Part 34: Try To Protect Them

638 122 7
                                    

Kami mencurigai pelaku pembunuhan ini adalah Jeon Jungkook atau Kim Seokjin.

Kim Jisoo itu adiknya Kim Seokjin, dan Jungkook adalah kekasih Jisoo yang disembunyikan dari media.

Kami membuka kembali penyelidikan Kim Jisoo karena kami menemukan bukti pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh kepala polisi Oh.

Kami juga menduga Kim Taehyung ada sangkut pautnya dengan kematian Kim Jisoo, berhubung ada beberapa saksi yang mengatakan kalau mereka sempat menjalin hubungan.

Roseanne Park dan Lalisa Manoban juga akan kami selidiki.

Semua yang menjadi korban adalah orang-orang yang membenci Jisoo.

Kim Seokjin itu belum menikah! Jadi Raline itu bukan anaknya!

Jangan sampai publik tahu soal dugaan-dugaan kami ini, Kim Sohyun. Kami percaya kau tidak akan membocorkannya.

Orang yang mengancammu pasti tidak senang karena kau menemukan banyak hal. Dari semua ceritamu, aku yakin kita semua berada di jalan yang benar untuk mengungkap kasus ini.



"ARGHH!!"

Sohyun tidak henti-hentinya menghentak-hentakkan kaki di ranjang. Setelah perbincangannya dengan para detektif, Sohyun semakin penasaran dan susah berkonsentrasi. Ia bahkan tidak bisa tidur sejak tadi malam. Ia masih memikirkan apa hubungan antara Kim Jisoo, Kim Seokjin, Kim Taehyung, Roseanne, Jungkook, Oh Sehun, Raline, dan Lalisa terhadap kasus ini.

Kenapa dia juga ikut terseret dalam kasus ini?!

Waktu sudah menunjukkan pukul 6, seperti biasa, Sohyun harus bersiap-siap untuk bertugas. Ia juga harus membangunkan Yohan dan menyiapkan sarapan untuknya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Sohyun memakai celemeknya lalu mulai mencampurkan bahan masakan. Sesekali ia memandang ke pintu kamar Yohan dan memanggil anak itu, namun tidak ada jawaban.

Apa dia sakit? Lagi?

Sohyun menghidangkan makanannya diatas meja. Gadis itu melepas celemeknya dan berjalan menuju kamar Yohan.

Cklek~

"Yohan, bangun! Ini sudah jam setengah 7. Kau bisa terlambat nanti." Sohyun membuka tirai kamar Yohan, mengambil baju yang berantakan dan menggabungnya menjadi satu.

"Kim Yohan?"

"Hmm?" Lenguhnya.

Gadis itu berjalan mendekati adiknya. Wajah lebam adiknya masih bisa terlihat walaupun bengkaknya mulai berkurang.

"Masih sakit? Apa kau tidak mau masuk hari ini?"

"Aku di skors 2 minggu, jadi aku mau tidur aja." Racaunya tanpa sadar.

"Oh, di sko- APA?! DISKORS 2 MINGGU?!"

Teriakan Sohyun berhasil membuat Yohan langsung terduduk diatas tempat tidurnya.

"N...noona?"

"Apa maksudnya di skors? Siapa yang bilang?! Apa ini karena perkelahian kemarin?!" Sohyun mendesak Yohan untuk menjawab.

Pasrah karena sudah ketahuan dan tidak bisa berbohong, Yohan menghela nafasnya pelan, "Kemarin sekolah menelepon ke telepon rumah. Mereka bilang aku di skors 2 minggu dan dikeluarkan dari pertandingan." Keluhnya dengan wajah sedih.

"APA?! KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHUKU KEMARIN?! AKU KAN BISA LANGSUNG MENDATANGI KEPALA SEKOLAHMU!" Amuk Sohyun , "Ya Tuhan! Pertandingan itu adalah impianmu! Kenapa mereka keterlaluan sekali! Padahal Yuvin tidak kritis!"

"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang