Part 38: That Night

656 127 10
                                    

"Taehyung-ah, Kim Sohyun dirawat di rumah sakit."

Tangannya yang sibuk membolak balik lembaran album foto berhenti setelah Rose memasuki kamarnya.

"Adiknya menjadi sasaran pembunuh berantai itu, dan Sohyun yang terkena imbasnya."

Lagi-lagi Taehyung tidak berkutik. Ia membiarkan Rose berbicara.

Melihat nihilnya reaksi Taehyung, Rose pun menggenggam roknya erat. Ia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, namun ia mengurungkan niatnya.

"Keluar." Usirnya dengan nada yang dingin.

"Ini semua gara-gara kau."

Atensi Taehyung teralihkan, ia menatap tajam gadis berambut pirang  yang berdiri dihadapannya.

"Apa kau bilang?"

Rose menelan ludahnya, "Ini semua salahmu! Kalau kau tidak melakukan itu pada Jisoo, dia pasti masih hidup sekarang! Pembunuh itu tidak akan men-AAA!!"

PRANG!

Sebuah gelas kaca melesat dengan kecepatan penuh, nyaris mengenai wajah Rose. Gelas itupun beradu dengan dinding yang ada dibelakangnya kemudian pecah.

"KIM TAEHYUNG! KAU HAMPIR MEMBUNUHKU!" Amuk Rose. Hampir saja gelas itu mengenai wajahnya kalau Rose tidak refleks mengelak.

"ITU BUKAN SALAHKU! Gadis tidak tau malu pantas menerima itu semua!"

Taehyung mendekati Rose, membuat gadis itu terpojok ke sudut kamarnya. Tangannya meraih leher jenjang Rose kemudian mencekiknya hingga Rose kesulitan untuk bernafas.

"T...taehyung-ah, l..le-paskan aku!"

Rose berusaha melepaskan cekikan Taehyung, namun tenaga Taehyung bukanlah tandingannya.

Taehyung berniat untuk menghabisinya!

"Tutup mulutmu, atau aku yang akan menutupnya untuk selama-lamanya."

Rose meringis kesakitan, wajahnya kian memucat akibat kekurangan pasokan oksigen.

"Aku sudah membiarkanmu mengancamku selama ini. Jangan kira   aku tidak bisa melakukan hal yang sama. Kau sama saja dengannya! Perempuan tidak tau diri! Berusaha menggoda laki-laki lain dan memanfaatkannya padahal kalian sudah memiliki seorang kekasih!"

"T...T-taehyung-ah, hhh,"

Bruk~

Taehyung melepaskan cengkramannya tepat sebelum Rose kehilangan kesadarannya. Perempuan itu tergeletak lemah didekat kakinya. Pria itu mengambil selembar foto polaroid yang ada di album. Kemudian ia mengambil korek gas dan membakar ujung foto tersebut didepan wajahnya.

"Pembohong!"

"Pembohong!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang