24. First Love vs Last Love

2.8K 378 152
                                    

"Nona Jihyo akan berlibur ke Hongkong bersama keluarganya, hari ini mereka berangkat, apa saya harus mengikuti nona Jihyo Tuan?"

"Tidak usah, Jihyo akan aman dengan keluarganya, cukup awasi Jihyo jika dia sendirian"

"Baik tuan"

"Eumm, terima kasih atas kerja kerasmu"

"Sama-sama tuan"

Aku mungkin bisa istirahat dengan nyaman untuk beberapa hari kedepan. Jihyo tengah bersama keluarganya, dan itu bagus

Sebenarnya aku sudah tahu jika Jihyo akan pergi berlibur, eommanya kemarin malam mengirim pesan dan memberi tahu jika Jihyo akan ikut dalam acara liburan keluarga itu, aku hanya meminta maaf karena tidak bisa memenuhi ajakannya untuk ikut serta, lagi-lagi jadwalku yang kurang tepat

Aku sama sekali tidak berhubungan apapun dengan Jihyo, aku malah lebih intens berkirim pesan dengan eommanya, terkadang appanya yang tidak jenuh mengajakku main catur

Aku bersyukur untuk itu, disatu sisi aku bisa lebih dekat dengan keluarga Jihyo yang kuharapkan nantinya akan menjadi keluargaku juga

Tok tok tok

Lamunanku terhenti kala ku dengar kamar hotelku diketuk, dengan malasnya aku menuju pintu untuk mengtahui siapa si penganggu itu

"Pesan antar" ucap Jungkook dengan muka sok imut dan jangan lupa ada sekotak ayam dan satu botol cola

Terpaksa ku beri dia pintu karena tawaran yang menggiurkan, dan juga karena memang aku sedang lapar

"Di Brazil ada ayam juga?" tanyaku polos sambil menghidupkan televisi

"Hyung, kita masih dibumi! Jangan konyol!" aku hanya mengangkat bahuku tak mau meneruskan tema yang kuakui memang konyol

"Ada apa?" tanyaku sambil melihat Jungkook menata makanan dimeja kecil

"Ada paha ayam, ada dada ayam ada--"

"Bukan itu bodoh!" potongku kesal dengan kebodohan maknaeku ini

"Lalu?" tanyanya yang kini siap menyanyap ayamnya

"Kau kesini ada apa? Pasti ada maksud kan?" tanyaku yang ikut menyomot paha ayam bertepung itu

"Curhat boleh?" tanyanya membuat alisku terangkat satu

"Tidak!" tolakku tegas

"Ck! Tidak asik!"

"Sudah tahu aku tidak asik, kenapa malah datang padaku! Kau kalau mau curhat sana pergi ke Namjoon, atau ke Jimin! Itu baru cocok!" ocehku

"Hyung" panggilnya setelah dia meletakan tulang ayam

"Eumm" gumamku, aku masih sibuk mengunyah sambil melihat acara tv yang sama sekali aku tidak paham

Kulirik ternyata dia sedang minum, pantas saja diam

"Hyung" panggilnya lagi dan kini membuatku jengah

"Apa si Kook?!" sentakku dan dia kembali diam, dia melamun menatap pada gelas kosong yang sedang dia pegang

"Jangan sakiti Jihyo lagi" lirihnya membuatku berhenti menguyah. Pandangannya belum berubah

"Aku sudah mundur untuk mempersilahkanmu mendapatkannya lagi, terlebih karena Jihyo juga hanya menginginkanmu, jadi tolong jangan sia-siakan dia" perlahan aku meletakan paha ayam yang baru setengah ku habiskan

Ini mulai serius!

"Sudah banyak yang kalian lalui aku harap itu mendewasakanmu dan Jihyo, pertengkaran pasti ada, tapi aku mohon hyung, jangan ada perpisahan, Jihyo hanya ingin denganmu saja" tanpa sadar aku mengangguk pelan

Tertatih (YoongHyo) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang