"Persiapkan 100 album V untuk fans tercepat! Album akan di bagikan di jam 7 pagi, 1 siang, dan 5 sore. Di jam 7 pagi keluarkan 40 album untuk 40 orang fans tercepat, jam 1 siang sama dan di jam 5 sore keluarkan sisa album. Apakah kalian mengerti? Beritahu bodyguard agar menjaga keamanan dengan ketat. Telepon media massa untuk membuat berita fanmeet ini. Sekarang sudah pukul 3 pagi saya harap fanmeet kali ini bisa selesai dgn baik. Saya pergi dulu ya, kerjakan dengan baik. Fighting! Jaljaa!" Jisoo meninggalkan café tempat V akan mengadakan fanmeet.
Gadis berkulit putih itu melihat jam yg melingkar di tangannya. Sudah pukul 3 pagi tapi Taehyung mana? Itulah yg dia pikirkan sekarang ini.
"Apakah V sudah datang?" tanya Jisoo kepada salah satu pekerja yg mengurusi fanmeet itu. Pekerja itu menggeleng menandakan pria yg ditanyakan belum datang. Setelah mengucapkan terima kasih Jisoo bergegas masuk ke dalam mobil dan menyuruh supirnya untuk kembali ke apartemen resmi agensi BigHut.
Selama beberapa menit perjalanan akhirnya mobil yg dinaiki Jisoo sampai juga. Jisoo menghembuskan nafas lega karena tidak terjadi macet. Kayak mana mau macet orang aja masih pukul 3 pagi.
"Nuuna Jisoo nanti anda telepon saya aja kalau tuan V sudah siap," ucap supirnya saat Jisoo hendak membuka pintu mobil. "bapak mau ke mana?" tanya Jisoo. "saya mau ke café itu untuk membeli kopi," Jisoo menganggukkan kepalanya. "oh iya... bapak bisa sekalian beliin saya juga gak?" tanya Jisoo.
"bisa anda mau di beliin apa?" Jisoo berpikir sejenak lalu memberikan uang nya kepada supir tersebut. "teh hangat satu sama kopi ya pak. teh nya sedikit gula kalau kopinya juga." Supir itu menganggukkan kepalanya. Jisoo langsung keluar dan berlari menuju lift apartemen. Setelah sampai di lantai yg di tuju, Jisoo langsung berlari menyusuri koridor. Dia banyak berjumpa artis yg bekerja di agensi yg sama. Setiap artis mengucapkan salam kepadanya dan dia balas mengucapkan.
Jisoo memasukkan nomor pin kamar apartemennya, lalu masuk. Setelah menutup pintu dia langsung mengecheck keadaan Tae sekarang. Dan syukurlah Tae sudah bangun, sehingga dia tidak perlu menyiram pria itu lagi.
"Annyeong! Kau sudah siap ya. Aku saja baru bangun," ucap Tae dengan suara serak khas bangun tidur.
"mandilah! Beberapa jam lagi kau akan melakukan fanmeet. Aku akan menyiapkan bajumu, mandi cepat!" Jisoo mendorong Tae yg tengah mengucek-ngucek matanya ke kamar mandi. Jisoo memberikan handuk kepada Tae. Dengan langkah terpaksa Tae masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya yaitu mandi.
Jisoo mengambil pakaian yg ada di lemari pria itu. Dia mencari pakaian yg sesuai dgn dress code fanmeet kali ini. Karena fanmeet ini dress code nya menggunakan pakaian yg berwarna merah, Jisoo sengaja mengambil pakaian kemeja merah untuk Tae. Jisoo tau kalau Tae orangnya mudah berantakan makanya dia memilih kemeja dan celana jins yg simple untuk di pakai oleh pria yg tengah mandi itu. Jisoo pun keluar dari kamar Tae lalu menuju ke dapur untuk membuatkan sarapan walaupun sedikit.
Jisoo meletakkan kimbab yg telah dia buat di masukkan di dalam tempat bekal, dia menyiapkan 4 gulung kimbab. Tapi dia tidak melupakan untuk dirinya, dia hanya menyiapkan satu saja untuknya karena dia tidak biasa untuk sarapan.
Tae keluar dengan pakaian yg telah di pilihkan Jisoo. Lalu dia menghampiri wanita berambut hitam itu di dapur. Jisoo melihatnya, lalu dia membawa bekal itu dan langsung menarik tangan Tae untuk bergegas. Setelah mengunci pintu dengan benar Jisoo menggandeng tangan Tae untuk jalan lebih cepat.
"Halo pak, kami sudah di bawah cepatlah jemput!" ucap Jisoo yg tengah menelepon supirnya. Tak lama kemudian mobil mereka pun datang. Tak ingin membuang waktu mereka langsung masuk ke dalam mobil.
