19

9.5K 451 7
                                    

Yang di mulmed itu Dio, mantan suami Author Nisa❤😂
.
.
.

Sekarang gue udah stay di luar nungguin Dio, kan katanya dia mau ngajak ke Bazaar ya? Ya gue anter lah kasian, dia jomblo sih, gue yang sama-sama jomblo harus melindungi jomblo yang lain agar tidak terlalu kelihatan jomblo.

Tiiinnn

Nah, udah dateng dia.

Gue liat seorang cowok dengan rambut klimis dan wajah penuh wibawa turun dari mobil mengenakan kaus hitam, jam tangan hitam, dan jean's biru langit. Ganteng cuy, ga bohong gue.

Dio nyamperin gue yang lagi Cengo liatin muka Dio yang gak ada jelek-jelek nya.

"Kita ke Bazaar langsung yuk, gue mau beli buku biologi yang di suruh bu Serly kemaren" ucap Dio dengan senyum manisnya.

Duh Fira! Jangan sampai lo suka sama si Dio, jangan deh, dia ganteng, dia pinter, dia kaya, gak kayak lo yang hanya sebutir upilnya Kai Eksoh.

Pada akhirnya gue ngangguk aja, lalu ikut masuk ke mobil Dio yang pintunya udah di bukain sama Dio, duh berasa jadi tuan puteri gue, gak bisa bayangin segimana di manja nya cewek yang nantinya bakal jadi istri si Dio.

Mobil melaju seperempat jalan menuju lokasi Bazaar, Dio nyalain musik Love Shot - EXO. Salah satu lagu pavorite gue.

"Its the love shot, na... Na, na, na, na, na, na, na..." gue ikut nyanyi sama Dio ngikutin irama lagu.

"People come and people go,"

"Suara bang Dyo emang perfect banget dah" gumam gue pas denger bagian Kyungsoo nyanyi.

"Maksud lo gue?" tanya Dio dengan Geer nya.

"Yehh geer lo daki anoa" gue nampol bahu Dio membuat dia sedikit meringis.

"Kata lo Dyo, Dio kan gue" tanya nya yang sama sekali gak ngerti sama K-pop, tapi entah kenapa punya banyak koleksi lagu K-Pop.

"Enak aja, jauh banget kali kalo dibandingin sama suara lo" elak gue.

Dio cuma senyum tipis, tapi gue liat ada makna tersirat lain di sana.

Gak lama kita sampai di tempat Bazaar yang dibilang Dio, gue sama Dio keluar dan itu mampu membuat mata seluruh pengunjung Bazaar liatin kita semua. Gue yakin nih, mereka nyangkanya Dio majikan gue dan gue pembantunya, secara gue cuma pake baju kaus kegedean yang dimasukin kedalam celana pendek selutut dan sabuk panjang, menambah kesan Bad pada diri gue, mana gue cuma nyepol sembarangan rambut gue lagi. Kan kesan nya kayak gembel.

"Gausah malu diliatin kayak gitu, setiap orang punya aura kecantikan berbeda beda, dan lo cantik di mata gue"

gue menoleh pas denger suara Dio yang kesanya tengah menguatkan juga memuji di samping gue. Gila bisa bijak juga dia, heran. Kesambet dedemit apaan ya.

"Tumben lo bener?" tanya gue sambil mesem-mesem gak jelas dibilang cantik.

Dio cuma menghembuskan nafas sabar, dia narik gue ke salah datu kedai Eskrim.

"Mau?" tanya Dio yang spontan gue anggukin.

"Rasa cokelat gak pake saos pake kecap sama kuah, pake sambal yang banyak ya bang!"

Eh gue di gaplok sama di Dio, salah gue di mana?

"Lo kira lo lagi pesen bakso oneng!" Dio ngegusrak rambut gue gemas.

Gue cuma cemberut, gak lama gue masang muka ceria gue lagi,

"Bejanda, eh becanda kok bang! Iya rasa Cokelat tiga tingkat, pake cerry di atasnya ya bang!" kata gue ke kang Eskrim.

Married With A Childish BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang