Rasa

13.8K 515 3
                                    

Amanda turun dari mobil Ferrari milik Mika,nafasnya memburu serta rasa sesak menyelimuti hati dan perasaannya.

Ini baru kali pertama Amanda melakukan balapan terlebih Amanda memakai mobil milik Mika.

Jika bukan permintaan lucas tadi dirinya tidak akan mau mengikuti balapan mobil yang sangat bahaya itu.

Kaki Amanda melemas tidak mampu menahan berat tubuhnya,Sehingga Amanda terjatuh di aspal tepat dia berdiri.

Mereka yang melihat Amanda terjatuh berlari menghampiri perempuan cantik itu.

Mereka melihat Amanda menatap kosong lurus ke depan,genangan di pelupuk mata Amanda sudah tidak bisa di tahan olehnya.

Air mata itu mengalir begitu saja bersamaan dengan semua rasa yang dirasakan oleh Amanda.

Dirga yang melihat kondisi adiknya kacau langsung mendekap Amanda erat.

Dirga mengelus rambut Amanda lembut untuk menenangkan adiknya yang sedang menangis Terisak.

  "It's oke bebe, you win"

Amanda mencengkram baju Dirga erat"Hiks..semua.. rasa jadi satu Ka...sa..sakit hiks sesak..hiks rindu hiks .. itu semua jadi satu hiks"

Dirga memejamkan matanya,Dirga tahu perasaan Amanda sekarang"Don't cray bebe, It's oke No problem..ini semua akan baik-baik saja"

  "I hate lucas"

  "Ya ga tahu itu..ngga apa semua akan baik-baik saja"Dirga mencium puncak kepala Amanda mencoba menyalurkan rasa tenang untuk Amanda.

Tangan Dirga tidak berhenti mengelus punggung adiknya.

  "Kita pulang sekarang, kita temenin Ananda ya"Amanda mengangguk dalam pelukan Dirga.

Dirga membantu Amanda berdiri"Kamu naik apa ke sini?"Tanya Dirga

  "Manda bawa mobil sendiri"

Dirga menangguk samar"baiklah kita pulang sekarang,kamu masih bisa bawa mobil sendiri?"

  "Aku bisa bawa mobil sendiri"Seru Amanda tangannya sibuk menghapus sisa air mata yang terus mengalir.

  "Yaudah ayo"

  "Duluan aja,manda mau disini sebentar"

Dirga memangguk samar,tangannya mengelus puncak kepala Amanda penuh sayang.

  "Aku duluan"Dirga berjalan meninggalkan Amanda.

Sebenarnya Dirga tidak ingin meninggalkan adiknya,namun jika Amanda sudah memutuskan Dirga tidak bisa melarangnya.

  "Cabut"Ujar Dirga diikuti oleh keenam peria tampan ini.

  "Lah sam Lu ngga ikut?"Tanya Malvin membuat samudra menggeleng samar.

Samudra merogoh kunci yang berada di saku jaketnya melempar kunci mobil miliknya kearah Ronald.

  "Bawa"Ronald menangguk mengerti maksud dari sahabatnya.itu.

Amanda kembali memutar tubuhnya  kearah mobil hitam milik Mika.

SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang