"Ah kalau begitu aku pergi dulu, kajja hyung!" Tae dan J-Hope keluar dari ruangan Jin. Tersisa lah Namjoon dan Irene, yang sedang saling diam.
"Nam? Kau sudah baikan?" Namja itu hanya menjawab sekenanya. Lalu namja itu pun berjalan mendekati Irene.
"Noona, kau benar mantan Jin hyung?"
"Nde."
Namjoon mengangguk dan pamit untuk kembali ke ruangannya. "Sungguh rumit semua ini," ucapnya saat berjalan menuju ruangannya.
Lalu saat namja itu lagi menikmati perjalanannya. Dirinya kaget saat melihat dokter yang berlarian menuju keruangan Jin.
"Mwo? Ada apakah?" Namjoon yang penasaran langsung berlari menuju ruangan Jin lagi. Dirinya melihat Irene yang berbinar, dan menangis.
"Jen-nie," lirih seseorang yang berhasil membuat Namjoon tersenyum dan mengeluarkan air matanya. "Jin hyung?" Dokter meminta keduanya untuk menelpon keluarga Jin.
Tak lama Jennie yang bersama Suga pun datang. "OPPA!!!!" Jennie menangis sangat kuat saat melihat Jin yang mulai sadar.
Dokter selesai memeriksa dan benar saja Jin sudah mulai siuman. "Oppa!!! Hiks hiks," Jennie memeluk Jin erat namun Suga mengingatkan bahwa Jin perlu istirahat.
"Gwaen-chana," ucap Jin lirih, namja itu tersenyum menepuk pundak dongsaeng nya itu. Hal itu membuat Jennie tersenyum dan menghapus air matanya. Kali ini demi Jin dia tak akan menangis lagi.
Jennie dan Suga beserta Namjoon pun keluar dari ruangan. "I-rene?" Yeoja itu hanya terdiam mematung memandang namja yang sudah mengisi hidupnya semenjak SMA. Namun semenjak masuk agensi dirinya meninggalkan Jin dan pergi.
"Mianhae Jin-ie. Neomu neomu mianhae," ucapnya berkali-kali tak lupa menundukkan badannya. "Seharusnya aku tak disini, maaf mengganggu ya?" Irene hendak pergi sampai suara Jin menghentikan dirinya.
"Jangan tinggalkan aku!" Irene hendak keluar ruangan. Bruk! Irene berbalik dan membantu Jin menaiki ranjangnya. "Apa yang kau lakukan bodoh?" Jin tertawa melihat yeoja itu merutuki kebodohan yang dilakukannya.
"Jangan gegabah seperti itu. Kau baru saja siuman, apakah kau ingin mati? Bagaimana keadaan Jennie saat melihat mu yang berniat bunuh diri ha? Bagaim----" ucap Irene yang terhenti karena Jin meletakkan jari telunjuknya di bibir merah itu.
"Maafkan aku, tetaplah disini. Jangan pergi, mian karena aku sempat tak setia. Tapi kau harus tau, aku masih mencintaimu sampai saat ini." Irene menatap Jin yang kini mulai tersenyum, walaupun tangannya masih terdapat selang infus tetap saja tangannya menangkup wajah yeoja itu.
"Tak akan. Aku akan selalu bersama mu Seok Jin sshi!" Jin melepaskan tangkupannya dan menatap Irene kesal. "Wae?" Jin mendorong Irene pelan. Irene menatap Jin bingung.
"Kau memanggilku Seok Jin sshi? Apakah aku asing bagimu?" Irene tertawa melihatnya. "Kau benar sayang, kau tak asing. Jin-ie ku selalu dekat." Jin membuka tangannya lebar bersiap memeluk Irene.
"Saranghaeyo Ne-yaa!" lirih Jin tepat ditelinga Irene. "Aku lebih mencintaimu Jin-ie!"
✨ CONFUSION ✨
"
Mereka mesra ya oppa?!" bisik Jennie saat mengintip adegan yang dilakukan sepasang kekasih itu di dalam.
"Biasa aja. Kalau aku yang melakukannya baru mesra," balas Suga tak kalah. Jennie hanya mendengus dan menatap namja disebelah nya sinis.
"Tak ada pacar diam saja dasar jomblo!" Suga kicep, sakit tapi tak berdarah. "Aku punya kok!" Jennie menaikkan alisnya setengah percaya setengah tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFUSION ✔
FanfictionKalau kalian jadi Jisoo akan memilih siapa? Kim Taehyung, idol super keren. Atau Kim Seokjin, pilot super menarik? Jadi, jangan salahkan Jisoo jika dia merasa kebingungan dengan dua pria yang tampan bak dewa itu. Tapi, hidup adalah pilihan dan pad...