"Duduk." Suruh Sohyun saat mereka berdua tengah berada di ruang tempat menyimpan barang mereka
Anehnya, Yoongi malah menurut
Gadis itu terlihat sibuk mencari sesuatu. Ia terlihat senang saat menemukan kotak P3K di dalam laci. Sohyun menarik sebuah kursi dan duduk dibelakang Yoongi sambil memegang kapas beserta alkohol 70%
"Buka."
Yoongi terkejut, "Biar aku sendiri. Kau keluar."
"Kau malu? Yaa! Aku hanya menyuruhmu membuka baju saja. Lagipula aku sudah pernah melihatnya."
Perkataan Sohyun yang ambigu membuat Namjoon dan Jennie yang sedang mengintipi mereka lebih terkejut lagi
"Aku tidak menyangka mereka seja-." gumam Namjoon dengan setengah berbisik
"Diamlah!" amuk Jennie
Yoongi perlahan membuka kancing kemejanya. Ia melepaskan bajunya dan meletakkan kemeja putih penuh bercak darah diatas meja.
Dengan telaten, Sohyun mencelupkan kapas kedalam alkohol, lalu mengusapnya dengan lembut ke punggung Yoongi. Mendadak hatinya terasa sakit saat melihat banyak bekas luka gores dan sebuah luka tembak di kulit putihnya
Dan luka tembak itu yang hampir saja membuatnya meneteskan air mata karena ia tahu benar soal itu
Luka yang Yoongi dapat akibat melindungi dirinya
"Jangan lama-lama."
Suara Yoongi berhasil memecahkan lamunan Sohyun. Dengan cepat, ia membersihkan luka itu, memberikan antiseptik lalu menutupnya dengan kasa.
Setelah selesai, Yoongi berdiri mengambil tasnya. Iapun mengeluarkan sebuah kaus berwarna hitam lalu memakainya.
"Makasih."
Yoongi keluar begitu saja dari ruangan tanpa mengatakan apa-apa lagi selain ucapan terimakasih yang datar itu. Sementara Jennie dan Namjoon berpura-pura seolah tidak melihat apa-apa saat Yoongi kembali ke mejanya
Dilain tempat, gadis itu masih terduduk sambil memegang kapas berdarah itu. Perlahan, suara isakan keluar dari bibirnya. Tetesan air mata jatuh mengenai tangannya namun ia buru-buru menghapusnya
"Kau benar. Aku selalu menyusahkan siapapun." gumamnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"10.01" (END)
FanfictionKim Sohyun, reporter yang memiliki ketertarikan dalam dunia kriminal, dipertemukan kembali dengan seorang detektif berwajah 'dingin' yang pernah berhubungan dengan masa lalunya untuk menghadapi suatu kasus pembunuhan berantai '10.01' yang terkenal d...