Typo berterbaran!1!1
Happy Reading:)💍💍💍
"Fira pulang bareng Vano, yah" kata si Vini seraya narik-narik tangan gue.
"Gamau" gue berusaha kokoh di tempat gue berdiri.
"Ayo" si Vini narik-narik tangan gue.
Yaudah lah, gabisa nolak, toh itung-itung naik mobil mewah, kapan lagi, uhuk.
"Nah gitu dong, nurut kan enak" katanya.
"Enak?" gue blank seketika.
"Udah, masuk sana" Vano membukakan pintu mobil buat gue.
Berasa jadi Puteri Bele[k] gue.
Gue masuk, duduk di samping kemudi. Vano nutup pintu dan memutari bagian depan mobil untuk sampai di kursi kemudi, gue liatin mereka yang pada ngerubungi mobil si Vini, banyak banget, bahkan dosen cantik yang body nya kayak Irene Red Velvet itu ada, dia natap sirik ke gue.
Gue buka aja ya, kaca jendela mobil. Abis itu, ngacungin jari tengah. Mereka pada melongo, sebagian ada yang nyorakin.
Gue cengengesan sendiri sambil fokus ke jalan karena kini mobil udah mulai maju. Yaiyalah masa mundur.
Sepanjang perjalanan hening.
"Fira..." Vano membuka percakapan.
Gue noleh.
"Kapan kamu sadar?"
Sadar? Sadar apa sih? Ini gue udah sadar juga, ga dalam keadaan pingsan kan? Gue melek kok.
"Sadar apanya?" tanya gue linglung.
"Sadar kalo aku adalah putra"
Deg.
Becanda nih orang.
"Turunin gue sekarang" kata gue, males gue kalo dia udah bahas putra.
"Aku serius. Kalo perlu, mau bukti?" tanya Vano dengan mata fokus menyetir.
Mobil menepi, untung bukan jalan raya.
Gue ngangguk aja, apa salahnya melihat dulu bukti sebelum menyimpulkan?
Vano mengeluarkan sebuah kertas kecil.
Foto?
Foto putra kok, ada di si Vini.
"Eh? Itu Foto Putra, kok ada di lo sih?" tanya gue, gue langsung ngerebut foto itu dari tangan si Vini.
Vano cuma senyum aja, dia natap gue dalem banget, seakan menyiratkan kerinduan yang mendalam, Asheeque.
"Lo nyuri dari dompet gue ya?" tanya gue dengan muka menghakimi.
"Bukan, aku menemukanya di bangku dekat pohon beringin kok" jawabnya.
Gue balas menatap mata si Vini, mencari kebohongan namun sialnya kaga ada.
"Lo ga boong?"
"Buat apa?"
Gue nunduk, memperhatikan foto di tangan gue.
"Fira..."
Gue noleh lagi pas denger si Vano manggil gue.
"Vano punya satu lagi Foto" Vano mengeluarkan foto berukuran sama.
Ada gambar anak kecil di dalem nya. Bentar, berasa kenal sama nih muka.
Kok kayak gue?
"Ini foto siapa?" tanya gue, meminta penjelasan.
"Coba tempelkan dengan foto Putra di tanganmu" dia ngasihin foto itu ke gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With A Childish Boy
Fanfiction[WARNING!! Bahasa non baku dan banyak bahasa kasar, dimohon dengan sangat agar pembaca memilih bacaan dengan cermat] "Ngapain sih lo ngikutin mulu gue?! Ada di mana gue ada?! Mau lo apa sih Dosen kampret!" -Fira "Mau gue? Kan udah gue kasih tau berk...