Supir tersebut memberikan pesanan Jisoo, wanita itu mengambil tehnya dan ia memberikan kopi itu untuk Tae. "minum ini! Dan makan kimbab yg tadi! Kalau mau minum air putih ada di dalam tas bekal itu," ucap Jisoo yg tengah meniup tehnya.
"ne..." Tae melaksanakan apa yg di bilang Jisoo tadi. Tak lama mereka tiba di café tempat melaksanakan fanmeet nanti. Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, dan persiapan sudah hampir siap.
"Jisoo ya! Kita duduk di café ini dulu ya! Kan masih ada waktu 2 jam lagi," Jisoo menuruti permintaan pria yg tengah minum kopi tersebut. Mereka duduk di kursi café yg tersembunyi di balik tanaman.
"Kenapa kau mau menjadi manajer? Padahal pekerjaan lain banyak," tanya pria dengan senyum persegi itu. Pria itu tengah memakan kimbab dan sedang menatap gadis di depannya.
"Yah apa boleh buat? Aku menyukai pekerjaan ini dari kecil. Aku sudah menjadikannya cita-cita sejak umur 5 tahun." Tae tersedak mendengar ucapan Jisoo. Wanita ini tertawa melihat Tae lalu dia memberikan sebotol aqua kepada pria yg sedang tersedak itu.
"Umur 5 tahun? Wow pantas saja kau selalu bersemangat di setiap pekerjaanmu," ucapan Tae membuat Jisoo tertawa. "jinjja? Semangat? Ah kau ini.. terkadang aku sering kesal mengurusimu," pria yg memegang kimbab itu mengerucutkan bibirnya, mendengar ucapan Jisoo yg tak henti-hentinya itu.
"Anni, aku hanya bercanda. Karena semangat itulah aku bisa tahan mengurusi karirmu sampai sekarang. Dan begitulah aku bisa memiliki niat yg sangat besar dalam menjalankan profesiku," ucap Jisoo yg tengah mengaduk-aduk jus alpukatnya. "kalau kau bagaimana dirimu mau menjadi artis?" kedua rekan kerja ini saling menatap sejenak. Pria yg berada di depannya tersenyum membentuk senyum perseginya.
"Pada hari itu, aku sangat tidak suka jika melihat adikku memuji pria di film-film. Dan aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Salah satu temannya bertemu denganku dan meminta foto bersama dan foto itu kau tau?" Jisoo mengedikkan bahunya. "foto itu viral sehingga pihak agensi menghubungiku dan aku bisa menjadi trainee." Jisoo menganggukkan kepalanya.
"Dan begitulah... aku merasa orang paling beruntung sedunia karena hal sepele bisa menjadi artis. Aku sangat berterima kasih pada tuhan yg telah memberikan keberuntungan itu kepadaku. Dan aku mulai debut saat umurku genap 20 tahun. Sekarang karirku sudah hampir 3 tahun. Aku memiliki manajer sepertimu saat umurku 22 tahun." Pria senyum persegi itu meminum jus jeruknya.
"Gak terasa aku menjadi manajermu sudah setahun kurang lebih. Aku senang menjadi bagian dari dirimu aku senang bisa mewujudkan impianku sejak kecil." Jisoo menatap Tae dalam. "menjadi bagian dari orang yg suka berkarya seperti kamu. Seperti V," Tae membalas tatapan Jisoo, terjadilah adegan tatap-menatap di antara keduanya selama beberapa menit.
Tae mengembangkan senyum perseginya, "aku juga senang mempunyai manajer sepertimu Kim Jisoo. Sudah beberapa kali aku minta ganti manajer dan baru kau yg membuatku nyaman. Sebagai manajer kau membuatku seperti berada di rumah." Jisoo malu mendengar pujian dari seorang Kim Taehyung.
"Ah.. kau ini. Yaa kita harus lanjut fanmeet mu udah sejam kita di sini!" Taehyung mendengus kesal, melihat Jisoo yg sangat menyukai pekerjaannya sehingga dia amat ketat soal waktu sibuknya. Mereka berdua meninggalkan café dan langsung menuju ke tempat fanmeet tadi.
***
Annyeong!!! I'm back!! nungguin ya????
makasih banyak yg udah mau baca CONFUSION, semoga suka sama cerita w yg rada-rada gaje ini ya readers!
Jangan lupa vote dan komennya, maaf kalau banyak typo nya.
Jaljaayo!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFUSION ✔
Hayran KurguKalau kalian jadi Jisoo akan memilih siapa? Kim Taehyung, idol super keren. Atau Kim Seokjin, pilot super menarik? Jadi, jangan salahkan Jisoo jika dia merasa kebingungan dengan dua pria yang tampan bak dewa itu. Tapi, hidup adalah pilihan dan pad...