07|Supermarket

318 22 0
                                    

Udah aku revisi

Happy Reading

Jangan lupa voment, wajib komen biar ngehargain gue!!





Saat Niken akan membalikkan badannya, kepalanya menabrak dada bidang milik seseorang. Niken mengelus kepalnya.

"Aduh!!"

"Eh kalau jalan pakai mat-" protes Niken terpotong saat ia mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menabraknya.

"E-lo." Melihat siapa yang menabraknya membuat Niken tambah kesal. Siapa lagi kalau bukan Bima, musuh bebuyutan Niken.

"Eh jalan tuh pakai kaki!!" protes Bima balik.

"Nih orang emang ya, udah salah juga masih aja nyolot bukannya minta maaf," ujar Niken.

Bima yang tak terima ia kembali protes pada Niken, "Eh yang nabrak kan lo! Kok gue yang harus minta maaf!!" Ya kalik dia ang harus minta maaf orang Niken yang nabrak dirinya.

"Kok gue? Jelas-jelas lo yang nabrak gue!!"

Disaat mereka adu mulut ada penjaga supermarket yang dating, "Mbak Mas kalau mau pacaran jangan disini dong!! Inikan tempat umum," ucap penjaga supermarket.

Ucapan penjaga itu pun membuat Bima dan Niken menatapnya tajam, "Apa? Pacaran sama orang kayak dia?? Gak sudi!!" jawab Niken dan Bima bersamaan. Merasa kesal Niken dan Bima berjalan meninggalkan penjaga supermarket itu yang kebingungan. Mereka berjalan menuju kasir dengan jalur yang berbeda. Niken ke kanan, sedangakan Bima ke kiri.

"Nih mbak belanjaan saya." Saat sudah di kasir, Niken langsung menyodorkan belanjannya bersamaan dengan seseorang yang membuat raut wajah Niken tambah kesal. Dan ya, itu Bima. Disana mereka menatap satu sama lain. Oh, kenapa harus Bima lagi Bima lagi. Gaada orang lain apa selain dia.

"Gue sampai duluan ya," kata Niken

"Lo ngantri belakang gue," lanjut Niken sambil menunjuk kan Bima untuk mengantri dibelakangnya.

"Enak aja gue yang sampai duluan," protes Bima. Ia tak terima, kenapa juga ia harus dipertemukan dengan Niken. cewek bar-bar.

"Susah ya ngomong sama cowok songong kayak lo!!"

"Apa lo bilang cowok songong?? Lo cewek resek!!"

"Sabar Niken yang waras ngalah," gumam Niken seraya mengelus-elus dadanya. Gumaman Niken masih terdengar jelas oleh Bima.

"Oh jadi maksud lo gue gak waras!!" ujar Bima sambil nunjuk Niken.

Niken sedikit terkekeh mendengar penuturan Bima, ia mengangkat kedua tangannya seraya mengedikkan bahu. "Gue gak bilang ya, tapi kalau lo ngerasa ya bagus deh," ucap Niken sedikit cengengesan membuat Bima kesal. Ia merasa dikerjain oleh Niken.

"Mbak, Mas jangan berantem terus! Tuh antriannya panjang," lerai penjaga kasir melihat kelakuan Bima dan Niken.

Setelah mereka beradu mulut, belanjaan mereka di hitung masing-masing dan Niken langsung pergi keluar supermarket menuju ke depan begitupun dengan Bima.

Di luar Niken sudah menunggu taksi online yang dipesannya tadi, ia berjalan mondar-mandir dengan menunduk membuatnya menabrak dada bidang milik seseorang. Dan lagi-lagi itu milik Bima.

"Aduh!! Lo lagi lo lagi," ucap Niken mengusap-usap kepalanya yang dua kali kejedot dada Bima.

"Gue tuh kayaknya sial ya kalau ketemu sama lo," lanjutnya.

"Serah gue capek ngomong sama cewek resek kayak lo," jawab Bima kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Gue juga capek ngomong sama cowok songong kayak lo," ujar Niken menatap Bima memasuki mobil sport mewah miliknya membuat Niken sedikit terkejut, pasalnya ia tak pernah melihat Bima memakainya ke sekolah, Bima selalu menggunakan mobil lain merk MCLaren 720S warna orange. Tak hanya itu, mobil milik Bima modelnya sama persis seperti mobil kesayangannya yang biasa untuk balapan yaitu merk Lamborghini Veneno, yang membedakan cuma warnanya. Jika punya Bima warna hitam, punya dirinya warna merah. Namanya juga dari keluarga terkaya no 1 se Indonesia dan Jerman. Pastilah mobilnya mewah.

Bima pun langsung menancapkan gas mobilnya dan Niken masuk ke taksi yang sudah di depan matanya. Dia pun langsung pulang ke rumahnya dengan mulutnya yang bergumam terus-menerus karena Bima.

Gimana gaje gak
Maaf ya kalau kebanyakan percakapannya

BimaNiken✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang