#Chapter 67

17.9K 432 15
                                    

Happy reading...

Bagaimana rasanya jika kita diabaikan oleh seseorang hanya karena sebuah game yang menurutnya lebih seru?

Begitulah rasanya kala melihat Lea sedang asik bermain salah satu game yang begitu populer di kalangan masyarakat. Kalau di pikir-pikir, apa untungnya bermain game yang tidak ada manfaatnya. Lebih baik belajar, betul tidak? Sudah jelas ada keuntungan bagi kita.

Milo menarik nafasnya dalam-dalam, beginikah rasanya di abaikan oleh seseorang yang kita sayang? Miris sekali ya hidupnya.

"Le, masak yuk," ajak Milo dengan mata yang berbinar-binar. Lea hanya berdeham tanpa menanggapi perkataan suaminya.

"Ayo," kata Milo dengan menggocangkan lengan Lea seperti anak kecil yang meminta untuk di belikan suatu barang. Lea mengabaikan perkataan suaminya tersebut.

"Lea."

Milo terus saja memanggil nama istrinya tersebut, sampai akhirnya game yang sedang dimainkan oleh Lea kalah, alhasil ia marah pada suaminya tersebut.

"Bisa gak sih lo diam sebentar,gak lihat apa gue lagi main. Kalau kalah, tanggung jawab," kata Lea.

"Kan tadi gue ajak lo masak. Kenawhy diam saja, kayak gagu," kata Milo yang ikut-ikut kesal.

"Tangguh dih, gak pengertian amat," kata Lea.

Dari mulai itu, perang dunia ke lima belas juta di mulai dan akan berakhir entah sampai kapan. *Author kok kamu sedeng sih...

...

Seorang gadis kini sedang melajukan kendaraannya berupa mobil, ia menyusuri jalanan yang menurutnya sangat sepi di banding dengan jalanan yang lain. Karena dengan begitu, ia akan sampai di tempat tujuan dengan cepat.

Dengan alunan musik yang di nyanyikan oleh Camila Cabello dan Shawn Mendes, gadis ini mendengarkannya dengan hikmat seperti sedang upacara bendera. Caelah upacara ceunah geh wk.

Hari ini ia berencana untuk pergi ke rumah salah satu temannya yang berada tidak jauh dari persimpangan ini, yass... Sebelum alasan yang akan diberitahu, kalian sudah paham kan alasan yang membuat gadis ini pergi ke rumah sahabatnya.

Mobil gadis ini berhenti tepat saat di persimpangan karena lampu merah menyala.

"Soak?" kata gadis itu pada dirinya sendiri. Ia mendengar sebuah kata yang menurutnya aneh. Bukan lagu Senorita melainkan lagu Kill This Love.

"Kok aneh banget sih," katanya sendiri.

Citt...

Mobil tersebut berhenti tepat di depan sebuah rumah dengan cat yang berwarna biru muda tersebut. Mobil si pemilik rumah ada menandakan bahwa temannya itu sedang berada di rumah.

Ia mengetuk pintu tersebut dengan menenteng dua plastik makanan.

"Lama di buka, bacok," katanya dengan sadis.

Krek...

"Ngapain lo kesini?" tanya si pemilik rumah yang baru saja membukakan pintu.

Dengan senyum yang lebar gadis ini, mengangat makanan yang dibawanya.

"Ada apa zeyeng."

"Tamu ada ratu zeyeng, suruh masuk kek, ratu pegel nih diri terus," kata Anatasha.

"Gue jauh-jauh kesini cuma mau minta ajarin matematika yang tadi di suruh sama guru itu, sumpah demi apapun gue gak ngerti dan gak mau ngerti. Gue ngerjain cuma buat dapet nilai doang," kata Anatasha lagi.

Arranged Marriage With My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang