Akhir II

7.4K 245 45
                                    

Sudah 6 bulan berlalu namun kondisi Amanda masih sama saja meskipun sudah banyak perkembangan yang baik.

Semua saudara dan teman selalu menunggu Amanda secara bergantian,selalu mengajak Amanda berbicara mengingatkan semua kenangan-kenangan mereka bersama Amanda.

Satu hari yang lalu Amanda di temani oleh ketiga sahabat dekatnya

Mereka masih tidak percaya bahwa sahabat mereka tengah terbaring di atas bangkar rumah sakit dengan peralatan rumah sakit yang menempel.

Ingin rasanya mereka menangis melihat kondisi sahabatnya,jujur saja dari awal mereka mengenal amanda mereka tidak tahu akan rencana yang di lakukan amanda.

Dito,laki-laki itu bahkan hanya mengetahui bahwa amanda punya saudara kembar yang telah tiada hanya sebatas itu.

Ketiganya memang merasakan hal aneh beberapa minggu lalu,amanda selalu diam dan selalu fokus ke benda-benda elektronik miliknya.

Kalaupun ketiganya menegur hanya dibalas dengan senyuman atau perkataan "ahh nggak kok,nggak terlalu penting"

Selalu kalimat itu yang keluar dari mulut amanda.

Ingin sekali mereka memarahi amanda tetapi mereka hanya bisa menatap amanda yang terbaring.

***

Samudra menatap gadisnya,menggenggam tangan gadisnya begitu erat enggan melepaskan seakan itu adalah genggaman tangan terakhir.

Samudra rindu akan sosok gadis di hadapanya,melihatnya tertawa,kesal,sedih,dan masih banyak lagi tingkah gadisnnya yang amat samudra rindukan.

Samudra menghembuskan nafasnya,sudah lama samudra selalu keluar masuk rumah sakit hanya karna mengunjungi dan menemani gadisnya.

Bukan karena mengeluh atau merasa terbebani akan hal itu,namun samudra ingin melihat mata indah dari gadisnya terbuka bukan terpejam seperti sekarang.

Menyesal??

Dari awal kejadian mengenaskan itu hanya rasa itu yang terus menghantui samudra.

Seharusnya samudra tidak mendiami gadisnya,seharusnya samudra bersama dengan gadisnya menjalankan rencana konyol gadisnya.

Bukan marah kepada gadisnya,mendiami bahkan menjauh dari gadisnya.

Dan lihat sekarang samudra hanya bisa melihat gadisnya terbaring lemah,melihat hal itu seperti sebagian semangat hidupnya hilang.

Setiap kali samudra menutup mata,laki-laki tampan itu takut bahwa esok pagi akan mendapatkan kabar buruk mengenai gadisnya.

Samudra tidak ingin kehilangan untuk kali kedua.

Kehilangan ananda telah menyakitkan hatinya,bagai mana dirinnya bisa kehilangan seseorang yang benar-benar di cintainya

Tidak membayangkanya saja sudah buruk.

Samudra menggeleng samar untuk menghilangkan pikiran bodoh yang melintas begitu saja.

Sudut bibir samudra terangkat,tangan kananya yang bebas terarah mengelus rambut hitam milik gadisnya.

Gadisnya masih sama seperti enam bulan terakhir,masih cantik dengan alis rapih,hidung mancung,kulit bersih,dan bibir yang mungil meski terlihat pucat tidak terlihat pink seperti enam bulan lalu.

Cantik..

Puji samudra"kapan kamu bangun? Nggak cape tidur terus? Sudah enam bulan kamu tidur. Kamu tidak merindukan ku? Jujur aku amat sangat merindukanmu"

  "Cepat bangun nanti aku belikan makanan kesukan kamu,kita main ke pantai lagi,kamu juga ngga kasihan liat kakak kamu dirga seperti mayat hidup"

  "Penampilanya urakan,kurus,ada kantung mata.. nggak banget deh si dirga sekarang" seru samudra membayangkan penampilan dirga.

Peletak

Sial..

Rutuk samudra ketika kepalanya di jitak kencang oleh seseorang.

  "Ngomong apa lu ke adik gw?"

Samudra melihat keasal suara itu,tersenyum kocak ketika mengetahui siapa yang barusan menjitak kepalanya.

  "Sejak kapan lu di sini?"

  "Sejak lu jelek-jelekin gw di depan amanda"Kesal dirga laki-laki tampan itu berjalan lebih mendekat kearah adiknya.

Cup

  "Cepat bangun dear,sungguh aku sangat amat merindukanmu"Ucap dirga lembut di telinga amanda seakan itu mantra yang siap membangunkan amanda.

Dirga menatap samudra"sana pulang lu"Usir dirga.

  "Nggak akan"

  "Pulang gw bilang,istirahat bersihin badan lu.. lihat lu sekarang kaya mayat hidup"Seru dirga

  "Gw masih mau sama amanda"

  "Lu udah seharian di sini,sebaiya lu pulang istirahat."

  "Lu ngatain gw,tapi ngga ngaca"Sindir dirga.

Samudra menarik nafasnya lelah,baiklah sekarang dirinya akan pulang menalah dengan dirga lebih baik.

Samudra beranjak dari duduknya,mengecup kening amanda lembut.

  "Aku pulang dulu,nanti aku ke sini lagi"

  "Minggir lu"

  "Yeh upil onta dari tadi juga gw udah minggir"kesal dirga.

Samudra bergidik acuh"gw pulang dulu kalo ada kabaf tentang amanda telphonr gw ya"

Dirga menagguk"santai nanti gw diemin lu"

  "Dasar"seru samudra setelah itu beranjak meninggalkan ruagan yang sering disinggahi.

***

Halo aku up lagi,bagai mana kabar kalain?? Maaf ya baru bisa up

Dan terimakaih kepada kalian yang masih setia dengan kisah ini hihi...

maaf juga kalau tidak sesuai expetasi dan sedikit..maaf bila ada taypo

tetap di rumah ya,stay home diamnya kita menyelamatkan semua.

SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang