5

12.6K 581 12
                                    

Author's Pov dulu yekan:'v

*lima belas tahun yang lalu...

Saat itu Shafira kecil tengah bermain di samping got dekat rumah.

Tidak lama seorang anak kecil menghampirinya, dengan pagar yang membatasi keduanya karena rumah mereka memang bersebelahan, hanya saja pagar pendek terbuat dari kayu yang membatasi kedua halaman rumah mereka.

"Hai, kamu lagi apa?" tanya anak laki-laki yang terlihat lebih tua darinya yang tentu lebih tinggi dari Fira yang hanya sebahu nya.

"Eh, hai! Kamu siapa ya?" bukannya menjawab, Shafira kecil malah balik bertanya, tubuh bantet nya berdiri, Shafira mengusap dahinya, seketika itu juga cairan berwarna hitam di tangan nya menempel pada dahinya.

Anak laki-laki itu mengeryit jijik,

"Aku tetangga baru kamu, baru datang tadi subuh sama mama papa" jawab nya seraya nyengir lucu.

Shafira tertegun.

"Waah kamu ganteng!" Ucap Shafira dengan frontal nya.

Shafira itu type orang yang mulut dan otak nya selalu bekerja sama, apa yang ada difikiranya selalu terlontar begitu saja, bahkan kata kata pedas sekalipun.

"Aku ganteng kan aku cowok" jawab anak laki laki itu dengan polosnya,

"Kamu lagi ngapain di sini, di sini bau tau" Tanya anak laki-laki itu sekali lagi.

"Aku lagi nyari kecebong, nguehehehe" jawab Shafira dengan polosnya.

"Iihhh, kecebongkan jorok, kamu jorok ih!" Anak laki-laki itu bergidik ngeri.

"Gapapa aku suka! Mereka lucu!" Ucap Shafira seraya mengangkat sebuah botol plastik yang di dalam nya terdapat kecebong hasil tangkapanya.

"Kamu mau liat?" tanya Shafira dengan semangat nya.

"Gamau! Ihh aku takut kodok" Anak laki-laki itu mundur menjauh.

"Ini bukan kodok, ini kecebong" jawab Shafira seraya tersenyum.

"Kecebong itu kan anak nya kodok!" elak anak laki-laki itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Shafira dengan semangat, anak itu tak hentinya tersenyum.

"Aku~

"PUTRA.. SINI DULU NAK! BANTUIN MAMA.." Teriakan seorang wanita dari dalam rumah

"Aku Putra! Salam kenal, aku bantu mama dulu beres beres rumah ya, nanti kita main lagi, babay!" Anak laki-laki itu berlari ke dalam rumah nya seraya berteriak 'IYA MA! BENTAR PUTRA DATANG!'.

Shafira diam, mengamati kecebong di botol pelastik di tangan nya,

"Cebong,,, kamu tau gak?" tanya Fira pada Kecebong hasil tangkapan nya

Tidak ada jawaban.

"Anak laki-laki itu manis" lanjutnya

Masih sama, tidak ada jawaban.

"Senyuman nya, Fira suka!" Fira tak hentinya tersenyum bahagia

"Matanya bulat jernih, Aaaaa Fira pengen!... " Fira mendongak ke atas langit "...Pengen jadiin suami kalo udah gede nanti!" lanjutnya

"Tuhan, pegang janji Fira yah!" Shafira masih mendongak menatap langit

"Fira janji kalo Fira udh besar, Fira bakalan jadiin Putra suami!"

kemudian Fira berlari ke dalam rumah dengan semangat, walaupun Eyang akan memarahinya karena bermain got dan bau, Shafira tidak akan takut, rasa senang nya menutupi segala ketakutan yang mungkin saja terjadi nanti di dalam rumah, yang ada di fikiran nya sekarang hanya Putra, Putra, dan Putra.

Married With A Childish BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang