Part 16: Code

804 153 20
                                    

Sekelebat bayangan seorang laki-laki berjalan memasuki ruangan sembari membawa ransel hitam yang tidak tau isinya apa. Kali ini bukan ruangan kayu yang gelap dengan bau tanah yang kuat, melainkan home movie theatre berwarna hitam dan merah dengan sebuah televisi berukuran besar di depannya.

 Kali ini bukan ruangan kayu yang gelap dengan bau tanah yang kuat, melainkan home movie theatre berwarna hitam dan merah dengan sebuah televisi berukuran besar di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu membuang topi dan jaketnya diatas sofa yang dapat berfungsi sebagai ranjang berwarna merah darah. Iapun berjalan ke arah dinding yang ditutupi oleh tirai hitam legam, sama seperti warna dinding. Tangannya menarik seutas tali dan membuat tirai itu terbuka sehingga menampakkan sebuah foto berukuran besar dengan sebuah candlelight stick berbentuk naga tepat diatas pigura foto itu.

 Tangannya menarik seutas tali dan membuat tirai itu terbuka sehingga menampakkan sebuah foto berukuran besar dengan sebuah candlelight stick berbentuk naga tepat diatas pigura foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, my little princess."

Ya, foto yang terpajang disana adalah foto seorang gadis yang berdiri sambil tersenyum,  dikelilingi oleh bunga wisteria merah muda yang menjuntai kebawah.

Sangat cantik!

Ia meletakkan tasnya diatas rak yang ada dibawah foto. Perlahan, ia mengeluarkan 5 toples kaca dengan kain merah sebagai tutupnya, dan di dinding toples itu ditempelkan beberapa kata yang di ketik dalam kertas putih. Toples itu berisi cairan bening dan beberapa jari manusia yang mulai memucat dengan jumlah berbeda tiap toplesnya. Pria itu mengurutkan toples itu sesuai jumlah bangkai jari manusia tepat di bawah foto wanita itu.

"Kim Yeri, Hirai Momo, Im Nayeon, Minatozaki Sana, Kwon Eunbi, daaann..."

Kakinya melangkah ke dinding sebelahnya, ia menarik sebuah tali sehingga tirai sebelah terbuka.

"Kau! Selanjutnya kau!" Tunjuknya pada serangkaian foto 'target'nya, dan berhenti pada foto seorang pria.

Ia mengambil sekaleng soda dan duduk di salah satu sofa. Tangannya mengambil sebuah remote control dan mengarahkan benda itu kearah televisi berukuran besar. Tapi bukan film yang ditampilkan disana, melainkan rekaman CCTV di beberapa tempat

Disekitar tempatnya

Didekat restoran

Di sebuah sekolah

"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang