Part 41: The Last Offer

632 124 5
                                    

"Apa? Jeon Jungkook yang selama ini menghabisi orang-orang itu?"

Kaki Taehyung mendadak lemas. Taehyung menjatuhkan dirinya pada sebuah sofa setelah membaca artikel penangkapan pembunuh berantai yang tidak lain adalah Jeon Jungkook. Taehyung tidak mengenal Jungkook cukup dekat. Sepengetahuannya, Jungkook adalah kekasihnya Jisoo yang berhasil ia ketahui setelah memata-matai Kim Jisoo.

Taehyung bernafas lega. Jujur ia ketakutan akan menjadi salah satu korban pembunuhan itu karena kaitannya dengan kasus Kim Jisoo dan terbunuhnya Oh Sehun. Taehyung tidak bisa tidur dengan nyenyak dan selalu menjaga jarak dengan orang asing.

"Baguslah dia tertangkap. Tidak ada lagi yang perlu aku cemaskan." Taehyung meregangkan otot lehernya yang kaku dengan bersandar di sofa.

BRAK!

"KIM TAEHYUNG BR*NGSEK!"

Taehyung tersentak saat pintu kamarnya terbuka dengan kuat. Disana berdiri Roseanne yang sedang menatapnya dengan tatapan marah. Tiba-tiba Rose berjalan mendekati Taehyung dan langsung mendaratkan sebuah tamparan di wajah Taehyung.

"YA! KENAPA KAU MENAMPARKU?!" Amuk Taehyung tidak terima.

"INI SEMUA TERJADI KARENA KAU! Nyawa ke-7 orang itu, penyerangan Sohyun, termasuk kematian Jisoo! Itu semua terjadi karena kau, Kim Taehyung!!!"

Rose mengambil gelas wine yang ada di atas meja. Gadis itu langsung melemparkan gelas kaca itu ke kepala Taehyung. Untung saja pria itu refleks menghindar sehingga lemparan Rose meleset.

"KAU MAU MEMBUNUHKU?!" Taehyung menarik pergelangan tangan Rose dengan kuat.

"Bukannya kau juga pernah melemparkan gelas itu padaku?" Rose tersenyum miring walau matanya mulai berkaca-kaca, "Ini semua salahmu. Kalau saja kau tidak membunuh Jisoo, mereka semua tidak akan mati, dan Jungkook tidak akan ditangkap!"

"AKU TIDAK MELAKUKAN HAL ITU DENGAN SENGAJA! Bukannya kau ada disana dan menyaksikannya?! Kenapa kau kasihan pada Jungkook padahal dia sudah membunuh banyak orang?!"

"Oke, anggap saja Jisoo meninggal akibat suatu kecelakaan yang tidak disengaja." Rose menatapnya tajam, "Kenapa kau tidak mengatakan semuanya pada polisi dan malah memanipulasi kematian Jisoo sebagai bunuh diri dengan bantuan detektif itu?"

Taehyung diam.

"Kalau saja kau melaporkan kejadian malam itu, membiarkan polisi menyelidikinya dan membuat kematian Jisoo menjadi jelas, pembunuh itu tidak akan menghabisi mereka semua dan membuat Jungkook di penjara!"

"Apa maksudmu? Bukannya Jungkook adalah pem-"

"Jungkook tidak akan pernah melakukan itu, b*jingan!" Rose mendorong Taehyung hingga pria itu menjauh beberapa langkah darinya, "Jungkook sangat menyayangi Jisoo. Aku tau Jungkook itu orang seperti apa. Dia tidak akan mampu membunuh siapapun. Dia bahkan berhenti menjadi seorang dokter karena gagal menyelamatkan Jisoo. Coba saja kau melaporkannya langsung dan membawa Jisoo ke rumah sakit, dia...dia pasti bisa selamat!"

"Kau juga sama, Park Chaeyoung!" Taehyung mengarahkan telunjuknya di depan wajah Rose, "Kau menutupi semuanya padahal kau menyaksikan kejadian malam itu! Kau iri padanya karena kau juga menyukaiku kan? Makanya kau memaksaku untuk putus dengan Kim Sohyun dan kau mengancamku dengan kejadian itu! Jangan salahkan aku, salahkan dirimu juga!!!" bentak Taehyung.

Nafasnya terasa sesak, perlahan air mata yang ia tahan dengan susah payah keluar begitu saja. Hampir saja Rose terjatuh jika dia tidak memegang tiang di sebelahnya.

Taehyung benar. Ia juga bersalah. Seharusnya ia juga mati bersama ke-7 orang itu. Coba saja ia melaporkan kejadian itu secepat mungkin, maka Jisoo pasti memiliki peluang untuk selamat. Rasa cintanya yang berlebihan kepada Kim Taehyung membuatnya gila dan ingin mendapatkan Taehyung bagaimanapun caranya.

"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang