanda pulangpun berbunyi.


Lanjut cuss
Jangan lupa beri suara ya

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang