#Chapter 54

16.7K 511 28
                                    

Happy Reading

"Makannya Le, jaga kesehatan. Kejadian ini jangan sampai terulang lagi," kata Bulan menasihati.

"Iya ema dugong," kata Lea.

Lea sangat senang sekali hari ini. Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya dia diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya atas izin dokter. Oh ya, orangtuanya sama sekali tidak mengetahui kalau dia sakit, karena dia tak ingin membuat orangtuanya merasa khawatir akan keadaannya.

"Udah semua kan?" tanya Bulan memastikan.

"Baju udah, ini udah, okay udah semua," kata Anatasha.

Selama Lea di rawat, hanya dua sahabatnya yang selalu menemaninya. Sebenarnya dia merasa tak enak hati, karena dirinya mereka tidak bisa bersekolah seperti biasanya. Lea udah menyuruh mereka untuk bersekolah saja, tapi mereka menolaknya dan tetap keukeuh.

Tidak hanya Anatasha dan Bulan saja yang sering keluar-masuk ruangannya, tetapi Angga dan Evano juga. Jika ditanya kemana Milo. Jawabannya cukup simpel untuk Lea, suaminya itu pergi bekerja dan pulang selalu malam, paling cepat jam delapan malam.

Meskipun beberapa kali, dia mendengar dari followersnya yang mengatakan kalau mereka melihat suaminya sedang berduaan dengan seorang perempuan. Akan tetapi, Lea tidak mudah mempercayai omongan orang lain. Karena sepenuhnya dia mempercayai Milo yang setia.

Setibanya di apartemen, ia menjatuhkan bokongnya pada sofa begitu pun dengan dua sahabatnya. Lea mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan. Tidak ada yang berubah. Dia kira selama di rumah sakit, apartemennya akan berubah, tapi ternyata tidak.

Semua letak barang-barangnya masih sama, masih tersusun dengan rapi, coba saja kalau berantak, dengan senang hati dia akan memarahi suaminya.

"Sekarang jam berapa sih?" tanya Bulan.

Lea melihat waktu di jam arlojinya. "Udah mulai sore sih," jawab Lea.

"Yeh lele, gue nanya jam berapa. Gue udah tau sekarang sore," kata Bulan.

"Haha, jam empat sore," Lea membalas perkataan Bulan.

"Maklumlah, Lan, namanya juga kepikiran sama bebeb honey-nya," kata Anatasha meledek temannya.

"Nanti malam kita di ajak Angga sama Evano nih," kata Bulan sambil memegang ponselnya.

"Seriusan, mau diajak makan apa gimana?" Lea bertanya dengan semangat. Kapan lagi bisa diajak sama dua curut itu.

"Gak tau, nanti katanya dikabarin lagi," kata Bulan. "Nanti lo hubungi Milo, ajak dia okay," lanjutnya yang diberi anggukan kepala oleh Lea.

"Udah ah, gue mau tidur dulu ya. Nanti kalian bangunin gue," kata Lea.

Mereka sudah gak tahu lagi deh, Lea keturunan siapa coba. Kok hobi banget yang namanya tidur. Saat mereka di perjalanan menuju apartemen, dia tidur pulas dan sekarang dia akan melakukannya lagi. Memangnya Lea tidak merasakan pusing di kepalanya.

...

Disinilah Angga dan Evano, di sebuah gedung yang menjadi tempat sehari-harinya mereka mencari kebutuhan finasial dengan cara bekerja. Seluruh dokumen terpampang jelas di meja Angga, membuat dia sedikit pusing dan kewalahan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh boss-nya.

Sebenarnya ini salahnya juga, tidak seharusnya dia meninggalkan tugas kantor begitu saja. Dan sekarang akibatnya seperti ini, tugas sudah menumpuk menunggunya untuk segera menyelesaikannya. Untung saja ada temannya yang pengertian dengan kondisinya sekarang, dengan rela dia membantu Angga.

Arranged Marriage With My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang