Kayaknya mulai dari sekarang sampai seterusnya bakal Nisa yang ambil alih sudut pandang cerita deh, hehe maap gay(s).
.
.
.Btw
Wellcomeback to my Story.
Stopit. Happy reading💅
Jantung Fira seakan mau pindah ke selangkangan karena dia berlari sangat cepat menuju ruangan Vano berada, anaknya dia titipkan pada Fino dan teh Ica. Sedangkan Fira sendiri berlari memburu waktu agar sampai di ruangan yang dituju.
Sialnya, ruangan itu cukup jauh untuk di tuju, puluhan ruangan dan tiga lantai harus ia lewati tanpa berfikir logis bahwa Lif masih ada untuk di manfaatkan. Akal sehatnya diambil alih ketika mendengar Vano kecelakaan dan tidak sadarkan diri, dia mendengar pula bahwa sejak kejadian pertama Vano belum juga membuka matanya,itu artinya satu minggu yang lalu.
"Ah shit!" Fira langsung berjongkok ketika dia merasakan perutnya terasa sobek. Dia sudah sampai di lantai tiga, dimana ruangan Vano berada, namun tubuhnya luruh ke lantai begitu saja tepat saat dirinya hendak memegang knop pintu untuk membuka pintu kaca setengah buram itu dan masuk kedalamnya.
Sungguh demi apapun, dia melihat suami nya itu terbaring dengan bertelanjang dada, wajahnya pucat pasi dengan anggota tubuh di selimuti alat alat aneh yang memuakkan. Selang dimana mana, itu membuat mata Fira ingin pecah rasanya, dia tidak kuat hanya dengan melihat Vano seperti itu.
Perutnya seakan di sobek oleh belati tajam, dia juga melihat darah membasahi celana kain diatas lutut yang biasa ia gunakan jika asedang dirumah hingga merembes ke betisnya. Astaga, Fira lupa bahwa dirinya baru saja melahirkan dan berlari sangat jauh dan kencang seperti tadi.
Dari tempatnya menahan sakit, dari tempatnya terduduk lemas, Fira menatap nanar pada suaminya yang kini terbaring memejamkan matanya.
"Lo jahat Van!" Fira menghapus kasar air matanya dengan sebelah tangan karena satu tanganya lagi memegangi perut yang terasa di cabik cabik.
"Lo bikin gue benci sama lo dan takut kehilangan lo dalam waktu bersamaan!" Fira berteriak nyaring membuat beberapa perawat mendekat.
"Nyonya, anda pendarahan, ikut kami ke ruang pemeriksaan" ucap salah satu perawat.
"Saya tidak apa apa sus, saya tidak--
"DOKTER!!"
Fira tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah, fisiknya yang belum benar benar sembuh setelah melahirkan membuat dia kembali pendarahan karena rahimnya tidak kuat menahan guncangan keras, apalagi dia berlari seperti tadi lima belas menit tanpa henti dan dalam ritme yang cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With A Childish Boy
Fanfiction[WARNING!! Bahasa non baku dan banyak bahasa kasar, dimohon dengan sangat agar pembaca memilih bacaan dengan cermat] "Ngapain sih lo ngikutin mulu gue?! Ada di mana gue ada?! Mau lo apa sih Dosen kampret!" -Fira "Mau gue? Kan udah gue kasih tau berk...