60. Asal Bahagia

2.4K 317 155
                                    

"Loh hyung, kenapa kau yang menjemput?"

"Dimana Sejin hyung?"

Kantukku seketika hilang saat Jungkook mengatakan hal itu. Aku mencoba mencuri pandangan mencari tahu siapa dibalik kemudi mobil yang akan membawaku malam ini

"Cepat masuk saja!"

Deg!

Aku tahu suara itu. Tapi bagaimana bisa?!

"Masuk Hyo!" suruh Jungkook setelah membuka pintu depan

Alisku berkerut, apa maksudnya? Dia menyuruhku duduk di depan? Bersama Yoongi?

Jungkook memang gila!

"Ayo masuk, aku mau tidur dibelakang, kau didepan dengan Yoongi hyung, tidak masalah kan?" tanya Jungkook sialan

"Aku naik taxi saja!" tolakku lalu bergegas pergi meninggalkan Jungkook

"Yakk! Kau mau aku dibunuh kekasihmu heuh? Ini sudah malam Hyo!" Jungkook langsung berlari mencegahku

"Aku tidak perduli, biar saja kau dibunuh, biar kau mati sekalian! Awas!!!" pekikku lalu ku injak kakinya dengan sepatuku yang lancip ini

"Awww!!! Yakkk!!  Aishhh Park Jihyo sialan! Yakk!" Jungkook masih berteriak namun tak ku hiraukan, aku terus saja keluar dari basement ini

Ini pasti sudah direncanakan oleh Jungkook, dia pasti sengaja mengatur semua ini, dia memang brengsek!

"Jungkook brengsek! Sialan! Dia pikir dia siapa?! Dia memang tidak punya ot-- yakkk!  Lep---"

Teriakan ku terhenti kala merasakan tanganku dicekal begitu eratnya oleh seseorang dari belakang

"Masuk, ini sudah malam. Jangan bertindah bodoh!"

Ya Tuhan, rasanya hatiku sesak sekali, setelah beberapa bulan aku tidak lagi bertemu dengannya, kali ini aku diijinkan untuk menatapnya sedekat ini, bahkan aku bisa merasakan baunya harumnya yang sangat kurindukan

Aku memandang lekat matanya, mata yang juga aku rindukan. Ya Tuhan aku merindukan ciptaanmu yang satu ini

"Lepas!" kata laknat itu malah keluar dari mulutku

"Akan kulepas nanti didalam mobil!" ucapnya tegas lalu menyeretku mendekat ke mobilnya

Yoongi tetaplah Yoongi, si keras kepala dan pemaksa

"Kau melakukan kekerasan pada wanita Yoon!" ucapku dan dia hanya diam

"Lepaskan! Ini sakit bodoh!" umpatku tak taham karena cengkramannya begitu kuat

"Kau tidak seharusnya melakukan hal ini pada wanita yang sudah memiliki kekasih!" ucapku yang tiba-tiba membuat Yoongi menghentikan langkahnya

Aku ikut diam dan menunggu reaksinya. Dia kini memandangku tajam, jelas sekali pancaran emosinya

"Jika dia memang laki-laki baik, dia tidak akan meninggalkanmu ditengah-tengah para laki-laki yang sedang mabuk! Lelaki macam apa dia? Kau seharusnya bisa mencari pengganti yang lebih baik dariku! Bukan sama-sama bajingan!" ucapnya membuatku tak bisa berkutik

Aku hanya bisa membalas pandangan tajamnya dengan mataku yang sudah berkaca-kaca

Kudengar dia menghela napasnya dan memejamkan matanya mengatur emosi

"Ayo masuk, ini sudah tengah malam" ucapnya melembut dan dia melepas genggamannya lalu berjalan mendahuluiku

Aku mengusak kasar muka dan rambutku, rasanya pening sekali

Tertatih (YoongHyo) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang