Part 7: Don't Think About That

909 193 42
                                    

"Berikan rokok yang itu sebungkus." tunjuk pria bermata sipit yang memakai masker hitam itu

"Totalnya 4.500 won."

Tangannya mencari keberadaan lembaran uang yang ada di kantongnya. Ia pun memberikan uang itu kepada kasir minimarket tersebut

Pria itu--Min Yoongi-- berjalan menuju jalanan sepi penduduk sambil memegang rokok dan juga pemantik. Sudah lama ia tidak merokok, namun semenjak keberadaan gadis itu, ia kembali melakukannya

Ia mencari tempat duduk yang jauh dari jalanan. Sesekali ia melirik kesekitar, memastikan tidak ada rekan kerjanya disana. Kemudian ia mulai membakar ujung rokok dan menyisipkannya dibalik bibir tipis itu

BUGH~
.
.
.
BRAK~
.
.
Karena penasaran, iapun berjalan menuju gang sempit itu. Dan ia menemukan seseorang tengah dihajar oleh segerombolan laki-laki berbaju hitam. Kondisi pria itu cukup memprihatinkan melihat jumlah yang mengeroyoknya cukup banyak

"Heh!"

Mereka yang berjumlah sekitar 5 orang itu langsung melihat kearahnya. Badannya 2 kali lebih besar daripada Yoongi

"Adik kecil, pergi sana dan jangan ikut campur."

Yoongi menyeringai, adik kecil? Hanya karena badannya kecil lantas ia mengira Yoongi hanya anak remaja?

Yoongi menghisap rokoknya kemudian melepaskannya keudara. Suasana gang yang cukup gelap membuat mereka tidak begitu jelas melihat wajahnya

"Wah, lihat anak itu. Dia merokok! Luar biasa. Mending kau mencari tempat lain untuk merokok. Pergi sana!" usir mereka

Yoongi menatap mereka satu persatu. Hanya melihat saja, ia tahu bahwa mereka hanyalah preman jalanan yang suka membuat onar. Pria itu menjatuhkan puntung rokok itu ke tanah dan menginjaknya

"Kenapa kalian menghabiskan tenaga untuk menghajarnya? Seharusnya kalian saja yang pulang. Cih, 1 lawan 5." cibirnya

"Heh kau! Kau tau ini apa?" ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dan mengarahkannya ke Yoongi, "Diam atau aku bunuh kau disini!"

"Coba saja." balasnya

Baru saja mereka hendak menyerangnya, pria itu langsung mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya

Sebuah pistol

Dengan cepat, Yoongi menodongkan pistolnya kearah mereka. Sekejap nyali mereka langsung ciut, terlebih lagi setelah kasus pembunuhan 10.01 menjadi terkenal.

"Pergi." serunya dengan nada dingin

"I...iya..k...kami akan pergi." mereka mengangkat tangannya keatas dan berlari menjauhinya

Setelah memastikan pengecut itu pergi, Yoongi menyimpan kembali senjatanya dan berbalik meninggalkan pria yang babak belur itu

"Tunggu! Hyung!"

Yoongi mengerutkan dahinya, "Aku bukan hyungmu."

"Ah baiklah. Apa kau dongsaengku? Apa jangan-jangan, kau masih anak SMA?!"

Omong kosong macam apa ini?

"Pulang sana sebelum aku menembakmu." ancam Yoongi, namun tetap saja ia tidak takut

"Terimakasih! Kau sudah menolongku."

"Aku tidak menolongmu."

"Baiklah, kalau begitu terimakasih karena kau membuat mereka pergi." ia tersenyum menampilkan gigi kelincinya

"Pergilah, jangan menggangguku."

Krkk~

"Eh ada yang jatuh," gumam pria itu. Ia pun memungut sebuah kartu yang terjatuh. Setelah membacanya, ia pun terkejut

"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang