September, 09th
07.00 KSTPagi ini, Sohyun lebih sibuk dari biasanya. Selain membersihkan apartemen yang seperti kandang binatang karena kesibukan mereka, Sohyun juga harus menyediakan sarapan Yohan beserta obat dan kompres karena hari ini Yohan sedang sakit.
Setelah Sohyun 'menginterogasi' Kang Minhee, Keum Donghyun, Hwang Yunseong dan pelatih Yohan, didapatkan fakta bahwa Yohan berlatih taekwondo terlalu keras. Bahkan ia cabut dari sekolah dan mulai latihan lebih awal sampai malam hari. Hanya dua kemungkinan yang bisa membuatnya menyakiti dirinya sendiri,
Pertama, jika terjadi masalah mengenai Sohyun.
Kedua, jika terjadi masalah dalam hubungannya dengan Choi Yena.
Dan sepertinya opsi kedua adalah alasan yang tepat untuk saat ini, karena Minhee mengatakan bahwa Yena mulai berpacaran dengan Park Jihoon semalam.
Tok..tok...
Cklek~
Sohyun meletakkan nampan berisi bubur dan susu hangat diatas nakas. Gadis itu memeras kain kecil lalu meletakkannya tepat di dahi Yohan.
"Dasar lemah. Gimana mau ikut pertandingan antar provinsi kalau begini?" Gumam Sohyun pelan
"Noona, aku mendengarmu."
Mata Yohan terbuka, "Aku cuma lelah, bukan sekarat."
Sohyun menghela nafas, "Aku tidak bisa memukulmu hari ini. Jadi bersyukurlah."
Yohan tersenyum, iapun duduk dan menyantap bubur yang telah Sohyun siapkan.
"Noona, kau tidak kerja pagi ini?"
Sohyun mengangguk, "Aku izin telat. Mana bisa aku meninggalkanmu sendirian. Makanya jangan sakit! Apalagi gara-gara masalah perempuan."
Gadis itu fokus melipati pakaian Yohan yang berserak diatas kursi tanpa menyadari Yohan menatapnya dengan serius.
"Noona."
"Kenapa? Gak ada rasa? Namanya juga sakit." Ketus Sohyun tanpa memperhatikan Yohan
"Aku bukan adik kandung noona. Tapi kenapa noona baik sekali?"
Perkataan Yohan membuat tangan Sohyun terhenti. Ia terdiam beberapa saat.
"Kau kan adikku. Satu-satunya orang yang ada bersamaku sejak ayah dan ibu meninggal."
Lagi-lagi Yohan terdiam. Pria itu merasa bersalah karena terlalu merepotkan Sohyun, padahal dia bukanlah siapa-siapa.
"Tapi aku-"
"Jangan bahas itu lagi." Sohyun berbalik menghadap Yohan, "Kau adikku, aku noonamu. Mengerti?"
Yohan mengangguk cepat sambil tersenyum sumringah, takut jika Sohyun mengamuk.
Krriing~
Melihat nama yang tertera di ponselnya membuat mood Sohyun anjlok seketika. Seharusnya ia menghilangkan 'tanda hati' pada nama kontak pria br*ngs*k itu.
"Apa?!"
Sohyun-ah, ayo bertemu.
"Aku sibuk." Ketus Sohyun
Aku tau kamu masih marah, tapi setidaknya dengarkan alasanku dulu.
"Untuk apa dijelasin? Kenyataan gak akan berubah."
Aku menunggu di depan kantormu sampai kau mau menemuiku. Aku tidak akan pergi dari sana.
Rahang Sohyun mengeras, "Terserah kau saja! Lebih baik kita tidak usah bert-"
![](https://img.wattpad.com/cover/191532792-288-k612024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"10.01" (END)
FanfictionKim Sohyun, reporter yang memiliki ketertarikan dalam dunia kriminal, dipertemukan kembali dengan seorang detektif berwajah 'dingin' yang pernah berhubungan dengan masa lalunya untuk menghadapi suatu kasus pembunuhan berantai '10.01' yang terkenal d...